Wednesday, January 30, 2019

Cerita Hot Terbaru Di Ajak Ngentot Adik Saat Aku Lagi Mandi


Cerita Hot Terbaru Di Ajak Ngentot Adik Saat Aku Lagi Mandi

Nama Gue Serlina namun teman teman mangil Gue erlin, Gue mahasiswi ekonomi Universitas Pajajaran. Semenjak dua tahun yang lalu, saat diterima kuliah di Universitas Pajajaran, Gue tinggal di Bandung. Gue berasal dari Sukabumi, ayah Gue berasal dari Bandung, sedangkan ibu Gue asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Cerita Sex Sedarah ini menceritakan kisahku yang terjadi saat Gue kelas 1 SMU di waktu Gue masih tingal di Sukabumi dan cerita sex dewasa ini masih terus berlanjut sampai saat ini. Gue terus kecanduan ngentot adik kandung Gue sendiri.

Gue anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gue mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP.

Waktu kecil, Gue sering mandi bersama bersama adik Gue, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gue masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik Gue. Sejak saat itu, Gue tidak pernah melihat lagi penis adik Gue. Sampai suatu hari, Gue sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gue telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gue rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gue kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gue berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.

hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gue berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi
Iyaaaaaaa..! Wait..! ternyata adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gue memaksa.
aduhhhhhhhh�.. Gue benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis.

kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya.
Ada apa sih kak? katanya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, Gue langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gue jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
criitttttt keluar air seni dari vagina Gue.
Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat.

Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku.
Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gue.
Sebenarnya Gue tidak mau menurunkan pandangan mata Gue ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik Gue.
hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati.
Gue takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gue melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gue lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gue yang lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gue biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya.




Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gue bersungut dalam hati.
o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gue.
Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gue berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.
Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.

Ya� basah deh rok kakak� katGue melihat ke rok dan celana dalamku.
Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.
Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya.
Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya.
Waduh.., sialan nih adik Gue! sungutku dalam hati.
Waktu itu Gue bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Gue jijik pake rok dan celana dalam yang basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya.

Udah.., pake aja handuk Gue kak! kata adikku.
Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi.
Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
Gue lalu membuka celana dalam Gue yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gue. Gue takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik Gue. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gue yang tanpa celana.

kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir.
Sialan, dia menghina vagina Gue, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gue sambil memukul bahu adik Gue.
Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzzz..! katanya.
Karena Gue memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Gue terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya.
Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..!

kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya.
Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan.
Ya.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gue mengejek dia.
Padahal Gue kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gue tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gue sambil mencibir.
Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi.
Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku.
Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya.

Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia.
Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu� ujarku
Sialan nih adikku, Gue dikerjain. Kudekatkan kepal Gue ke arah penisnya, lalu Gue mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gue membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gue benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul.



Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gue jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
Hehe� dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum.
Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gue terangsang, tentu saja Gue tepis tangan itu.

Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan.
Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak� Nggak akan diapa-apain� Gue pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik Gue, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek Gue.
ehmmmm.. sebenarnya Gue mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gue juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii�
Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gue mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.

Tangan adik Gue lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali� Gue lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt� Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gue. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gue tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gue. Gue jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gue mengeluarkan cairan.
Hihihi.. kakak terangsang ya..?
Enak aja� sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan Gue agar cairannya tidak semakin keluar.
Ini basah banget apaan Kak..?
Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gue berbohong padanya.
Kak� memek tu anget, empuk dan basah ya..?
Tau ah� Udah belum..? Gue berlagak sepertinya Gue menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gue ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gue.

Kak� gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gue pura-pura tidak mau.
Dikit aja Kak� Please..!
Terserah adik aja deh..! Gue mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih�
Tangan adik Gue lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gue terbawa juga ke dalam.
uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut Gue. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gue mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gue ikut tertarik lagi.
Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gue.
Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Gue bertumpu pada bahu adik Gue.

Enak ya kak..?
Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata.
Tangan adik Gue lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris Gue tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan.
kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!
Kamu mau diapain..? jawab Gue lalu membuka mata dan melihat ke arahnya.
Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kontolnya.
Kupikir egois juga jika Gue tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan Gue. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dengan mudah Gue bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.

Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu.
Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..!
hooh Gue langsung mengiyakan karena Gue sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh.
Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gue, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan Gue. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gue. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gue.

ohhhhh..! Gue kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
Dek� masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gue benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gue akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gue.
Iya Kak..!
Lalu dia menaikkan satu paha Gue, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gue.

Gue terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Akhirnya Gue hanya bisa menggigit bibir Gue untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gue mengalami orgasme. Vagina Gue rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi.
ohhhhhh..! Gue tidak kuat untuk tidak berteriak.
Kulihat adik Gue masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok.
Ouughhh..! katanya.
Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gue. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gue.

Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gue. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.
Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata.
Wahh..! Gila adik ya..!
Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.
Gue pun mengikuti petunjuknya. Gue berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gue tahu adikku bisa melihat dengan jelas vagina Gue dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gue dari belakang.

uhhhhhh..! %@!#$&tt..! Gue menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gue.
Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yang bebas kini meremas-remas payudara Gue. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gue rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gue. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yang cukup lama.

Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar Gue ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gue membiarkan pintu kamar Gue tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik Gue akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gue di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Gue yang ke Sukabumi, maka dia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gue. Saat ini Gue mulai berani menelan sperma yang dikeluarkan oleh adik kandung Gue sendiri! Beginilah cerita sex sedarah yang kami lakukan sampai sekarang! Terus terang Gue kecanduan ngentot ama adik Gue!



Cerita Hot Terbaru Nikmati Memek Ibu Guru Yang Sangek Berat


Cerita Hot Terbaru Nikmati Memek Ibu Guru Yang Sangek Berat

Namaku adalah Rangga, umurku sekarang adalah 23 tahun. Sewaktu SMA aku mempunyai guru yang cantik, putih, langsing, ukuran dadanya aku perkirakan sekitar 34B dan sintal, pokoknya idola deh. Kebetulan guru itu mengajar pelajaran kimia, mata pelajaran yang sangat aku benci karena berupa hitungan plus hafalan yang menurutku bullshit banget.

Nah Ibuku sangat mengerti kalau aku tuh lemah banget dalam bidang ini, terus dia mengikutkanku dalam bimbingan belajar atau les. Kemudian entah gimana ternyata guru lesnya adalah guru sekolahku yang namanya Bu Lusi. Umur Bu Lusi sekitar 37 tahun tapi berhubung dia belum menikah makanya semua yang ada di bodynya itu masih kenceng semua, termasuk vaginanya tentunya. Aku sebenernya heran juga cewek secantik itu belum nikah. Boro-boro nikah, cowok saja dia belum punya.

Siang itu sepulang sekolah, aku langsung makan tanpa mengganti baju sekolahku. Keadaan rumah sedang kosong, Ibu sedang dinas Bapak juga sedangkan Adikku bersekolah. Kemudian Mbak Nah (pembantuku) memberi tahu kalau Bu Lusi sudah datang. Wah sial… Pikirku, soalnya aku lelah sekali rasanya. Tapi ya sudahlah. Lalu aku temui Bu Lusi… Wow ternyata hari ini Bu Lusi mengenakan pakaian yang aduhai hingga menaikkan libido priaku. Pakaian yang dikenakannya sangat indah dan pressed body, dengan setelan blus warna krem dipadu rok warna biru keabu-abuan membuat tonjolan di dadanya semakin memperkuat imajinasiku yang ingin meremas dan menghisapnya.

Sepanjang pelajaran aku nggak pernah konsentrasi dengan pelajaran yang diajarkannya, semua perhatianku menuju bodynya yang aduhai dan siap untuk dinikmati itu. Betapa ranumnya bila aku bisa mencicipinya… Itu yang selalu ada di pikiranku hingga membuat my ‘little general’ menengadah ke atas menandakan aku horny berat.

“Rangga ada yang kamu nggak ngerti? Dari tadi Ibu lihat kamu bengong terus sih seperti ada yang kamu pikirin?!” tanya Bu Lusi, sepertinya dia mengerti kalau aku nggak memperhatikan pelajaran yang dia ajarkan.
“Nggak kok Bu, cuman agak capek aja!” jawabku singkat.
“Ehm maaf Bu kalau saya lancang pengen nanya-nanya tentang Ibu!” lanjutku.
“Mau nanya apa Ngga?”
“Ibu kok belum nikah sih kenapa?”
“Kamu itu lho nanyanya kok aneh-aneh, tapi bukan itu kan yang bikin kamu sampai nggak merhatiin pelajaran Ibu tadi tapi malah merhatiin Ibu?”
“Sampe anu kamu nggede kayak gitu!” kata Bu Lusi sambil nyentuh bagian atas kontolku yang masih ditutupi celana sekolah abu abu.
“Kok Ibu tau kalau aku merhatiin Ibu dari tadi?”
“Iya soalnya Ibu juga ngeliatin kamu dari tadi nggak konsen terus anumu itu menggelembung gitu!”

Kemudian akupun mengambil posisi tempat duduk lebih dekat dengan Bu Lusi. Pokoknya dekat banget deh. Entah gimana kemudian kamipun saling memegang tangan, tapi karena ngerasa nggak enak aku terus mengajak Bu Lusi ke kamarku. Seperti orang yang sudah lama memendam keinginan, Bu Lusi langsung saja main peluk dan cium aku sampai aku jatuh di lantai kamar.

“Bu di kasur aja yah biar lebih empuk!”. Kamipun berdiri lagi dan menuju ke kasur.
“Maafin Ibu ya Ngga, abis Ibu dah ngebet banget pengen gituan”

Seperti dapat durian runtuh, aku mulai membuka bajunya dan meraba bagian dadanya, kuremas remas kemudian kujilat bagian putingnya terus kugigit-gigit kecil. Bu Lusi tampak menggelinjang kenikmatan.

“Ke bawah lagi dong Ngga!” pintanya. Aku sih menurut aja, habis enak sih.
“Roknya di buka juga ya Bu!” kataku.
“Udah nggak usah pake nanya, buruan!”

Lalu kubuka rok dan celana dalam Bu Lusi. Wow tampak bukit kecil indah dengan warna merah merekah, tidak kusia-siakan kesempatan itu, akupun langsung menghisap kelentitnya. Kudengar nafas Bu Lusi memburu sambil sesekali melenguh kenikmatan.

“Oohh… Uhh… Oohh…”
“Ngga.. Siniin anu kamu, Ibu pengen megang!” katanya.
“Ini Bu!” kataku sambil menghentikan hisapanku, kemudian dipegangnya kontolku.
“Hm.. Lumayan juga anumu ya Nggak, Ibu isep ya?”
“Terserah Ibu aja deh”, lalu kamipun dalam posisi 69 kurang lebih selama 10 menitan.
“Ngga, masukin anu kamu ya… Ibu pengen ngerasain anu kamu sehebat apa!”
“Iya Bu”

Akupun berdiri dan kutelentangkan badan Bu Lusi, kupegang kedua kakinya dan kuangkat sedikit supaya aku punya celah untuk memasukkan kontolku yang sudah nggak tahan pengen masuk vagina merah dan basah itu.




“Tahan ya Bu…” kataku sambil memasukkan kepala penisku ke dalam vaginanya dengan pelan-pelan.
“Ouch… Pelan-pelan ya Ngga”
“Iya ini juga udah pelan… Tahan ya sayang…” kucoba lagi sampai akhirnya seluruh penisku maasuk ke dalam vagina Bu Lusi. Kemudian kugoyang goyangkan badanku naik turun.
“Ouch… Ach… Ohh… Oohh”
“Enak Ngga, teerusyiinn yang lebih kencengg…!!”
“Ohh… Aahh… Uuuhh… Ahhuhh…”
“Adduuhh… Eennaakk… Tteeruuss Nggaa… Kkamuu piinntterr baangett pelajarann inii…”

Bu Lusi meracau nggak karuan, untung saja kamarku kedap suara.

“Ngga, Ibu mau keluar niihh… Lebih kenceng laagii doonng” kupercepat goyangan badanku, kemudian…
“Aahh… Nnikmaatt” desis Bu Lusi.
“Kamu maasih belum ya Ngga…”
“Beeluum Buu…” kataku sambil terus menggoyang tubuh seksi Bu Lusi dengan sesekali Bu Lusi juga membantuku dengan goyangannya.
“Bu… Akuu mau kelluuaar niihh… Dii keeluarinn di mannaa?”
“Di mulut Ibu ajaa…” sahut Bu Lusi. Lalu kukeluarkan kontolku dan langsung disambar Bu Lusi untuk di masukkan ke dalam mulutnya.
“Aahh.. Bu… Kelluaarr…”

Crott… Croot.. Akupun terkulai lemas tidur di samping Bu Lusi yang masih berusaha menjilati spermaku yang tersisa di kontolku. Mungkin karena kelamaan dijilati akhirnya kontolku berdiri lagi.

“Rangga… Berdiri lagi ya… Masih mau?”
“Boleh deh Bu… Tapi Ibu di atas yaa!” pintaku.
“Iya deh…!”

Kemudian kamipun mengulangi pelajaran tentang seks dengan posisi Bu Lusi sekarang di atasku.

“Ibu yang goyang yaa Bu… Rangga capeekk banget niihh… Tapi Rangga masih mau lagi…”
“Iyalah kan sekarang giliran Ibu yang kerja…” kata Bu Lusi sembari mengambil posisi di atas tubuhku. Kemudian dipegangnya kontolku dan diusap-usapkannya di mulut vaginanya kepala penisku…
“Siap tempur lagi ya Rangga sayang…”

Bless… Penisku sudah masuk lagi ke dalam vagina Bu Lusi yang masih basah dengan air kenikmatannya.

“Bu goyangannya yang enak dong” pintaku karena goyangannya kali ini pelan sekali, mana ada nikmatnya goyangan seperti itu.

Kemudian kuhentikan gerakan Bu Lusi terus kudekap badannya sehingga payudaranya yang putih montok itu mengenai badanku dan kuminta dia berposisi jongkok sehingga aku bisa dengan leluasa menggoyangkan badanku dari bawah…

“Nah gini loh Bu baru enak…”
“Iya Nggaa… Eenakk bbangeett…”

Sambil terus kugoyangkan badanku dari bawah kukulum mulut manisnya… Lidah kamipun saling bertemu dalam mulut kami yang menyatu sepeerti halnya penisku yang menyatu dengan vaginanya…

“Ahh… Oohh… Uuuhhh…”
“Kamu memmang jantaann Raanggaa sayaangg…!!”
“Bbuu… Gantii possiissii yyaa… Aakkuu nggaa enak posisi ginnii…” kataku soalnya dengan posisi yang seperti itu rasanya aku nggak bebas banget.

Aku pun menjatuhkan Bu Lusi ke samping tempat tidurku dengan posisi dia tidur menyamping aku juga tidur menyamping lalu kamipun melanjutkan pelajaran seks yang nikmat ini…

“Sekarraangg gimaannaa Nggaa, udahh bebbaass…?”
“Ntar kaloo masiihh kuraangg kan maassiihh biisaa miintaa laagii kan Buu yyaa…” kataku dengan napas yang tersengal-sengal menikmati permainan yang baru kali ini aku hadapi.
“Kapanpuunn kaammuu mauu Nggaa… Ibbuu ssiaapp…” desis Bu Lusi di tengah tengah napasnya yang sudah nggak beraturan lagi.

Entah sampai berapa kali kami berganti posisi waktu itu aku sudah agak lupa. Yang jelas permainan kami berjalan kira-kira satu setengah jam.



Tuesday, January 29, 2019

Cerita Hot Terbaru Pacar Abang Aku Ajari Aku Ngentot


Cerita Hot Terbaru Pacar Abang Aku Ajari Aku Ngentot

Sesuai rencana, kami mengambil 2 kamar yang berhubungan. Sengaja kami ambil hari Senin dengan perhitungan hari kerja dimana semua orang sibuk dan tidak sempat memperhatikan urusan orang lain. Kami datang check in pada pukul 15.00 untuk 1 malam.

Dari telepon kamar, kami menghubungi panti pijat di basement, minta dipinjamkan foto album para pemijat pria. Tidak lebih dari 5 menit, album foto itu telah diantarkan. Aku dan istriku melihat-lihat foto-foto yang terpampang. Ada sekitar 20 pria muda (antara 18 s/d 30 tahun) yang nampak ganteng dan macho. Ada yang pakai T-shirt ketat hingga otot bisepnya menonjol, bahkan juga ada yang bertelanjang dada.

Dari catatan di bawah foto-foto itu disebutkan identitas mereka ada China, Jawa, Ambon, Batak bahkan ada juga Arab. Disini wajah istriku nampak nanar. Aku yakin saat ini jantung istriku sedang berdegup keras. Sekali lagi aku ingin memberikan padanya keleluasaan sepenuhnya. Tanpa rasa ewuh pekewuh, malu atau sungkan hingga dia benar-benar bisa mendapatkan apa yang dia dambakan. Dengan alasan aku mau cari rokok, kutinggalkan dia sendirian dengan foto-foto itu. Aku turun ke lobby dan sengaja ber-lama-lama di sana. Aku mampir di coffee shop minta capucchino. Aku yakin apabila istriku sudah menjatuhkan pilihannya, pasti dia akan menelepon HP-ku.

Jam 17.00 di lobby hotel PP

Ternyata sesudah lebih dari 1 jam istriku belum juga menghubungiku. Aku kasihan padanya, mungkin dia sedang menghadapi berbagai macam perasaan dan pikiran. Mungkin dia ragu-ragu atau apa. Biarlah aku kembali naik ke kamar saja. Sesudah membayar minuman aku beranjak menuju tangga untuk naik ke kamar. Ternyata HP-ku memanggil.. Istriku. Dia bilang lama karena mandi-mandi dulu. Gerah, katanya.

Dia sudah memilih, no. 16, Astro namanya. Nggak salah lagi, itu pasti si Ambon. Sepintas aku tadi mengamati fotonya. Telanjang dada dengan bulu-bulu yang tipis di dadanya itu. Rambutnya lurus jatuh. Kulitnya coklat kehitaman. Alisnya tebal dan bibirnya juga tebal. Memang nampak paling macho dan seksi sekali. Ooo, jadi macam demikian selera istriku, aku jadi tahu.. Tentu saja aku nggak mungkin menyaingi si Astro ini. Aku nggak memiliki semuanya milik Astro sebagaimana yang didambakan istriku itu.

‘OK, ma, biar aku jemput saja sekalian, mama tunggu yaahh..’.
Wah rupanya sesudah memilih-milih tadi dia kemudian mandi-mandi. Semacam mempersiapkan diri, begitulah. Pantas lama sekali. Kemudian aku berbalik ke arah tangga turun, menuju panti pijat di basement. Di panti pijat, sesudah aku melakukan check and recheck (kaya paswalpres saja, he.. he..) aku tunggu si Astro yang sedang menyiapkan alat-alat massage (mungkin itu hanya formalitas).

Saat dia keluar, aku tertegun. Anak ini woo.. ada kali 175 cm, gantengnyaa.. Dengan kulit coklat kehitaman dia juga menjadi sangat macho, jantan, mengingatkanku pada penyanyi Andre Hehanusa. Aku yakin istriku bergetar saat menemuinya nanti.

Di koridor, sebelum masuk ke kamar aku menyampaikan beberapa pesan padanya. Aku bilang bahwa istriku ingin mendapatkan pelayanan darinya. Orangnya sangat lembut, tolong kamu layani dengan halus. Dia juga pemalu, oleh karenanya kamu harus banyak mendorong, banyak mengambil inisiatip. Intinya dia ingin mendapatkan kepuasan seks dengan kamu. Dia mungkin cukup tua, 47 tahun. Apakah kamu bisa menghadapi wanita seusia itu. Maksudku kamu bisa tertarik untuk melakukan hubungan intim dengannya?




Aku lebih baik terus terang dengan Astro ini sebelum dia ketemu istriku. Ternyata hal yang saya sampaikan barusan bukan hal yang baru baginya.
‘Jangan khawatir oom, percaya saja sama saya. Saya biasa melayani tante-tante. Mereka itu bermacam-macam. Ada yang diam, ada yang cerewet, ada yang.., Ah pokoknya macam-macam’.
Aku jadi sedikit lega atas jawaban Astro.

Sejak istriku membuka pintu dan langsung melihat Astro, aku perhatikan wajahnya. Nampak langsung memerah dan gugup. Dia bahkan nggak mau terlampau langsung memandanginya. Kusenggol si Astro yang langsung tahu,
‘Selamat sore tante.., kenalkan saya Astro..’, mengulurkan tangannya.
Nampaknya istriku ragu. Dia tidak langsung menjabat tangan Astro. Nampak serba salah, kaku. Atau malu. Atau sungkan padaku.
‘Ma, ayoo.., dia khan ramah.. Baru kemudian dia menyambut uluran tangan itu. Bahkan suaranya juga keluar,
‘Mari masuk..’, ajaknya.

Kupersilahkan Astro duduk di kursi yang tersedia. Aku senggol istriku, dengan bicara pelan aku bilang,
‘Astro ini sabar orangnya ma, jangan khawatir. Lagian khan nggak buru-buru, ya khan Astro?’, ucapan yang terakhir ini aku sampaikan untuk Astro.
‘Ya oom. Saya santai koq. Tante santai juga khan?’.

Aku pura-pura mau kencing ke kamar kecil, untuk memberikan kesempatan mereka hanya berdua. Terutama untuk istriku yang baginya merupakan pengalaman pertama bersentuhan dengan lelaki lain yang bukan suaminya. Dia pasti senewen. Limbung. Pasti jantungnya berdegup dengan kencang. Mudah-mudahan dia bisa menguasai dirinya.

Saat aku balik, kulihat istriku sudah lebih relaks, dia sedang menyuguhkan minuman. Kuperhatikan pakaian yang dipakainya. Sore ini rupanya istriku benar-benar berdandan. Maksudku dia menggunakan pakaian-pakaian yang selama ini selalu saya komentari, seksi, kamu sangat ayu dengan baju ini, kamu kelihatan muda saja, ma, aku ngaceng melihat kamu lho, dan sebagainya dan sebagainya. Jelas dia menyiapkan dirinya buat Astro ini.

Aku pikir lebih baik meninggalkan mereka berdua.
‘Ma, aku masih ada urusan di bawah ya, n’tar kalau ada apa-apa ke HP saja. Astro, titip tante yaa..’.
Astro menjawab, ya oom, tetapi istriku masih terbengong, canggung atau ragu, matanya melihat bertanya kepadaku, terus bagaimana ini? Aku mendekat.
‘Khan Astro tadi udah bilang agar mama santai saja. OK??’.
‘Mama nggak usah pikirin lainnya. Pokoknya semua sudah aku urus. Mama pijat saja dengan tenang, nggak was-was, nggak khawatir. Lagian sebentar khan aku sudah balik ke kamar sebelah’, aku membesarkan hatinya sambil aku menunjukkan jempolku yang mengisyaratkan, ‘Semuanya beres’.
Rupanya jempolku ini langsung mengubah wajah ragu istriku berubah menjadi mantap, hal itu dia tandai dengan senyuman lebarnya. Aku juga senang dan nggak lagi khawatir. Maklum kami berdua sama sekali nggak pernah melakukan hal semacam ini.




Sebelum aku meninggalkan ruangan, aku menaruh tas cangkingan tipis, yang memang biasa saya bawa kesana dan kemari. Dengan kutaruhnya tas itu semakin membuat istriku tidak ragu bahwa aku akan selalu dekat dia. Tetapi kali ini dalam tas itu aku taruh tape recorder kecil Sony yang peka. Omongan atau bunyi sejauh 20 meter masih bisa terekam. Hal ini memang sudah saya persiapkan jauh sebelumnya.

Dengan rekaman itu nanti, aku akan bisa mendengarkan apa yang akan berlangsung selama 180 menit ke depan, klik recordingnya telah aku hidupkan. Kemudian aku langsung keluar, ‘Bye, bye’, kuraih pintu dan kututup hingga terdengar “klek”, sebagai tanda pintu sudah mengunci secara otomatis.

Kemudian aku bergegas turun, kembali ke coffee shop. Kali ini aku minta sebotol besar bir. Aku sendiri ternyata butuh menyelaraskan hatiku, dan rasa gundah gulana yang sekaligus diiringi oleh perasaan campur aduk membayangkan istriku digeluti lelaki lain langsung di bawah sepengetahuanku. Aku sendiri dan dorongan birahiku yang justru ikut menyeruak keluar sebagai bentuk penyimpangan naluri seksualku.

Penyimpangan? Ya, karena menurut umumnya yang sering kita dengar, bukan demikian reaksi seorang suami yang istrinya akan dientot orang lain. Aahh.. cobalah cari nalar yang lebih rasional. Lihat di luar negeri ini hal macam itu sudah sering kita sama-sama tahu. Bahkan tukar kunci, kunci rumahnya berikut isinya (yang dimaksud tentu istrinya) ditukar kunci rumah kawannya berikut istrinya pula. Nilai-nilai moral tidak semata-mata terletak pada kesetiaan satu lubang, demikian falsafah mereka. Justru leluasanya memberikan atau menggunakan lubang milik sesama teman akan membuat kemesraan suami istri lebih berkualitas, kilah mereka. Sudahkan aku dan istriku juga menganut paham itu?? Ataukah sekedar mencari pembenaran??

Tapi yang jelas, kontolku jadi benar-benar ngaceng. Sambil minum, setiap kali kuraba bagian depan celanaku. Terkadang sedikit kutekan. Membayangkan peristiwa di kamar, sepertinya aku sedang memasuki petualangan romantis yang penuh ketegangan, dimana targetnya adalah aku harus menerima kekalahan sebagai kenyataan. Sebagai wujud usaha meningkatkan kualitas kenikmatan nafsu birahi tinggi, yang berarti juga kualitas kehidupanku. Merasakan kekalahan, kehinaan, direndahkan dan dianggap tidak memiliki kemampuan diubah menjadi kemenangan dan kelapangan dada.

Menuju kualitas puncak kenikmatan birahi itulah yang membuatku disini sekarang dan menenggak bir ini. Ada bagian-bagian dari relung-relung hidup ini yang akan kutinggalkan. Aku akan memasuki dunia baru. Era baru. Dunia yang kunikmati dengan penuh birahi saat mengetahui bahkan membantu lancarnya kehendak istri untuk merasakan entotan lelaki lain yang memiliki kontol yang lebih gede, lebih panjang dan lebih kuat dibanding milikku.

Untuk mengisi waktuku, aku mencoba mengambil stik bilyar. Aku ajak pelayan bilyar menemaniku. Ternyata aku hanya bertahan 1 game. Pikiranku tidak bisa lepas pada apa yang saat ini terjadi di kamar. Aku bayangkan saat ini istriku sudah setengah telanjang. Sedang berpagutan dengan Astro, sementara tangan kanan Astro berada di sela-sela cawat istriku, jari-jarinya sedang melumati gundukan menggunung kemaluan istriku. Pasti ada suaran erangan atau desahan yang keluar dari mulut istriku. Mudah-mudahan tape recorderku tidak mogok.

Aku kembali ke meja bar di coffee shop, kembali minum birku. Aku lihat jam. Baru 18 menit. Rasanya lama sekali. Aku mencoba mengobrol dengan bartender, bertanya tentang minuman, tentang merek wisky, tentang jam buka-tutup bar, tentang tamu-tamu, dlsb.

Kembali aku melihat jam. Mereka telah melewati 50 menit. Uuhh.., mungkin pertempuran mereka lagi seru-serunya. Pasti istriku sudah awut-awutan. Aku bayangkan tubuhnya yang penuh keringat. Juga tubuh Astro. Aku bayangkan bagaimana istriku menerima kontol itu. Akankah dia ciumi? Jilati? Kulum? Akankah Astro juga menyemprotkan spermanya ke mulut istriku? Dan istriku dengan penuh nafsu meminumnya?

Bagaimana gelinjang istriku saat kontol gede Astro menembusi kewanitaannya? Pasti kenikmatan yang sangat terjadi pada dinding-dinding vaginanya itu. Mungkin saat ini rasa gatal dan nikmat itu sedang menyerang istriku. Pasti dia terus menerus meracau penuh nikmat seperti orang kesetanan. Dia gigiti dada Astro yang gempal berbulu itu. Mungkin bahkan ketiak Astro juga dia gigiti dan jilati. Ohh.. gelinjangnyaa.. Pasti dengan energi yang penuh, pantat istriku diangkat-angkat untuk menjemput kontol gede panjang itu.

Kembali aku mengelusi kontolku. Akankah kutunggu telepon darinya? Atau aku saja yang meneleponnya? Ahh.., sebaiknya aku tunggu saja sambil aku melihat-lihat apa-apa yang ada di lobby ini. Di sana kulihat ada gambar peta Jakarta dan foto-foto yang dipajang. Aku ke sana. Aku lihat lokasi hotel PP di tengah kota Jakarta ditandai dengan titik merah. Aku lihat ke wilayah barat, dimana rumahku berada. Kulihat lokasi bekas kantorku. Kemudian aku sedikit bergeser. Kulihat foto Kepala Dinas sedang menyerahkan piagam penghargaan kepada mungkin pemilik hotel ini. Ada foto orang-orang sedang rapat di ruang pertemuan. Ada foto koki restoran menghadapi meja penuh macam-macam masakan dan Piala.



Cerita Hot Terbaru Pijitan Anak Aku Yang Membuat Aku Terangsang


Cerita Hot Terbaru Pijitan Anak Aku Yang Membuat Aku Terangsang

Nama saya David, umur saya 14 tahun dan saya tinggal hanya berdua dengan Mama yang berumur 30 tahun. Sewaktu masih pacaran secara tidak sengaja Papaku menghamili Mamaku, dan mereka memutuskan untuk menikah secepatnya (MBA). Dari yang Mama ceritakan kepadaku, Papaku adalah seorang yang sangat penuh kasih sayang dan membanggakan tetapi Papaku telah meninggal dunia disaat saya masih bayi dan menjadikan Mamaku sebagai orang tua tunggal untuk ku. Mamaku melakukan pekerjaan yang baik jika memang menurut dia baik, tetapi pekerjaannya sebagai guru SD tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan kami berdua. Tapi kami berdua dibuat sangat kuat karena keadaan tersebut, kami membeli satu kamar tidur di sebuah peternakan seseorang yang letaknya diluar kota, kamar tidur tersebut memang kecil, tapi setelah kami pikir kamr tersebut terasa nyaman. Segala kebutuhanku mengenai materi dan harta yang tidak bisa dipenuhi oleh Mamaku, dia sampaikan kepadaku dengan penuh kasih sayang, sehingga membuatku mengerti. Dia tidak pernah keluar malam, ke pesta, diskotik (clubbing), semenjak saya lahir, karena dia tidak mau meninggalkan saya seorang diri dirumah.

Sama seperti bagian dalamnya, bagian luar Mamaku pun terlihat sangat baik, ramah, sopan dan cantik. Meskipun Mamaku mempunyai kepribadian seperti seorang Biarawati, dia juga terlihat sebagai,”BINTANG FILM PORNO”! Lebih tepatnya Mamaku sangatlah Cantik dan menawan. Dia adalah wanita yang sungguh – sungguh menjadi impian seorang anak laki – laki untuk mimpi basah. Mamaku mempunya tinggi badan 167 cm dengan berat badan yang sangat proporsional, bisa dibayangkan pasti sangat sexy. Dia sangat bahenol dengan rambutnya yang pirang panjang tergerai sangat natural, dengan warna kulit yang sempurna sedikit putih kecoklatan, tampak wajah yang sangat menarik, dengan bola mata besar berwarna biru yang sangat terlihat ke Ibu-an, leher yang jenjang dan ramping, dan disempurnakan dengan ukuran buah dadanya 36DD, dan juga perut yang sangat langsing ditambah kaki panjangnya yang sangat sexy. Tetapi yang sangat menggemaskan adalah pantatnya yang sangat sexy. Penampilan sexy-nya akan membuat anda mengira Mamaku adalah wanita Latin 100%. Pantatnya besar, tetapi sangat padat, anda bisa membayangkannya jika anda melihatnya langsung, dan membayangkan meremasnya dengan sangat lembut, itupun jika anda tahan untuk meremasnya dengan pelan. Untuk merawatkecantikan tubuhnya, Mamaku adalah wanita yang suka fitnes, senam aerobic. Setiap hari setelah jam kerja dia joging ke tempat fitnes sejauh 2 km, dan sesampainya disana dia selalu terus me-maintain kecantikan tubuhnya, dari paha, pantat, perut dan lengan agar terlihat tetap sexy. Kegiatan berlatih fitnes inilah yang membuat tubuh Mamaku terlihat tanpa ada cela,atau bisa dikatakan sempurna disetiap kondisi.

Sesuatu yang kami tunggu – tunggu yang dari pekerjaan Mamaku sebagai Seorang Guru adalah liburan musim panas, dan kami selalu menghabiskan liburan musim panas bersama. Meskipun sudah lama saya mengetahui Mama saya adalah wanita yang cantik, tetapi baru liburan musim panas kali ini saya mempunyai perasaan ketertarikan sexual terhadap Mamaku sendiri. Mungkin karena diriku selalu bertemu dengan Mama dirumah setiap hari, atau mungkin saja saya baru menginjak umur pubertas seorang Remaja Laki – laki. Lain kata, Nafsu saya untuk berhubungan sex dengan Mama sangat besar, dan didukung dengan liburan musim panas yang sangat Panjang.

Suatu hari disaat Mama pergi ke tempat fitnes, aku membuat rencana agar bisa lebih dekat dengan Mama. Sepeti yang saya katakan sebelumnya, kami hanya mempunyai satu kamar tidur, tetapi Mama membeli dua buah tempat tidur yang berukuran sedang, agar kami bisa tidur bersama dengan lega tetapi berbeda tempat tidur. Dengan suatu rencana, aku masuk ke dalam kamar dan mematahkan satu tempat tidur dengan meloncat diatasnya, dan sekarang aku bisa tidur satu ranjang dengan Mama. Lalu Mama pulang dalam keadaan capek seperti biasa dia pulang dari tempat fitness.

Lalu aku langsung bilang,” Mam, aku tidak sengaja merusak tempat tidur ku”.




Mama : “ Gimana caranya, koq bisa kamu patahkan, Sayang”?

Aku : ” Aku tidak tahu Mam, ketika aku berbaring dan tiba – tiba Krakk.., tempat tidur itu patah”.

Mama : ” Ooo gitu, yasudah tidak apa – apa, mungkin karena sudah tua juga Tempat tidurnya”.

Mama : “ Tapi kamu gak apa – apa kan Sayang, ada yang sakit”?

Aku : “ Aku sehat – sehat aja Mam, gak ada yang sakit koq.”

Mama : “ Syukurlah kalau begitu, tetapi kita belum ada uang untuk menggantikan dengan tempat tidur yang baru, berarti untuk sementara waktu kita harus tidur bersama di satu tempat tidur”. Mama mengatakan hal tersebut, dengan sedikit malu dengan rona merah di pipinya.

Aku : “ Gak apa – apa Mam, kita bisa mempergunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting.”

Mama : “ Terima kasih Davie Sayang, utuk pengertian mu”. Mama terlihat senang.

Aku : “ gpp Mam, sepertinya Mama terlihat sangat Letih, Mau dipijitin”?

Mama : “ Wow, itu ide yang cemerlang, sayang, Tunggu ya Mama mandi dulu, mama gak mau kamu jadi kena keringat Mama “.

saya masuk ke kamar, dan menyalakan TV selama menunggu Mama Mandi. Saya menyalakan TV dengan suatu alasan, agar saya bisa menonton TV sewaktu saya melakukan Pijatan kepada Mama, dan sewaktu Mama Tidur saat dipijat. Sambil menunggu Mama Selesai Mandi saya membayangkan, hal – hal yang sangat merangsang pikiran saya, dan akhirnya Penis saya menjadi keras. Setelah menunggu beberapa saat, Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan Kimono. Dan Dia terlihat sangat Menakjubkan.

Aku : “ Langsung berbaring aja Mam di tempat tidur, selanjutnya biar aku yang urus”.

Mama : “ Oh, sayang kamu Manis sekali sih mau ngelakuin ini ke Mama, mijitin Mama gini, Terima kasih lho Sayang”. Dia mengatakan hal itu sambil membaringkan tubuhnya, dengan tengkurap di atas Ranjang.

Aku : “ gpp Mam, cuman itu koq yang bisa aku lakukan buat Mama”.

Aku langsung berada diatasnya dan mulai memasukan tangan kedalam kimononya melalui pundaknya. Dan Seperti yang saya harapkan,”Dia sudah tidak mengenaka Bra”!! Dan itu menandakan Mama sudah sepenuhnya telanjang, di balik kimononya!! Aku mulai menurunkan secara perlahan – lahan kimononya dari pundaknya dan mulai memijit Pundak serta Punggungungnya.” Bisa dikatakan, membelai ya, atau mengosok punggungnya secara halus”.




Mama : “ Oooh…itu enak sekali sayang”, desah Mama kepadaku.

Sampai setelah beberapa menit kuturunan tangan-ku dengan memasukan nya lebih dalam kebawah ke Pinggangnya dan mulai memijat pinggang belakangnya yang sangat ramping. Kimononya sudah ku buka perlahan – lahan kuturunkan sambil aku memijit punggung bawah di bagian pinggang belakang. Dari belakangnya aku bisa melihat dua buah dada payudara mamaku dari samping yang tergencet tempat tidur, karena dia tidur tengkurap. Payudara Mama terlihat sangat padat dan sangat montok, dan aku sangat ingin sekali meremasnya. Lalu aku mulai memijat bagian samping perut Mamaku dan mulai menyelipkan tangan ku ke perut depan dan mulai meminyakinya, selagi dia masih dalam keadaan tengkurap, karena memang Nafsuku yang sudah sangat tak tertahankan, maka aku mulai mengelus dan sudah bukan memijat. Aku susuri pinggangnya lalu ketulang rusuknya sampai akhirnya aku dapat merasakan buah dadanya dari samping, dan pada saat itu aku belai dan sedikit aku tekan, “Uuuchhh….ini sangat hebat”, dan aku sangat amat terangsang dan Penisku sudah sangat tegang sekali.

Tiba – tiba mama berkata,” Terima kasih sayang, cukup untuk hari ini, Mama mau bersih – bersih lalu berpakaian dan bersiap untuk tidur”, dengan cepat dia bangun dan meninggalkan ruangan.

Aku : “ Aduh sial, dia udah tidak mau dipijit lagi, kamu terlalu berhasrat David, Sabarlah” Kataku dalam hati.

Mungkin ternyata Mama tahu niat-ku, yang berusaha merabanya untuk melampiaskan birahiku kepadanya. Maka dari itu dia langsung bangun dari tempat tidur dan pergi dari ku. Sedangkan aku sudah tegang dan Penis ku sudah sangat menegang.

Beberapa menit kemudian Mama keluar dari kamar mandi dengan memakai T-shirt dan Celana pendek. Sejak kejadian tadi, aku tertangkap basah ingin merabanya, aku tidak berani untuk melakukan hal yang tidak Pantas seperti menyentuhnya. Dan kami naik ke tempat tidur dan mulai untuk tidur dengan membelakangi satu sama lain. Aku tetap terjaga selama satu jam dan terus terbayang tubuh Mamaku, dimana setelah semua kejadian tadi aku tidur satu tempat tidur dengan Dewi dari Khayangan yang sangat cantik dan sexy yang berada di sebelahku dengan jarak yang sangat dekat tidak sampai satu meter!! Uuuchhh…Penisku tidak berhenti Berkedut!!! Setelah beberapa jam, dan aku mengetahui Mama sudah tertidur, aku mulai mengumpulkan keberanian. Aku memberanikan diri untuk membalikan badanku sehingga sekarang aku berhadapan dengan punggung Mama. Dengan sangat perlahan – lahan dan sangat hati – hati aku mulai menggapai Celana pendek Mama dan mulai menariknya secara perlahan kebawah sedikit demi sedikit, agar Mama tidak terbangun dari tidurnya.

“Sialan”, Dia memakai Celana dalam, aku berpikir Mama tidak memakai celana dalam, atau karena mau tidur aku berharap dia memakai celana dalam yang longgar, kecil dan tipis ternyata dia memakai celana dalam yang menurutku cukup ketat dan sangat tertutup. Aku mencoba menurunkan celana dalam itu pelan dan perlahan, tapi sangat susah dan tehalang dan terganjal Pantatnya yang cukup besar. Tapi aku tidak kehabisan akal, aku melakukan upaya lain dengan cara menarik agak keras tapi sangat perlahan dan dengan sedikit goyangan yang lembut, agar si Mama tidak terbangun dari tidurnya. Denga keadaan celana dan celana dalam Mama yang sudah ku turunkan sedikit dan terlihat Pantatnya yang sangat montok, padat, dan berisi, dengan sangat lega aku melihat kearah Mama dan berpikir dia masih tetap tertidur sangat lelap. Dengan sangat hati – hati dan dengan memperhatikan kelembutan, aku colek salah satu dari sepasang pantat Mama yang sangat sexy itu dengan jariku untuk mengetahui Mama terbangun atau tidak. Aku melakukan colekan ini beberapa kali dalam beberapa menit, sebelum aku memulai untuk meremas – remas dan meraba kedua Pantat Mamaku yang Montok, padat berisi dan sangat sexy itu. Penisku sudah sangat keras, dan rasanya ingin memberontak keluar dari Celana. Akibat remasan – remasan dan rabaan tersebut, aku merasakan bahwa Penisku mulai membujuku untuk melakukan remasan tersebut lebih keras lagi dan lagi dan lagi. Karena remasan ku yang terlalu keras dan terlalu bernafsu, Mamapun mengerang, “Hmmmm……”, aku kaget setengah mati dan aku melihat tangan Mama mulai bergerak. Aku berhenti melakukan remasan, tetapi aku tidak memindahkan tangan ku dari Pantat mama, karena aku berpikir jika aku pindahkan maka dia akan benar – benar terbangun dan mengetahui bahwa anaknya sedang meraba Pantatnya, dan mungkin mama akan berpikir bahwa celananya turun secara tidak sengaja akibat gerakan dari tidurnya. Tapi lebih di kagetkan lagi bahwa ternyata Mamaku, menarik keatas lagi celana dalamnya dan celananya untuk kembali menutupi Pantatnya yang bahenol itu dan dia kembali tidur, dengan keadaan sekarang tanganku berada di dalam celananya dengan posisi memegang pantatnya. “Uuuccchhh……”, dalam hati aku berbicara dengan degupan Jantung yang semakin menggema. Dengan kejadian itu, berarti Si Mama setengah tidur atau tidak sepenuhnya terbangun, dan yang perlu diketahui dengan keadaan tanganku di dalam celananya sama saja tidak ada yang menghalangi tanganku untuk meraba Pantatnya. Setelah beberapa saat diam, aku mulai meraba dan meremas pantatnya dengan sangat lembut walau tidak terlihat jelas tapi aku merasakan hal yang sangat menakjubkan. Lalu aku mulai memberanikan diri untuk membelah pantatnya denga jari – jari ku dan mulai menyusupkan jariku kedalam belahan bongkahan pantatnya dan jariku menemukan suatu lipatan yang berbentuk seperti lingkaran,”Hmmm…ini lubang anus Mama”, kataku dalam hati. Dan aku mulai melakukan gerakan jariku dengan mengosok lubang anusnya dengan lembut, dan melakukan gerakan memutar jariku di bibir anusnya. Lalu terdengar suara rintihan mengerang dari mama,” Mmmmm…..sssshhhhh….”, yang menurut aku itu adalah desahan kenenakan , dengan sangat kaget aku langsung menarik tanganku keluar dari Celananya dan pura – pura tidur. Dan Mama benar2 terbangun, dan mengatakan :

Mama : “ David, apakah itu tadi kamu sayang”?

Dengan penuh ketakutan saya, tetap berpura-pura tidur dan tidak menjawab pertanyaannya. Saya membayangkan pertanyaannya tadi, bahwa dia sebenarnya ingin mengatakan,” Sial David kenapa kau hentikan , Sebenarnya aku juga Ingin bersetubuh”. Lalu dia kembali Tidur, setelah melihat aku tidur, dan kali ini kami tidur denga posisi berhadap hadapan.

Pertanyaan yang keluar dari Mulut Mama tadi, sangat mengangetkan diriku. Selama hidupku aku belum pernah sama sekali mendengar Mama berbicara dan melontarkan pernyataan tentang sex, atau yang berbau sex. Dan pernyataan itu membuatku benar – benar terangsang. Sampai dengan beberapa saat, dan setelah saya yakin Mama sudah kembali terlelap tidur, saya mulai beraksi kembali dengan mulai memasukan tangan saya kedalam t-shirtnya melalui celah baju dari bagian perut dan langsung mengarah ke bagian Payudaranya yang juga sangat padat, kencang dan montok, aksi ku kali ini untuk mengetahui, apakah Mama memakai BH atau tidak. Sekarang aku sudah mulai berani untuk menggerayanginya, semenjak pernyataan Mama tadi, dan pernyataan tersebut memmbuatku semakin menggila dan sangat bernafsu kepadanya. “Ternyata Mama memakai BH-nya”, kataku dalam hati. Lalu aku mulai menggeser tanganku yang berada di dalam bajunya secara perlahan kearah Punggung, untuk mencari kancing BH-nya. Aku menemukan kancingnya, dan aku segera membukanya dengan sangat perlahan,”klik”. Setelah terbuka aku langsung mengarah kan tanganku ke depan bagian Payudaranya, walaupun tidak sepenuhnya terbuka, tetapi setidaknya sudah longgar, dan tanganku bebas untuk meremas payudaranya, aku mulai meremas Payudaranya yang telanjang dibalik remasan tanganku, secara lembut dan mulai memainkan salah satu putingnya, Sssshhhh…., Mama memang benar-benar sangat sexy dan montok, aku merasakan darahku berdesir seperti dalam kegairahan yang sangat besar. Ternyata Mama mulai menyadari remasan ku terhadap Payudaranya, dan dia kembali terbangun. Kali ini aku tidak mempuyai kesempatan untuk memindahkan tangan ku atau menarik keluar tangan ku dari dalam bajunya, tetapi aku tetap pura-pura tidur dengan mengorok pelan. Lalu Mama mengatakan :

Mama : “ Hmmmm….Kasian anaku sayang ini, Pasti dia sedang bermimpi basah tentang Gadis yang dia suka, lebih baik aku berpura –pura tidur saja, kalau aku bangunkan, pasti dia malu”.

Lalu Mama kembali tidur dengan membalikan badannya, memunggungi diriku, tetapi dengan sangat terkejut, dia tidak memindahkan tanganku dari Payudaranya, dia tetap membiarkan tanganku di Payudaranya dan membiarkan tanganku membelai lembut Payudaranya. Dan aku pun melanjutkan remasan – remasan lembut di Payudaranya. Sampai pada akhirnya, kami tertidur lelap dan benar – benar mengantuk.

Pagi harinya ketika aku bangun, Mama sudah tidak ada di sampingku. Aku bangun beranjak dari tempat tidur, dan menemukan sepucuk surat dari Mama, yang bertuliskan ; “ David sayang, hari ini Mama pergi ke Sekolah, untuk mengajar hari terakhir sebelum liburan Musim Panas, setelah itu Mama akan pergi ke tempat fitnes seperti biasa, di lemari es ada Pizza untuk sarapan, mama akan kembali kerumah jam 8 malam nanti, Muach – Mama-“.

Aku mulai mengingat kejadian semalam, kejadian terindah, terhebat yang pernah aku alami didalam hidupku. Hal yang terbaik adalah, tidak tahu mengapa aku bisa menyentuh, meraba bagian tubuh Mama dengan bebas, dan sepertinya Mama pun tidak menghalangiku untuk melakukan hal itu. Mungkin saja dia percaya kepadaku, bahwa aku memang sedang bermimpi basah di usiaku yang sedang puber atau memang sebenarnya Mama pun dari lubuk hatinya juga menginginkannya. Aku sangat ingin mempraktekan teori-teori ku terhadap Mama. Dimana saat dia pulang nanti, aku akan menawarkan kepadanya untuk memijatnya satu badan penuh seluruh badan, dan melihat apa yang akan terjadi padanya jika dia ku pijat seluruh Badanya, apakah dia akan terangsang?

Aku menghabiskan siang itu dengan menonton TV, dan melakukan beberapa pekerjaan, tapi tetap saja aku berpikir dengan menghayal jika aku berhubungan sex dengan Mama. Tapi dengan menghayal seperti itu, aku tetap tidak mau beronani, aku mau mayimpan sperma ku, berjaga – jaga, siapa tahu Mama yang natinya akan sangat terangsang dengan pijitanku, mau berhubungan Sex denganku. Waktu berjalan terasa sangat lambat hari itu, dan membuatku teramat sangat menderita menahan nafsu terhadap Mamaku. Aku maenghitung mundur waktu, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik sebelum Mama sampai kerumah. Akhirnya Pintu rumah terbuka dari luar pada jam 8.30 Malam, dan ternyata itu Mama. Akhirnya datang juga.

Mama : “ Malam Sayang, maaf agak terlambat pulang, tadi aku mampir ke sebentar ke Toko”.
Aku : “ Hai Mam,Oooh ok tidak apa – apa Mam….Mmmm ..sepertinya Mama mengalami hari yang sangat panjang, dan Mama terlihat sangat letih mau aku pijitin lagi Mam”?

Langsung saja aku katakana kata – kata ini untuk merealisasikan teori – teori ku, dan juga aku katakan hal ini, sebelum kata – kata ini terdengar sebagai ungkapan yang putus asa.

Mama : “ Uuummm…..Ok sayang”. Nandanya terdengar lebih berhati – hari dari nada suaranya kemarin, ketika aku tawarkan dia untuk memijitnya.

Mendengar nada bicaranya yang lebih berhati – hati , aku mencoba untuk tetap tenang dan santai saja dengan tidak menunjukan kegairahan terhadapnya, lalu aku langsung membalas kata persetujuannya untuk dipijat.

Aku : “ Mam, nanti dipijatnya gak usah pakai apa – apa ya, telanjang aja, Mama Lepas semua pakaian Mama di Kamar Mandi terus Mama masuk sini langsung telanjang aja, jadi aku bisa dengan mudah Mijitin seluruh badan Mama”.

Mama : “ David, itu sangat tidak Pantas, Masa Mama harus Telanjang di depan kamu”. Mamaku menyahutku dengan nada yang agak keras.

Mama : “ Mama jadi aneh sama kamu, dan Mama mulai berpikir, kenapa kamu sepertinya senang dan tertarik sekali untuk hal Pijit memijit?? Sudahlah, gak usah Pijit Mama, tidak dipijit pun Mama akan Baik-baik saja.” Dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Aku : “ Jangan, Jangan Mam Ayo dong Pliss…, biarkan aku memijat Mama.” Aku mengatakan itu kepada Mama dengan penuh harapan dan keputus asaan, serta merayunya.

Aku : “ Maaf Ma, aku pikir dengan keadaan Telanjang, Mama akan merasa lebih nyaman untuk dipijat, Yasudah Mam, Mama pakai saja pakaian yang Mama suka, tapi aku merasa harus tetap memijit Mama, karena Mama telah berbuat banyak kepadaku dengan penuh kasih sayang, aku merasa berhutang kepada Mama”. Rayuan ku kepada Mama.

Mama : “ Iya sayang, iya….Mama Mandi dulu ya, sehabis itu baru kamu pijitin Mama…Hmmpfff…Manja sekali kamu David”.

Setelah mendengar rayuanku, akhirnya Mama melunak dan kembali tersenyum kepada, aku berpikir, Bahwa rayuanku berhasil. Setelah Menunggu selama 15 Menit, akhirnya Mama keluar dar kamar mandi dengan menggunakan Kimononya seperti biasa. Aku ingin sekali menanyakan kepada Mama, apakah dia memakai pakaian dalam di balik Kimononya, tetapi akhirnya aku tahu hal yang lebih baik untuk mengetahuinya, Mama pakai pakaian dalam atau tidak.

Aku : “ Ok Mam, berbaringlah, aku akan memberikan pijatan yang lama dan nyaman ke badan Mama, dan aku juga akan memijat dari kaki Mama, karena Mama berlari cukup jauh aku gak mau Mama mengalami kejang di Kaki”.

Mama : “ Uummm, Ok…. Tapi kamu Mijatnya tidak boleh lebih dari betis ya, hanya sebatas sampai bagian bawah Paha aja”. Dengan nada suara yang cukup tinggi.

Mama mulai berbaring tengkurap, dan menurunkan kimononya sebatas pinggang. “Sial, ternyata Mama memakai BH yang sangat ketat dan sangat tertutup”, aku begumam di dalam hati. Aku mulai memijatnya dari Pundaknya, lalu naik ke leher, dan turun ke Punggung dan membiarkan Mama mulai merasa sangat nyaman di pijat dan terasa sangat relax. Sebelum aku mengatakan, sesuatu untuk bisa mendapatkannya.

Aku : “ Mam, Tali BH-nya menghalangi pijatan di Punggung, kira-kira Mama mau melepaskan kancingnya atau tidak”?

Mama : “ Tentu saja Sayang, buka saja…” Dia mengatakan dengan penuh kenyamanan.

Pijitan ku sudah benar – benar membuat Mama sangat nyaman dan yang pastinya karena Mama merasa sangat nyaman, pertahanannya pun jadi hilang sedikit demi sedikit. Aku melepas kaitan BH-nya dan menyuruh agar Mama sedikit mengangkat tubuhnya dan bergeser, agar aku bisa melepaskan seluruh BH-nya, dan bukan hanya melepas kancing/kaitan BH-nya. Setelah berhasil melepas secara keseluruhan BH, langsung saja aku lemparkan BH-nya ke lantai. Ternyata karena perbuatanku melepas BH-nya, dia merasa aneh, dan mengatakan :

Mama : “ Kenapa dilepas semua David, tadi katanya hanya mau melepas kaitan kancingnya saja, kenapa sekarang kamu lepas semua”? Dengan nada suara datar.

Aku : “ Oiya Mam, kenapa aku lepas semua ya…,Uummmm…tapi yasudah lah Mam ditaro di lantai saja, aku agak susah untuk mengambilnya kembali”.

Mama tidakmengatakan sepatah kata pun. Aku pikir ini adalah sebuah kata,”Ya” dari Mama, dan aku tetap melanjutkan pijatanku. Sekarang aku memulai untuk memijat kakinya an perlahan lahan naik dan semakin keatas. Dengan cepat aku berpindah sampai akhirnya memijat melewati betisnya, menggulung kimononya sedikit lebih keatas dan dengan tepat dan cepat memijat bagian atas kakinya yang terlihat memang sangat sehat dan menggairahkan. Aku pijat semakin keatas, sambil aku naikan semakin keatas kimononya dan sekarang aku lepas kimononya dari tubuhnya dan meletakan kimono itu disebelahnya. Dan sekali lagi Mama tidak mengatakan apap –apa terdiam membisu. Ternyata Hari ini Mama tidak menggunakan Celana dalam yang sangat tertutup dan ketat, dia mengenakan Celana dalam Model Tali tapi tidak terlalu tipis, lebih tepatnya Mama memakai celana dalam thong warna hitam, dan celana dalam thong itu benar – benar memperlihatkan bentuk keindahan Pantatnya yang sangat Bulat, padat, montok, sexy dan terlihat sangat Bahenol. Aku tidak bisa menahan dan membendung gairah ini, aku memulai memijat, lebih tepatnya meraba secara keras pantat Mama-ku yang terasa sangat halus di telapak tangan ku sehalus pipi Bayi. Tiba-tiba ibu berkata :

Mama : “ Jangan…jang..an…Pijat disitu sayang”. Dengan pandangan agak melamun dan dengan nada suara yang datar.

Aku mendengarkan perkataannya, dan memindahkan tangan ku ke punggungnya yang ramping dan mulai membelainya. Dengan belaianku Mama mulai mendengkur dengan dengkuran yang sangat menikmati. Nafsuku sudah mulai tidak terbendung lagi, aku membuka Kaosku dan terlihatlah tubuhku yang atletis dan dengan perlahan aku mulai berada diatasnya dengan berlutut dan dengan tubuh Mama berada di bawahku. Aku mulai mengendus rambut mama, punggung dan bagian tubuhnya yang sangat bahenol dengan hidungku. Dan mulai menggerakan bibirku keatas dan kebawah di punggungnya dengan sedikit hembusan nafas, sambil sedikit mengecup punggungnya dan memberi sedikit kecupan di leher. Dan dia kembali mendengkur, dan mencoba bertahan, melawan nafsu yang memang telah menyerangnya. Aku kembali menciumi punggungnya sampai akhirnya aku mengarah ke bawah dan mendapatkan pantatnya, ku cium kedua pantatnya dengan lembut satu persatu yang memang memancing gairah dengan balutan celana dalam thong-nya. Aku singkapkan celana dalamnya dengan gigiku dan terlihatlah bongkahan pantat yang sangat menggairahkan, aku mulai meremas Pantatnya satu persatu dan membuka pantatnya sehingga terlihatlah lubang anus Mamaku, dan akupun tidak sungkan untuk menjilatnya, kujilat dengan lidahku mengikuti bibir lubang anus itu, secara melingkar, perlahan dan sangat lembut. Lalu Mama mulai mengeluarkan desahan, merintih nikmat…seperti Kemarin malam, waktu aku raba anusnya dengan jariku, tetapi kli ini erangannya lebih membuatku semakin bernafsu. Saat ini dia mengetahui, apa yang tidak dia bayangkan sebelumnya Terjadi.

Mama : “ Ssshhhhhh…..aakhhhh….hmpfff….Ooohh Davie sayang…Terusss…sayang”. Mamaku mengerang dengan hebatnya.

Setelah Mama mengerang dan sangat bernafsu, aku sengaja berpindah dari jilatan di lubang anusnya dan lanjut mencium lehernya. Dan ternyata Mama membalikan badannnya yang sebelumnya memunggungi aku, dan aku langsung menjilat, menciumi lehernya dan langsung mencium bibirnya. Setelah dengan lembut mencium dan mengecup bibirnya, Mama mulai membuka mulutnya dan kami berciuman sangat penuh dengan gairah dan nafsu biarahi yang memang sudah sangat tidak bisa dibendung lagi. Sambil berciuman aku mulai meraba putting susu payudara Mama, dan membuat Mama semakin menggila dalam berciuman, aku raba dengan jariku dan memainkan putting susunya, dan membuat putting susu Mama semakin mengeras. Aku memindahkan mulutku ke Puting susu Mama sebelah kanan dan mulai menjilatnya menghisap dengan lembut tapi dengan penuh nafsu dan perlahan kuturunkan tangan ku ke vagina Mama yang sudah sagat basah, dengan lembut kesentuh vagina Mama dan mulai membelainya dengan penuh kelembutan.

Mama : “ Ooooohhhh…Davie….sayang….Aaaaakhhhh….ssshh hh….Mmmpffff….sayang, berhentilah menyiksaku…sayang…aku sudah tidak tahan lagi…”.

Untuk sementara waktu, dengan seketika aku membebaskan tanganku dari vagina Mama, untuk melepas celanaku, dan terlihatlah Batang penisku yang memang sudah sangat mengeras dengan panjang 18 cm dan berdiameter hampir 4 cm. Secara langsung Mama melihat Batang penisku, dan Mama sangat terkejut dengan itu.

Mama : “ Oooo yesss….Davie…Masukin aja langsung ya sayang, Mama sudah lama sekali tidak merasakan penis ada di dalam vagina Mama….”

Mendengar Mamaku mengatakan hal itu dengan penuh nafsu dan kegilaan birahi yang sangat tinggi, aku pun sempat terpikir sejenak mengenai hal yang selama ini aku pikirkan akhirnya terjadi dan aku akan sangat menikmatinya.

Aku : “ Mam, tapi kita gak punya kondom sama sekali”.

Mama : “ David, cepat masukan penismu kedalam Vagina Mama sayang”!!!

Aku : “ Tapi nanti jika Maammma…Hamil bagaimana..”??

Mama : “ Tenang, besok pagi Mama akan meminum pil KB sayang, setiap pagi Mama selalu minum pada saat masa subur Mama, Jadi ….MASUKAN PENISMU SEKARANG!!!!!” Dengan Nada berteriak.

Tidak perlu Mama bilang dua kali, aku sudah memasukan penisku kedalam Vagina Mama, dan mulai ku pompa keluar masuk penisku di Vagina Mama. Vagina Mama terasa sangat sempit dan hangat, dan rasanya seperti mengalami kegembiraan yang luar biasa, bisa menyetubuhi Ibu Kandung ku sendiri yang sangat cantik Luar dalam. Sementara terus kupompa penisku sedalam-dalamnya ke vagina Mama, aku juga tidak berhenti menghisap dan menjilati payudara Mama, dan kembali berciaman bibir dengan Mama dan sekali lagi kami berada di dalam gairah nafsu berciuam yang sangat hebat, sementara penisku terpompa sangat hebat kedalam Vagina Mama. Tanganku juga tidak berhenti meremas payudaranya dan sesekali meraba bibir lubang anusnya dengan sedikit menggelitik kecil, sementara cairan-ciran vagina mama sudah mulai membasahi mengalir ke anusnya akibat Pompa-an dari penisku, Oooohhh….ini enak sekali Mam, lebih dari nikmat…aarghhhh Mmmaaammm….., aku terus memopa penisku sedalam dalamnya ke vagina Mama, dan akhirnya aku mengangkat Mama dan mendorongnya keatas ku. Sekarang Mama berada diatas ku, dengan Penis yang tetap menancap pada liang Vaginanya.

Mama : “ Oooooohhhh…..Davie….aakkkhhhhh….Sayang….Ma ma sudah tidak bisa tahan sayaang, Maammma keluar…Shhhhh…akkhhhhh”. Mama berteriak, seketika itu juga mengalirlah cairan kewanitaan dari Vagina Mama.

Aku : “ Ya Mam…aaaakkhhhhh….Mam….hangat sekali…ssshhhh, aku juga bisa merasakanya Mam”. Aku merasakan semprotan hangat cairan keawanitaan nya di Penisku dan itu teramat sangat nikmat, dan cairan itu keluar melalui celah vaginanya yang terus kupompa dengan kencang dengan penisku.

Mama : “ Ya Ampun Davie…..Akkkhhh sayang, enak banget lho itu….Papamu Pun belum pernah membuat Mama Orgasme sampai seperti ini”. Kata Mama sambil berdiri dan berbaring di sebelahku, dan sambil memperhatikan Penisku yang masih Ereksi dengan kerasnya.

Mama : “ Oohh Davie, Maaf sayang Sory, kamu belum keluar, ya ampun sayang, tapi tenang Mama ada cara …Hmmm….sekarang bangun”!! Dengan mengedipkan mata genitnya kearahku.

Mendengar perintah Mama, aku pun berdiri dan Penisku pun tetap tegang dengan kerasnya. Mama berlutut di depan ku. Saya tahu apa yang akan di perbuat Mama, dan saya sebagai anak laki sangat gembira sekali, karena memang ini juga yang saya tunggu. Mama mulai menciumi Kepala penisku dengan bibir nya, dengan sedikit jilatan nakal di batang penisku, lalu mama mulai memasukan Penisku kedalam mulutnya dan megulumnya. Aku melihat tatapan matanya yang berwarna biru kepadaku sewaktu dia mengulum Penisku dan menatap wajahku. Tatapan bola matanya yang biru, seakan akan berubah dari tatapan bola mata seorang wanita yang bersih dari dosa, menjadi tatapan wanita nakal yang sedang gila dengan gairah nafsunya.

Aku : “ Ooohhh….ini enak sekali Mam…sepertinya aku …..Aaakhhh”.

Mama : “ Mmmm…hmmmm…..sshhh”

Aku merasakan kehangatan mulut Mama, yang menjalar ke seluruh tubuhku melalu Penisku, Mama dengan ganasnya menghisap Penisku dan mengocok nya dengan mulutnya. Aku hanya bisa berharap, mudah2an ini berlangsung lama. Tetapi tiba, aku merasakan sesuatu yang akan meledak dari Penisku, dan ternyata aku tidak bisa membendungnya, dan Spermaku ku tersemprot kedalam Mulut dan tenggorokan Mama.

Aku : “ Aaaakkkkkkk…yesss, Mam…uccchhh…Aduh, maaf Mam, aku udah gak tahan ”. Mama menghisap seluruh sperma yang aku semprotkan ke mulut dan tenggorokannya, tanpa ada sisa sedikitpun.

Mama : “ Hmmm…slurppp…Mmmm…aaahhh, tidak apa – apa sayang….aaakkhhh, gimana enak”?

Aku : “ Luar biasa Mam….Fuiiihhhhh”.

Mama : “ Menurut Mama, Orgasme kamu tadi sepertinya belum klimaks kan sayang,,,Ucchhh kasian sayangku ini, berarti Mama masih berhutang sama kamu, kapan pun kamu mau bercinta bilang ya sama Mama ya Sayang”!! Mama mengatakan sambil tersenyum nakal dan mengedipkan matanya.

Aku beristirahat sejenak, setelah orgasme yang baru saja ku alami, untuk memulihkan badanku, yang pasti memulihkan libidoku terhadap Mama, tapi pemandangan disebelahku yaitu si Mama yang masih tergeletak telanjang di ranjang membuatku kembali terangsang dan membuat Penisku kembali mengeras. Aku meperhatikan kemolekan Pantat Mama, dan membayangkan usaha Mama untuk memuaskanku, dan memompa Vaginanya sekuat mungkin agar penisku tertancap masuk lebih dalam lagi ke dalam Vaginanya. Melihat Posisi Mama seperti ini membuat Penisku keras kembali. Sebelum ku tancapkan Penisku ke Vagina Mama kali ini, aku melihat Mama yang terlihat sangat Sexy dan menggairahkan di segala posisi bercinta dan aku pikir aku menjadi penganggum setia kecantikan dan kesexyan Mama.

Setelah kupandangi Mama, langsung saja aku arahkan Penisku ke Vagina Mama, yang sudah agak kering, aku gesek dengan Penisku perlahan dan mebuatnya basah kembali, walau tidak sebasah yang sebelumnya. Mamaku hanya tebaring tengkurap pasrah, Dia pasrah tapi tetap menatangku. Kali ini persetubuhan ku dengan Mama, menurutku akan lebih memuaskan ku dari persetubuhan sebelumnya, karena Pantatnya yang montok itu akan menjadi bantalan untuk setiap tancapan demi tancapan yang akan kuberikan kepada Vagina Mama. Aku memegang dan agak mengangkat Perut Mama yang sedang tengkurap, agar Mama agak sedikit Menungging, dan kutegakkan punggungnya dengan memegang Payudaranya, dan sekarang Mama sudah siap dengan Posisi Doogie Style. Langsung aku tancapkan Penisku ke dalam Vagina Mama, yang belum terlalu Basah, dan Mama berteriak, karena memang agak Perih mungkin, tetapi aku merasakan kenyamanan yang luar Biasa dari sebuah Vagina yang sangat sempit dan menggigit. Tapi Mama pAsrah saja, karena memang Mama merasa berhutang untuk membuatku Orgasme.

Saya pompa Penisku secepat dan sedalam mungkin ke dalam Vagina Mama, dan Payudaranya terlihat bergoyang sangat hebat, dan hal itu membuatku semakin bernafsu dan bernafsu. Payudara yang sangat besar padat tetapi lunak, dan saya masih tidak percaya bahwa Payudaranya yang bergoyang itu membuat Mama terlihat seperti Pelacur yang alami dan menjadi pelacur Pribadiku saat ini. Aku setubuhi Mama lebih lama dari persetubuhan kami yang pertama, saya berharap agar persetubuhan ini tak akan pernah berakhir, sampai aku merasa Mama sepertinya orgasme untuk yang kedua kalinya dan itu memang benar, karena dia mengatakan bahwa dirinya orgasme secara beturut turut kali ini. Aku lepas Penisku dari Vagina Mama, dan aku baringkan Mama dalam keadaan terlentang, aku masukan Lagi penisku dengan posisi aku diatas Mama dan akhirnya aku menyemprotkan Spermaku ke Dalam Vagina Mama dimana tempat dahulu aku dilahirkan, yang mungkin tidak pernah anak laki-laki lain rasakan. Mama ku langsung tumbang, karena sangat kecapean, dan memejamkan matanya sejenak, dan aku diam sejenak merasakan sperma ku masuk semakin dalam ke vagina Mama, dan akhirnya tertumpah kembali keuar melalui celah Vagina Mama yang masih tertancap oleh Penisku.

Mama : “ Oohh,..ini sangat menakjubkan sayang”. Bisik mama di kupingku, dan dia terlihat sangat letih.

Aku : “ Terima kasih Mam, Jadi kita bisa, melakukannya lagi setiap malam”.

Mama : “ Oh Davie Sayang, Setiap malam dan setiap Hari”. Kami Tertawa bersama.

Aku : “ Wah…kalau begitu, Mama harus lebih sering Minum Pill KB di pagi hari”!! Kami kembali tertawa bersama.

Mama : “ Ya,..kamu benar sayang.” Mama Menjawab dengan sedikit termenung.

Tanpa kusadari ternyata Vagina Mama, menjadi basah lagi, dan tanpa kusadari Penisku sudah terpompa kembali oleh Vagina Mamaku. Dan Kami melakukannya terus, sampai akhirnya kami kelelahan dan tidur bersama dengan penis tetap tertancap di dalam vagina Mama.



Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts