Saturday, June 29, 2019

Cerita Dewasa saya diterima kerja asalkan jadi pelayan nafsu seks majikan

Cerita Dewasa saya diterima kerja asalkan jadi pelayan nafsu seks majikan

Cerita Dewasa saya diterima kerja asalkan jadi pelayan nafsu seks majikan




 WINE4D  -  Dinar anak dari pembantu rumah tangga yang bermaksud membantu pekerjaan ibunya dirumah majikanya, Bukannya mendapatkan kebahagian malah dia kehilangan keperawananya karena dia diperkosa majikan lakilaki ibunya ketika dia disuruh memijat.


panggil saja aku Dinar usiaku 18 tahun baru saja lulus SMA. Aku anak kedua dari tiga bersaudara, aku terlahir dari keluarga yang broken home. Orangtuaku sudah bercerai sejak aku masih duduk di bangku SMP. Aku ikut dengan ibuku sementara kedua saudaraku ikut dengan bapak. Sejak perceraian terjadi aku jarang bahkan tidak pernah bertemu dengan bapak.


Ibuku bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah perumahan elit. Sejak bercerai hingga saat ini ibu bertahan bekerja di situ karena gaji yang diperoleh sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan seharihari. Ibu juga dapat menyekolahkan aku hingga lulus SMA, ibu tipe orang yang pekerja keras. Majikan ibu juga baik hati sering nitipin uang saku buat aku.


Beberapa hari ini ibu sering menginap di rumah majikan, pulang satu minggu sekali. Aku di rumah sendirian kadang juga menyusul ibu bekerja. Ibu menginap karena majikannya pergi keluar kota dia harus jaga rumah dan anak majikan ibu. Biasanya kalau tidur disana ibu dapat uang tambahan kan lumayan.



Sekarang aku udah lulus SMA ibu ingin sekali aku bekuliah namun aku menolak. Aku tidak ingin beban ibu semakin bertambah. Aku pengen bekerja membantu ibu mencari uang untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Kalau kuliah aku kasihan dengan ibu, usia ibu yang tidak lagi muda aku takut jika dia banyak pikiran.


Aku berusaha mencari pekerjaan kesana kemari ada lowongan aku selalu berusaha melamar. Yang penting berusaha dulu banyak lowongan terutama karyawan di swalayan. Ibu mendukung aku sepenuhnya , yang penting itu terbaik buat aku. Namun selama 3 bulan tidak ada panggilan kerja aku hanya di rumah saja.


Tidak enak dengan tetangga menjadi pegangguran di rumah hanya makan tidur saja. Padahal aku sudah berusaha untuk mencari pekerjaan.


Saat itu ibu menawarkan aku untuk ikut kerja dengannya daripada di rumah. Disana aku bisa membantu ibu dan menjaga anak majikannya yang masih berumur 3 tahun. Setelah aku pikirpikir sementara aku ikut ibu saja lumayan dapat gaji sendiri. Akhirnya aku ikut dengan ibu bekerja , majikannya baik hati aku dipersilahkan untuk menginap disana. 


Aku membantu ibu membersihakan rumah dan mengasuh anak balita. Jika ibu sedang sibuk aku menjaga balita itu. Ternyata pekerjaan ibu berat juga , bersihbersih rumah sebesar ini masih ngurus anak kecil. Mending aku disini aja bantu ibu terus kasihan ibu pekerjaannya banyak. Bisa istirahat kalau balitanya tidur aja.


Ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya dia selalu bekerja secara profesional dan jujur. Jika malam hari aku bisa melihat ibu tertidur pulas tampak sangat lelah sekali wajahnya. Yang aku herankan majikan ibu bu Sela jarang di rumah. Selama aku disitu juga belum pernah melihat suaminya. Hanya anakanaknya saja yang aku lihat.


Mungkin mereka pekerja keras jadi jarang pulang ke rumah. Semuanya ibu yang mengatur bahkan kalau urusan makan ibu di kasih uang lebih, pokoknya udah percaya sepenuhnya sama ibu. Pernah aku tanya sama ibu tentang majikannya itu, namun ibu enggan menjawab. Aku semakin penasaran dengan keadaan rumah ini.

Bu Sela kalau pulang larut malam berngkat juga pagi buta. Ternyata dia kepala di salah satu kantor swasta sedangkan suaminya bekerja di luar kota jika pulang satu bulan sekali. Bekerja keras tetapi anak tidak begitu diperhatikan untung ada ibuku. Aku ikut ibu bekerja sudah 3 bulan aku juga diberi gaji sendiri. Lumayanlah aku bisa membeli motor buat kesana kemari.


Suatu hari aku dan ibu bersihbersih seluruh ruangan yang ada di rumah. Sementara bu Sela mengurus anaknya , bu Sela libur kerja. Dengerdenger sih suaminya mau pulang dari luar kota. Sudut ruangan manapun seua dibersihkan aku sama ibu lelah sekali. Belum lagi cucian menumpuk sangat banyak. Aku dan ibu bagi tugas supaya bisa selesai dalam waktu satu hari.


Akhirnya selesai juga pekerjaan rumah yang melelahkan itu. Seharian full bekerja tanpa ada istirahat rasanya badan kaku semua. Keesokan harinya aku bangun kesiangan ibu sudah beresberes dan memasak. Aku buruan mandi dan berdandan rapi menyambut suami bu Sela. Banyak saudara datang ke rumah untuk sekedar bertemu dengan pak Rendra suami bu Sela.


Tepat pukul 10 pagi pak Rendra datang semua menyambut dengan penuh kegembiraan ternyata bukan di luar kota melainkan di luar negeri. Pantes aja semua saudara sampai datang ke rumah soalnya jarang ketemu. Sore tiba satu persatu saudaranya pulang aku dan ibu seharian menyiapkan makanan dan mencuci piring kotor.


Semua sudah beres aku disuruh ibu untuk memperkenalkan diri dengan pak Rendra. Wajahnya serem kumis tebal badan kekar wow,


perkenalkan pak saya anaknya Bu Ida pembantu rumah tangga di rumah ini pak..


oh iya saya baru ketemu kali ini ya..

iya pak saya baru 3 bulan disini membantu ibu ucapku dengan sedikit ketakutan melihat wajah pak Rendra..


ya semoga kamu bisa bekerja dengan baik seperti ibumu..


iya pak


Aku meninggalkan ruang makan itu dan segera masuk kamar. Setelah mereka selesai makan malam aku membereskan ruangan dan kembali ke kamar untuk tidur. Pagi menjelang aktivitas seperti biasanya kembali. Pak Rendra banyak request masakan aku bolak balik ke pasar karena ada saja yang di minta. Capeknya dua kali lipat dari hari biasanya, banyak perintah keluar rumah untuk membeli sesuatu,


buk..capek aku mau istirahat..

iya Dinar kamu istirahat saja dulu di kamar

pak Rendra kebanyakan perintah ya bu..

eh nggak boleh gitu, dia majikan kita jangan ngomong gitu lagi ya nak..

hmmmm..ya deh buk


Ibu kok nggak ada capeknya ya semua dilakuin dengan senang hati. Kakiku rasanya kaku semua pegel jalan kesana kemari mending aku tidur siang. Sore hari ibu membangunkan aku,

bangun nak..mandi yang bersih pakai baju yang rapi

emang mau kemana sih bu

tadi pak Rendra minta tolong sama ibu, kamu disuruh mijit di kamarnya..

aahhhhibuk aja deh..aku capek bu

dia mintanya kamu kok Dinar turuti aja biasanya dikasih uang lebih kan lumayan


Dengan terpaksa aku harus menuruti permintaan pak Rendra. Ibu belanja keluar dengan bu Sela ke supermarket. Enakan ibu jalanjalan aku harus berhadapan dengan Pak Rendra di rumah berdua aja. Aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamarnya, aku dipersilahkan masuk,


masukkk. Teriak pak Rendra.


Aku masuk ke kamar pak Rendra udah siap dengan posisinya. Dia sudah terbaring di ranjang dengan memakai sarung saja. Aku mendekati pak Rendra,


permisi pak, saya tadi dipesenin sama ibu untuk memijit bapak


iya ini saya sudah siap menunggumu, tolong pintunya dikunci


Aku mengunci pintu setelah itu akumemulai memijit pak Rendra. Pak Rendra tengkurap aku memijit punggung pak Rendra. Secara perlahan aku memijitnya,


lebih keras lagi Dinar



Aku memijit dengan sepenuh tenaga, dari atas hingga ke bawah. Setelah setengah jam tengkurap pak Rendra membalikkan tubuhnya. Aku betatpan dengannya wajahnya kok aneh ya, seperti memandang sesuatu. Tatapannya tajam aku semakin menunduk ketika di pandangnya. Setelah itu aku memijit dadanya yang berbulu lebat itu.


Aku terkejut ketika pak Rendra melepas sarungnya, aku lihat dia telanjang hanya memakai celana dalam. Aku memijit kembali tanpa melihat bagian bawah pak Rendra yang porno.


enak sekali pijitan kamu ya, bikin bapak horny deh


Aku tidak menghiraukan perkataannya aku terus memijitnya. Lalu aku menutupi bagian bawah pak Rendra dengan selimut. Aku mengurut kakinya secara perlahan. Dia menarik tubuhku dengan keras hingga aku terbaring di tempat tidurnya. Aku semakin ketakutan setelah itu dia mencoba mencium bibirku aku mempalingkan wajahku,

jangan pakucapku dengan tegas.


Pak Rendra memaksa aku dia menciumi bibirku, badannya yang kekar itu berada diatas tubuhku. Aku memejamkan mata tidak mau memandanginya. Dia menciumi bibirku dengan penuh kegairahan. Payudaraku dia remasremas aku menolak namun dia tetap memaksaku. Kedua payudaraku diremas dengan keras,


aaaaaakkkhhh pakkkk..janganaaaakkkhhh


Kemudian aku dipaksa untuk melepas bajuku, aku tetap tidak mau. Pak Rendra melepasnya dengan sangat kasar. Aku hanya memakai dalaman saja yakni celana dalam dan bra. Payudara perawan yang masih kencang dan montok membuat dia semakin beringas. Dia menciumi leherku terasa sangat geli tubuhku bergerak saat itu.


Dia berusaha membangkitkan gairahku aku lemas dibuatnya. Payudaraku diciumi kanan kiri secara bergantian. Tangannya membuka braku dan terlihat jelas payudaraku. Putingku yang menonjol dimainkan dengan jemarinya. Dia putarputar terus sampai aku lemas. Bokep jepang


aaaaahhhh.aaaahhhhh.oooohhhaaakkkhhpakk.


Lidahnya menjilati putting susuku secara bergantian. Aku lemas dibuatnya lalu dia menggerayangi tubuhku menciumi seluruh tubuhku. Tubuhku bergetar merinding dibuatnya. Aku sudah terbawa suasana tidak ada penolakan lagi. Aku hanya pasrah saat itu dia terus membuat aku horny. Pusarku dia ciumi hingga turun kebawah.


Dia membuka celana dalamku dan melihat memekku yang masih perawan itu. Dia mengelus memekku dari atas hingga ke bawah. Jemarinya membuka lipatan demi lipatan, lidahnya menjilati selakanganku aku mendesah dengan keras,


aaaaaaaaaaaahhhhhhhhpaaaakk.aaaaaaaaahhhhh.


Dia menjilati memekku mencari lubang kenikmatan itu. Lidahnya menjulur panjang bersiap untuk menjilati memekku kembali. Aku mengeluarkan cairan ntah cairan apa, namun dia tetap saja menjilati memekku. Jari tengahnya berusaha masuk di memekku. Aku tak tahan perlahan masuk jemari itu dan dia putarputar di dalam,

ooohhhh pak.aaahhhhhooohhh

Penis pak Rendra tegang berdiri sangat tegak, Dia mencoba menggesekgesekkan penisnya ke lubang memekku. Aku semakin horny dibuatnya,


ooohh pak.aahhhpak..oohh..aaaaaaakkkkhhhh.

Memekku yang basah membuat penis itu mudah untuk memasuki lubang kenikmatan. Awlanya hanya digesekgesekkan namun lamalama ujung penis itu masuk ke dalam memekku,


aaaaaawwwwwhhhsakit pakaaahhhhhhh.

Baru ujungnya saja aku sudah kesakitan, apalagi kalau seluruhnya masuk ke dalam memekku. Aku semakin tidak bisa membayangkan. Pak Rendra terus berusaha memasukkan penisnya ke dalam lubang memekku. Perlahan demi perlahan masuk ke dalam,


ooohhh.aaaahhhpak sakit aaaaakkkhhh.aaaakkkkkhh.

Selaput keperawananku sudah pecah dan mengeluarkan darah. Pak Rendra berhasil merenggut keperawananku. Air mata menetes saat itu, aku tahan untuk tidak menangis. Aku kesakitan pak Rendra mengalihkan dengan mengulum dan menciumi putting susuku. Kesakitan dan kenikmatan bercampur jadi satu.


Dia menekan penisnya keluar masuk dengan tekanan yang keras. Aku benarbenar tidak tahan tubuhku terus bergetar saat itu. Aku amish tidak menyangka penis yang besar itu bisa masuk seluruhnya di memekku. Pak Rendra sesekali menggoyangkan penisnya di dalam memekku. Aku semakin mendesah keras dia terus menggoyangkan penisnya,

aaahhhaaaahhhh pak.aahhhhoohhhhpak ahhhh.

Tekanan itu semakin keras aku lemas tidak tahan. Setelah beberapa menit terus menekan penisnya, pak Rendra mengeluarkan cairan dan dia semprotkan di bibirku.

cccccrrrrrrooooottttt..ccccrrrrooooottttt.ccrrrooootttt.


Cairan itu banyak dan kental membasahi mulutku aku dipaksa untuk menelan. Dengan terpaksa aku menelan cairan itu rasanya mau muntah. Kemudian aku memakai pakaian kembali dan segera pengen keluar dari kamar itu. Aku diberinya uang 200 ribu aku lari dan menangis sambil keluar kamar. Aku enggan bercerita sama ibu aku takut ibu pikiran dan tidak mau kerja lagi.


Aku memendamnya sendiri aku juga bilang sama ibu kalau pengen bekerja di luar saja. Kenangan pahit itu akan menjadi kenangan yang paling melilukan bagiku. Biarlah karma yag menghukum kelakuan pak Rendra padaku.Sekian.




Kisah Panasku Bersama Mas joko sewaktu Diladang

Kisah Panasku Bersama Mas joko sewaktu Diladang

Kisah Panasku Bersama Mas joko sewaktu Diladang



 WINE4D  - Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya. Maaf Pak, tadi baru mandi Kata Tini tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa.


Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.


Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Tin? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang.


Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.


Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat.


Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya.


Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan. Bokep barat


Jadi aku tak sempat mendaki?, cuman pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar2 masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya.


Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan.


Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Tini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya.


Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.


Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya. Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi.


Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BHnya, Ah putting dadanya sudah mengeras ! Tini menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. tibatiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku.


Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak? rintihnya. Tak ada penolakan.


Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Tini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak.


Kata Tini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Tin ya. Bapak pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Tini tak mencegah lagi. Benar, Tini punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi. 



Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak. Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Pelan deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.


Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi Sakit lagi Tin Tini hanya menggelengkan kepalanya. Terusin Pakperlahan? sekarang dia yang minta. Aku menekan lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing.


Tini memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tini, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Tini yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tini sudah tak karuan.



Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.


Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tini menggerakgerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.


Ohh nikmatnya.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Tini telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki. Paaak ooohhhh..? Kenapa Tin ? Ooohh sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tini menangis ! Kenapa Tin ? Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu? katanya kemudian Engga apaapa Tin.. Kan Bapak yang mau? Iya .. Bapak yang mulai sih.



Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun? Juga khawatir kalo kalo ? Kalo apa Tin ? Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi. Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? Kalo sering2 kan lama2 ketahuan ..? Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tini juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.


Aku merasakan hampir sampai di puncak. Tin Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalo.. keluar .gimana ? Keluarin..aja Pak Engga. apaapa? Engga.. usah dicabut? Jangan.. pak . aman.. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa.




Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tini memanggurih?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ? Tin Ya .. Pak? Makasih ya benar2 nikmat? Samasama Pak. Saya juga merasakan nikmat? Masa ..? Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak? Ah kamu ? Baner Pak. Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Pak. Baru kali ini saya merasa kaya melayanglayang ? Emang sama suami engga melayang, gitu? Engga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak bagus banget? Katamu tadi.



Udah berapa lama kamu engga begini ..? Sejak.ehm.. udah 4 bulan Pak? Lho. Katanya kamu udah cerai 5 bulan? Benar ? Trus ? Waktu itu saya kepepet Pak? Sama siapa? Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu. Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00.


Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus ? Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau? Pernah sama tamu yang lain ? Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung berhenti? Kapan kamu terakhirmain ? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah?main?, sampai barusan tadi sama Bapak .


Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain yaPak atau emang punya Bapak siip bangethi..hi..? Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yanglegit?, lengketlengket sempit, dan seret.Kamu engga takut hamil sama tamu itu ? Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang.


Bapak takut saya hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Pak ? Jam 4 lewat 5? Pijitnya udah ya Pak. Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Tini beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Tini muncul lagi.


Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya. Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Tini memungut CDnya, tangannya kupegang, kuremas. Bapak pengin lagi, Tin? Ah nanti Ibu keburu dateng , Pak? Masih ada waktu kok? Ah Bapak nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi. 


Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Tini, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku.. Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Tini sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Tini selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku.


Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulaiberani? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku langsung pulang, Tini menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu.




Friday, June 28, 2019

Kisah Pemuda Tampan Yang Dikagumi Tantenya sendiri

Kisah Pemuda Tampan Yang Dikagumi Tantenya sendiri

Kisah Pemuda Tampan Yang Dikagumi Tantenya sendiri


 WINE4D  -  Namaku Bastian, aku adalah seorang ABG yang berusia 17 tahun, Aku mempunyai tinggi badan sekitar 170 cm, berat badan 58 kg, cukup ideallah postur tubuhku. Disini aku akan berbagi cerita sex yang hot dari pengalaman saya dengan seorang wanita. Bisa dibilang pengalaman Sexs-ku ini sangat jarang dialami oleh orang lain, dan saya yakin para pembaca-pun mengatakan seperti itu setelah membaca cerita sexs-ku ini.


Tian nama panggilanku, selain berpostur tubuh ideal, aku juga memiliki wajah yang sedikit ganteng,hhe. Saya kira cukup pembukaan ceritanya, sekarang menuju pada cerita sex mesum pribadi Mas Bastian yang paling Ganteng. Pada suatu hari pihak sekolahku mengadakan Study Tour di sebuah pantai di daerah Jabar ( jawa barat). Kami semua sampai di lokasi sekitar pukul 03.00 dini hari.


Karena kami sampai di lokasi wisata pada Pukul 03.00 dini hari, teman satu sekolahku dan semua guru-pun lelah dan langsung tidur di penginapan yang sebelumnya sudah dibooking. Namul hal itu tidak terasa olehku, karena ketika perjalanan ke objek wisata aku sempat tidur. Maka dari itu sesampianya disana akupun bisa tertidur 1 jam kemudian tepatnya pada pukul 05.00 dini hari.


Tidak terasa waktupun berlalu, sampai pada akhirnya aku terbangun sekitar Pukul 08.45 pagi. Namun ketika aku terbangun aku merasa bingung, karena pada saat itu teman-teman sekamarku sudah tidak ada di kamar. Wah nampaknya aku ketinggalan deh ini, ucapku. Saat itu aku-pun segera keluar kamar dan melihat bus sudah tidak ada, hal itu menandakan bahwa mereka sudah pergi ketempat wisata.



Karena merasa kurang yakin aku-pun sempat menanyakan kepada staff hotel, setelah bertanya ternyata benar rombongan sekolahku telah berangkat ke lokasi wisata. Sekitar jam 07.00 pagi mereka sudah berangkat. Saat itu merasa sangat kesal akan hal itu. Aku kesal sekali tidak bisa ikut dan yang paling membuat aku jengkel adalah, mengapa teman sekamarku tidak membangunkan aku. Benar-benar keterlaluan mereka.

    



Untuk menghilangkan rasa kesalku, akupun langsung keluar dan bejalan-jalan di pantai. Kebetulan sekali hotel tempat kami menginap berdekatan dengan sebuah pantai. Sesampainya di pantai, aku merasa aneh saat itu, karena pantai ini suasana-nya sangat sepi, bahkan tak ada seorangpun kecuali aku. Lalu aku berfikir, mungkin pantai ini sepi karena pantai ini bukanlah tempat wisata.


Saat itu terlihat banyak sampah dan tanaman bakau yang cukup lebat di tepi pantai ini. Mungkin saja hal itu yang menyebabkan orang tidak suka berkunjung di pantai ini. Dengan bertelanjang kaki saat itu mulai menelusuri pantai, tak jarang sepanjang pantai aku banyak menemukan berbagai jenis sampah. Tanpa aku duga ditengah perjalanku dikagetkan dengan adanya sesosok orang yang terkapar di tepi pantai.



Karena aku penasaran, maka aku-pun segera menghampirinya, dan segera menepikanya di bawah pohon tepi pantai yang cukup rindang. Setelah kuperhatikan secara seksama, ternyata dia adalah seorang gadis yang usianya sebaya denganku. Saat itu aku coba memeriksa denyut nadinya, ternyata setelah aku periksa denyut nadinya masih berdenyut dan tubuhnya-pun masih hangat.


Karena dia masih hidup aku-pun mengamati lagi gadis itu. Sungguh sebuah rejeki aku bisa menemukan gadis yang berparas cantik, berkulit putih, bertubuh sintal dan berambut panjang. Pada saat itu Gadis itu memakai hanya mengenakan pakaian renang yang cukup indah dan mahal nampaknya. Dalam hening aku merasa bingung karena memikirkan darimana datangnya gadis ini.


Saat itu aku mencoba memeriksa memeriksa sekujur tubuhnya, dengan maksud siapa tahu ada identitas yang terselip di baju renangnya. Namun ketika aku aku memeriksa tubuhnya, spontan terlintas ide ngeres di otakku. Saat itu sesekali aku menyentuh buah dada-nya yang lumayan kenyal dan besar bagi gadis seumurannya. Saat itu aku juga memperhatikan area kewanitaan-nya yang nampak menyembul indah.




Karena aku laki-laki normal, saat itu tidak terasa kejantananku sudah ereksi hebat, dan seketika timbullah niat buruk untuk menyetubuhi gadis itu. Karena saat itu hanya ada aku dan gadis pingsan yang aku temukan tadi, tanpa buang waktu niat cabulku-pun kulancarkan. Mulailah aku melucuti celana renangnya yang menutupi tubuh dan kewanitaan-nya yang menyembul indah.


Stelah terlepas, maka terlihatlah kewanitaan dengan bulu kewanitaan yang sangat terawat dihadapanku. Tanpa berfikir panjang akupun mulai menyentuh bibir kewanitaan-nya, berhubung aku si otong (penis) sudah tidak tahan lagi, maka aku-pun bergegas melepas celana pendek, celana dalamku. Sembari memandangi indahnya tubuh gadis itu, kejantanankukupun aku gesek-gesekkan pada kewanitaan gadis itu.


“ Beuhhh, nikmat sekali ternyata rasanya… ”


Sembari masih menggesek-gesekan kejantananku pada kewanitaann gadis itu, tak lupa tanganku meraih buah dada-nya yang kenyal lalu aku remas-remas dengan penuh gairah. Sesekali aku juga memainkan puting susu-nya yang berwarna kemerah-merahan itu. sembari tangan kiriku memegang buah dada-nya, tangan kanan-kupun sekarang bergerak menuju liang senggamanya. Saat itu aku mencoba menusuk-nusukkan jemariku kedalam liang senggama yang masih sempit itu.



Secara perlahan aku menusukan jariku kedalam liang senggama gadis itu, setelah beberapa saat pada akhirnya jemariku berhasil masuk ke dalam liang senggama-nya.

Tidak kusangka ternyata dia masih Virgin, dan keluarlah sebercak darah yang mengalir dari liang senggamanya. Saat itu aku sempat terkejut karena tiba-tiba gadis itu bergerak, mungkin saja dia merasakan sakit ketika jariku menembus selaput daranya.


Seketika aku-pun langsung menghentikan perbuatanku, karena aku takut dia sadarkan diri dan akan berteriak jika melihat aku sedang melakukan hal cabul ketika dia tersadar. Setelah beberapa saat aku hentikan, ternyata dia masih tidak sadarkan diri. Saat itu aku masih sempat menunggu sekitar 10 menit untuk memastikan jika dia benar-benar masih tidak sadarkan diri.

Lalu setelah benar-benar yakin dia masih pingsan, aku-pun kembali melanjutkan bermain di arena kewanitaan-nya dengan jemariku. Setelah itu aku-pun mencoba bermain dengan gaya lain, ketika itu aku mendekatkan wajahku ke depan bibir kewanitaan-nya gadis itu. Kulihat bibir kewanitaan-nya berlumur sedikit bercak darah akibat sodokan jariku yang menembus selaput daranya tadi.


Karena aku sudah terlanjur nafsu dan khilaf akupn tidak perduli dengan bercak darah itu, dan aku-pun langsung melahap kewanitaan gadis itu sembari kedua tanganku membuka lebar dinding bibir kewanitaan-nya. Setelah beberapa saat aku menciumi kewanitaan-nya, aku mulai lidahku menjulurkan lidahku untuk memainkan clitoris-nya. Masih dengan keadaan pingsan, aku mendengar nafas gadis itu memburu.


Seketika itu hembusan nafasnya menjadi lebih cepat dan tidak beraturan. Ketika nafasnya makin tidak beraturan, tiba-tiba dari lubang itu keluar cairan putih bening yang hangat membasahi lidahku. Sungguh hebat sekali gadis itu, dalam keadaan yang tidak sadarkan diri dia bisa orgasme, hha… mantap.


Berhubung gadis itu sudah orgasmen dan masih tidak sadarkan diri, aku-pun langsung mempersiapkan kejantananku yang sudah mencapai ukuran maksimal itu, untuk memcoba memasuki liang senggama-nya. Aku langsung mencoba memasukkan kejantananku ke dalam kewanitaan itu dengan menggesek-gesekan kejantananku terlebih dahulu, tapi ketika aku akan memasukan kejantananku ke dalam liang senggama-nya ternyata liang senggama-nya masih sangat sempit.


Saat itu terasa sangat sulit sekali memasukan kejantananku kedalam Vagina Gadis itu, sampai-samapi kejantananku yang sudah ereksi maksimal tidak kuat untuk menembus kewanitaan gadis itu. Huffttt, sunguh susah menembus memek perawan. Namun aku tidak menyerah begitu saja, secara perlahan aku terus mencoba menusukan kejantananku. Setelah susah payah akhirnya,

“ Zlebbbbbbbbbb ”,

Terbenamlah seluruh kejantananku didalam vagina itu. Setelah berhasil masuk kedalam lubang kewanitaan itu, kurasakan seakan kejantananku seperti dipijat-pijat oleh dinding Vagina gadis itu,

“ Ouhhhhhhhhh…. Nikmatnya surga dunia ini… ”, ucapku puas.

Setelah terbenam seluruhnya kurasakan hangatnya lubang kewanitaan membuat kejantananku semakin keras saja. Lalu aku langsung mengangkat pinggul gadis itu sejajar dengan kejantananku. Dengan perlahan aku gerakan kejantananku keluar masuk dari liang senggamanya,

“ Eughhhhh… Nikmat sekali… Sssss… Aghhhhh… ”, desahku merasa nikmat.


Setelah sekitar 15 aku menggenjot kewanitaan gadis itu dengan tempo pelan, kini aku mempercepat genjotanku dengan liar dan penuh nafsu,

“ Ouhhh… Sssss… Aghhh… Plak… Plak… Plak… ”, desahku bercampur suara hentakan kulit kami yang menempel ketika aku menggoyangkan pinggulku.

Tidak lama kemudian kurasakan ada sesuatu yang mendesak pada pembulu darah pada kejantananku, dan,

“ Aghhhhh… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,

Pada akhirnya tersemburlah semua spermaku di dalam liang senggama gadis itu, aku merasa nikmat dan melayang-layang. Sungguh luar biasa orgasme yang kurasakan saat itu. seketika itu aku-un langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Sejenak aku membaringkan tubuhku di samping gadis itu. Aku barbaring sambil memandang ke atas dan sesekali aku memandang wajah gadis itu yang terlelap dengan wajahnya yang lugu. Dan sesekali aku memegang buah dada-nya yang sangat menggoda.


Tidak terasa haripun sudah sore, saat itu aku terus memainkan tubuhnya karena aku tak mau melewatkan kesempatan ini. Beberapa saat aku berpikir untuk menemani dia hingga sadar. Tapi kadang aku merasa takut akan apa yang telah aku lakukan tadi. Tapi setelah berpikir beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk menemani gadis itu hingga siuman.




Ditemani api unggun dan debur ombak, sambil bersandar di pohon aku memeluk gadis itu dari belakang. Dan walaupun begitu pikiran kotorku tak pernah hilang. Sambil aku memeluknya, mencoba untuk menghangatkannya, tanganku tak henti-hentinya memegangi buah dada-nya yang waktu itu dia masih telanjang karena aku tidak ingat untuk memakaikan pakaian renangnya

Pada waktu itu aku melihat jam tanganku menunjukan tepat pukul 19.00 malam. Beberapa saat kemudian akhirnya gadis itupun siuman, dia terkejut ketika dia melihat aku disampingnya dan sadar bahwa dirinya telah telanjang bulat,

“ Hah… Kamu siapa, kenapa kamu disini dan mengapa aku telanjang ??? kamu melakukan apa padaku ?? ”, ucapnya kaget bercampur kemarahan.

“ Sudah-sudah tenang dulu, tolong diam sebentar dandengarkan aku !!! tenanglah, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu ”, ucapku dengan santainya.

Kemudian akupun menjelaskan semuanya, dari mulai aku menemukan dia sampai dia siuman. Mendengar ceritaku dia sempat meneteskan air mata. Dengan air mata bercucuran, dia menceritakan semuanya kepada aku. Dari ceritanya aku mengetahui ternyata dia adalah putri dari seorang jutawan dari kota B dan tak lupa kamipun berkenalan. Gadis itu ternyata bernama Dila.

Saat itu dia mengatakan kepadaku mengapa dia tidak sadarkan diri, ternyata dia terseret ombak ketika dia sedang berenang di pantai hingga tidak sadarkan diri. Kemudian kamipun mulai akrab dan Dila-pun berkata,

“ Tian, kamu bisa tolongin aku nggak… ”, ucap-nya.

“ Apa saja pasti akan akau lakukan Dil ”, jawabku.

“ Terima kasih sebelumnya ya Tian, aku kedinginan sekali nih tian, dan aku tidak bawa pakaian, hanya baju renang ini saja yang aku bawa ”, ucapnya memelas kepadaku.

“ Yasudah sini aku peluk kamu biar kamu hangat ”, ucapku menawarkan kehangatan.

Kemudian dia mulai mendekat dan dan aku mulai memeluk nya di dalam pelukanku,

“ Dil, kalau kamu cuma begini saja, kamu pasti masih akan kedinginan ”, ucapku penuh dengan pikiran cabul lagi.

“ Lalu aku harus bagaimana Tian biar aku nggak kedinginan ? ”, tanyanya padaku polos.

“ Agar kamu tidak kedinginan kamu harus menggerakan tubuh kamu ”, ucapku.

Lalu Dila-pun mulai menggerakan tubuhnya, sesekali dia melompat lompat agar dia merasa hangat. Namun hal itu percuma saja, karena selain dia telah lama terendam air laut, dan juga suasana dipantai dingin sekali karena angin diapun berkata padaku,

“ Tian… Kenapa aku masih dingin ya ”, ucapnya padaku.

Lalu aku memberanikan diri untuk menawarkan hal lain kepadanya,

“ Masih dingin ya Dil, Eummmm… gimana yah… Eeeeee… gmana kalau kita itu aja… Eummmm… ML maksudku ”, ucapku agak ragu.

“ Hah, Apa ?!!! ”, ucapnya kaget. Bokep Korea

“ Gimana Dil kamu mau nggak, aku yakin kalau kita ML pasti tubuh kamu nanti terasa hangat? ”, ucapku penuh trik dan pikiran cabul .

“ Eummm… giman ya Tian… aku takut kalau begituan… tapi… ”, ucapnya bingung.

“ Sudah nggak udah takut, kita coba lakukan saja… ”, kataku sambil memeluk dan menciumnya dengan lembut.


Beberapa saat kamu berciuman dengan tubuh tanpa busana. Sesekali tanpa disengaja kejantananku yang sedang berdiri menyentuh-nyentuh perutnya. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku langsung menarik mulutku dari mulutnya. Aku langsung menyuruhnya untuk mengulum kejantananku yang dari tadi Ereksi,

“ Sekarang kamu coba sepongin kontol aku yah !!! ”, pintaku.

Tanpa banyak bicara dia langsung menuruti semua apa yang saya katakan. Dia langsung mengulum kejantananku. Pertama dia masih ragu, tetapi setelah beberapa saat dia mengulum kejantananku akhirnya dia menikmatinya dan nafas-nyapun mulai tidak beraturan,

“ Ya gitu… terus Dil… Ssss… bagus sekali… Oughhh… ”, desahku.

Setelah beberapa menit dia mengulum kejantananku, serasa aku akan menyemburkan lahar panasku, namun aku tidak rela jika harus orgasme dengan sebuah kuluman. Lalu aku-pun mengeluarkan kejantanku dari dalam mulutnya dan,



“ Dil, sekarang aku jilatin memek kamu yah !!! ”, ucapku.

Tanpa banyak bicara Dila-pun kemudian dia langsung merebah di pasir dan membuka selangkangannya lebar-lebar. Kemudian aku memulai dengan menciumi pahanya lalu berpindah ke dadanya lalu ke perutnya lalu aku manciumi bibir kewanitaan-nya. Setelah seluruh permukaan bibir kewanitaan-nya aku jilati, aku mencoba membuka kewanitaan-nya lebar lebar dan langsung menghisap clitoris-nya yang sudah mengeras,

“ Oughhhh… geli sekali tian… Ssss… Aghhhh…. ”, PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN  ucapnya geli-geli nikmat.

Saat itu aku memainkan clitoris-nya yang tersasa hangat dimulutku. Diapun mengeluarkan desahan-desahan kecil yang membuatku semakin ingin melumat seluruh kewanitaan-nya. Setelah beberapa saat aku melumat kewanitaan-nya itu, aku langsung menghentikan permainanku itu,

“ Ihhhh… kenapa berhenti sih Tian, Lagi enak-enaknya tau… huhhh… ”, ucapnya sedikit kecewa.

Cerita Seks Memperkosa Cewek Yang Pingsan
“ Udah jangan cemberut gitu dong, aku bakal kasih kamu yang lebih nikmat… ”, ucapku.

Tanpa banyak bicara lagi, aku langsung meraih kejantananku yang sudah berdiri lagi. Aku langsung mengarahkan kejantananku kearah kewanitaan-nya yang sudah terlihat basah sekali. Dan ketika aku memasukannya ternyata kali ini lebih mudah dari sebelumnya. Diiringi desahan yang sedikit keras, aku tanamkan kejantananku dalam-dalam,




“ Aowww… aduh, Sakit Tian… ”, ucapnya kesakitan.


Lalu dengan perlahan aku mulai manggenjot pinggulku. Secara perlahan desahan sakit yang keluar dari mulut Dila-pun berubah menjadi desahan nikmat,


“ Sssss… Oughhh… enak Tian… ayo terus… Aghhhh… ”, desahnya mulai menikmati hubungan sex kami.


Ditengah aku sedang menggenjot kewanitaan-nya, aku langsung menyuruhnya untuk bangkit,


“ Dila… kita coba dogy style Yuk !!! ”, pintaku.

“ Apa tuh Tian… ? ”, ucapnya polos.



“ Sekarang kamu nungging seperti anjing kencing yah ”, ucapku mengarahkannya.


“ Oh itu ya Tian, baiklah… ”, ucapnya menggiyakan permintaanku.


Kemudian dia menungging dan aku langsung menyambut kewanitaan-nya dari
belakang. Lalu akupun langsung menggenjot kembali pinggulku ini,


“ Aghhhhh… Aghhhhh… enak, Oughhh… Eummmm… ”, desah Dila.


Setelah hampir mencapai puncak, aku langsung mempercepat genjotanku yang membuat timbulnya suara benturan pinggulku dengan pantatnya,


“ Sssss… Aghhh… Plakkk… Plakkk… Plakkk… Oughhhh yeah… ”,


Diiringi desahan panjang dari mulut Dila,aku merasakan cairan hangat membasahi kejantananku yang masih berada dalam liang senggama Dila. Hal itu menandakan Dila telah Orgasme. Saat itu aku-pun makin mampercepat genjotanku dan tidak lama kemudian,

“ Crottttttttt… Crottttttttt… Crottttttttt… ”,


Pada akhirnya aku pun kembali memuntahkan lahar panasku didalam didalam liang senggama-nya Dila. Sungguh orgasme yang luar biasa kali ini. Karena orgasmemu kali ini aku lakukan dengan keadaan Dila yang sudah sadarkan diri. Kemudian kamipun langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Lalu kamipun barbaring sambil saling berpelukan.

Saat itu kamipun tertidur lelap di tepi pantai disaksikan oleh cahaya bulan dan deburan ombak. Pagi-pagi sekali kami terbangun dan dia segera memakai pakaian renangnya kembali sedangkan aku langsung mengantarnya pulang ke villanya yang letaknya ternyata tidak jauh dari hotel tempat aku menginap.


Sesampainya Di Vila Dila, sebelum kami berpisah kami sempat bertukaran no. Handphone. Setelah sampai di hotel, aku melihat rombongan sekolahku telah kembali ke hotel dan bersiap untuk pulang. Setelah kami semua selesai berkemas, kemudian kamipun pulang. Sesampainya di rumah aku langsung menelefon Dila. Saat itu ternyata dia juga sedang ada di kotaku.


Saat itu kamipun segera menentukan tempat untuk ketemuan. Dan yang pasti setelah kami ketemuan, kami melakukannya hubunngan sex lagi. Setelah kejadian itu kami-pun akhirnya berpacaran hingga sekarang. Untuk menjaga agar hubungan kami tidak rusak karena hamilnya Dila, aku memintanya agar Dila meminum pil KB sebelum dan sesudah berhubunga Sex.




Kisah Wanita Pekerja Luar Negeri Yang Jadi Kaya Raya

Kisah Wanita Pekerja Luar Negeri Yang  Jadi Kaya Raya


Kisah Wanita Pekerja Luar Negeri Yang  Jadi Kaya Raya






   WINE4D - “Tanda tangan di sini ya…”, kata Florensia kepada seorang gadis remaja yang duduk di depannya. “Jadi, mulai besok kamu sudah bisa bekerja di sini…”, kata Florensia setelah remaja itu selesai menandatangani surat kontrak kerja yang hanya sekilas ia baca itu. “Selamat bergabung”, ucap Florensia. “Terima kasih ya…”, balas gadis remaja itu lalu meninggalkan kantor yang terlihat baru, dengan desain seperti studio photo.


Nama gadis remaja itu adalah Karen, ia baru saja lulus sekolah dari tingkat atas, sebulan tidak mendapatkan kerja membuat ia terpaksa mengambil tawaran kerja dari Florensia. Karen risih setiap hari diomeli oleh orang tuanya hanya karena ia bermalas-malasan di rumah, tidak ada pekerjaan, dan tidak ada kegiatan yang berguna.

Apalagi setelah lulus sekolah, Karen juga tidak mendapatkan uang jajan lagi. Namun sudah banyak surat lamaran yang ia sebar, dan tidak ada satupun yang membuahkan kabar baik. Nilai sekolahnya memang tidak begitu bagus, mungkin itu salah satu penyebab Karen susah mencari kerja.

Karen termasuk anak alay, sejak tidak mendapatkan uang jajan, ia mulai khawatir mengenai ke-eksis-an nya di dunia maya. Ia takut tidak bisa isi pulsa lagi, tidak bisa beli kuota internet, takut tidak bisa narsis lagi di Facebook dan Instagram, dan ia sangat takut tidak bisa BBM-an lagi dengan teman-temannya.



Sebuah harapan baginya ketika ia melihat tempelan secarik kertas di tiang listrik ketika ia coba berjalan kaki menyisiri kota untuk membagikan surat lamarannya. Secarik kertas itu pun tertulis ‘LOWONGAN KERJA KHUSUS WANITA’ dan tercantum nomer handphone yang bisa dihubungi bernama Floren. Karen pun langsung menelponnya, siapa tahu itu merupakan kesempatan baginya.


“Ya, kita masih butuh karyawan…”, sebut penerima telpon. “Eengg, saya belum punya pengalaman kerja di mana pun…”, kata Karen. “Kamu ke sini saja ya, nanti saya jelaskan, kita tidak butuh kok tenaga berpengalaman…”, katanya.

Sore itu pun Karen langsung ke alamat yang disebutkan gadis penerima telepon itu. Dari sana lah Karen mengambil sebuah keputusan untuk bekerja di kantor yang di tawarkan eh Florensia. Kantor pemotretan, mereka bergerak dibilang pemotretan khusus majalah dewasa. Tanpa pikir panjang, Karen langsung menyanggupinya.

Dengan iming-iming gaji yang besar, di mana Karen akan dibayar dengan bayaran yang lumayan perphotonya. “Nih, seperti ini…”, kata Florensia sambil menunjukkan majalah dewasa yang ada di lacinya. Covernya terpampang gadis belia dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam saja. “Dan ini…”, ia menunjukkan lagi sebuah majalah yang sampul depannya adalah foto ia sendiri yang juga menjadi model, hanya mengenakan bra dan celana dalam.


Menurut Karen itu bukanlah hal yang sulit. “Mumpung lu masih muda loh…”, bujuk Florensia. “Dalam beberapa hari saja kami sudah bisa beli handphone mahal…”, tambahnya lagi. Karen semakin tertarik, apalagi Florensia memberitahunya bahwa ada fee jika mengajak gadis lain ikut bekerja di sana. Seperti sistem Multi Level Marketing, Karen akan diberi persenan jika mengajak gadis lain masuk, dan ada tambahan lagi jika gadis yang ia bawa ternyata membawa gadis lain lagi. Karen berpikir bahwa pelan-pelan ia bisa mengajak teman-temannya untuk ikut bergabung. 


“Sampai jumpa besok ya”, kata Florensia menandakan Karen sudah bisa mulai bekerja besoknya.


“Ini kru yang bekerja di sini, “Fahmi, Guntur, dan Yesi”, Florensia memperkenalkan kru yang nantinya akan berhubungan langsung dengan pekerjaan Karen. “Hai semua…”, sapa Karen. Fahmi dan Guntur bertugas mengambil gambar dan mengatur pencahayaan beserta pose, sedangkan Yesi adalah penata make up dan desain pakaian, walaupun sesekali Yesi juga turun ke pemotretan sebagai model, karena ia memiliki wajah yang cukup cantik dan berkulit putih.


Hari itu berlangsung biasa saja, Yesi menemani Karen di ruang ganti untuk memakai bra dan celana dalam pilihan Yesi. ” Bodi lu bagus…”, puji Yesi. “Ah, bisa saja…”, balas Karen. “Susu lu juga montok…”, kacau Yesi sambil meraba payudara Karen yang lebih besar dari payudaranya. Karen memang berpenampilan oke, dengan tinggi yang cukup di atas rata-rata dan wajahnya yang cukup cantik, ia memang cocok menjadi model, hanya saja kulitnya tidak putih, warna sawo matang itu menjadi nilai kurangnya.


Tidak ada yang aneh baginya, hanya berpose sesuai yang diarahkan lalu difoto, Karen merasa cukup senang dengan pekerjaan pertamanya itu yang tidak sulit baginya. Take shoot sekitar sepuluh kali, namun kata Guntur ia harus pilih lagi foto yang terbaik, jika hanya dua foto yang bagus hasilnya maka Karen hanya mendapat bayaran 2 foto itu. Karen tidak masalah, yang penting ada pemasukan. Bayaran akan langsung ditransfer ke rekeningnya pada malam itu juga setelah hasil foto berhasil diseleksi.

“Gimana? Ga susahkan?”, tanya Florensia. “Hmm, agak capek sih, mungkin gara-gara capek kali ya?”, jawab Karen. “Ya sudah, yuk kita makan bareng”, ajak Florensia. Dan mereka pun mulai akrab dari sana.





Florensia juga awalnya tidak mengenal pekerjaan ini, ia hanya terlarut dalam kegalauan. Sebuah keputusasaan mendorongnya jatuh ke dalam pekerjaan ini. Berawal mula dari putus sekolah yang harus ia hadapi, ditinggal pacarnya hingga dikucilkan keluarganya.


Florensia pernah hamil di luar nikah, itu sebuah aib besar bagi keluarganya. Pacarnya tidak mengakui bahwa itu adalah anaknya. Florensia sangat kecewa, ia telah berhubungan intim dengan sang pacar namn sang pacar terus menyangkal. Mau tidak mau sang pacar dilaporkan ke polisi, Florensia dikeluarkan dari sekolah, dan yang paling buruk, Florensia berhasil menggugurkan kandungannya. Semua masalah besar itu seolah menghantuinya hingga ia terbebani, tidak ada support dari siapapun, sehingga usia mudanya ia habiskan hanya ke diskotik untuk membuang beban-beban pikirannya.

“Gue kenal Yesi di diskotik”, cerita Florensia. “Sejak ditawarkan job ini, gue lebih tenang, duit gue masuk terus, gue ga perlu lagi hirauin masalah lain…”, cerita Florensia sambil menyantap makanan. “Sama lah, gue juga dah bete ma keluarga gue, tau ga? Gue sudah sebulan ga dikasih uang jajan”, kata Karen. “Tenang aja say, tar malam liat ada transferan masuk ga…”, balas Florensia. Mereka pun menjadi akrab, dan melanjutkan perbincangan mereka sambil menyantap makanan mereka di sebuah restoran yang cukup ternama.



Malam itu Karen sudah tidak sabar melihat hasil jerih payahnya, mondar mandir dia di ATM untuk mengecek saldo rekening banknya. “Wah, saldonya bertambah…”, kata Karen dalam hati kegirangan setelah beberapa kali bolak-balik ke ATM akhirnya membuahkan hasil. “Lumayan nih, bisa buat isi pulsa selama beberapa bulan”, Karen sangat gembira, langsung saja uang tersebut ia tarik dan ia pakai untuk foya-foya.

“Kamu dapat uang dari mana?”, tanya mama nya ketika Karen pulang sambil membawa martabak telur yang ia beli untuk keluarganya. “Karen kerja ma…”, jawabnya. “Wah, akhirnya ya…”, singgung mamanya, memang sejak Karen lulus sekolah, mamanya juga risih karena Karen cuma bisa malas-malasan di rumah, bukannya bantu orang tua bersih-bersih, namun Karen hanya tidur-tiduran dan nonton televisi saja.

Karen sangat senang, ia tertidur pulas di kamarnya dengan belanjaan yang belum ia periksa ketika sampai di rumah. Gadis alay itu menghabiskan uangnya untuk membeli pakaian-pakaian baru, serta membeli paket internet lagi agar ia bisa tetap eksis di dunia maya.



“Ada tiga foto yang terpilih… Bagus… Hari ini lanjut?”, tanya Florensia. “Lanjut dong sis…”, jawab Karen dengan gembira. “Oke, hari ini tema minuman ya…”, kata Guntur sambil memberikan sebuah botol minuman orange yang mirip dengan Floridina.

Seperti biasa Karen langsung ke kamar ganti bersama Yesi, tanpa malu lagi Karen telanjang bulat di depan Yesi. Tubuh seksinya memang indah, dengan susu yang sedikit montok walaupun baru tumbuh dewasa, terlihat segar walaupun kulitnya tidak begitu putih, puting susunya merah muda, bagian selangkangannya ditumbuhi jembut-jembut halus, tiada cacat di sekujur tubuhnya. Yesi memilihkan bra dan celana dalam yang akan dipakai nantinya.

“Ah, sis nakal”, teriak Karen karena kaget Yesi meremas susunya ketika akan dipakaikan bra. Yesi hanya senyam senyum, lalu memakaikan bra tersebut.


“Oke… Sambil diminum ya…”, pinta Guntur ketika pengambilan photo. Karen diminta berpose sambil menenggak jus orange tersebut. Fahmi mengarahkan pencahayaan, sambil sesekali ia pun memandangi belahan dada Karen.



“Sekali lagi ya…”, kata Guntur setelah beberapa kali mengambil shoot 
“Sudah belasan kali nih… Kembung perut gue minum jus ini… Sampai pusing-pusing…”, kata Karen. “Kalau gitu sambil baring saja, coba shot gaya gitu…”, kata Guntur sambil menyuruh Fahmi mengambil matras yang ada di belakang ruangan.
“Hahaha, mulai…”, kata Guntur dengan gembira. Karen terlihat lemas berbaring di matras, ia baru sadar bahwa minuman yang ia minum mengandung sesuatu semacam obat bius atau sejenisnya. Badannya tidak bisa digerakkan, namun ia masih sangat sadar, ia tidak berkutik di sana, difoto terus dari berbagai sisi.

Puas mengambil gambar, Guntur dan Fahmi pun sekarang menyunting video. Peralatan semua dikeluarkan oleh Yesi, dibantu oleh Florensia. Mereka sepertinya sudah menyusun rencana ini sedari awal.

Yesi dan Florensia kini mengambil alih tugas Fahmi dan Guntur, mereka terlihat kompeten menyuting video, sepertinya mereka memang punya keahliannya. Sedangkan Guntur dan Fahmi kini mendekati Karen. Kamera terus disorot hingga Fahmi dan Guntur mulai melepaskan bra dan celana dalam yang masih dipakai Karen.


Karen ingin menolak, namun badannya tidak bisa digerakkan, bagaikan obat bius, dia hanya bisa melihat dan menangis, tanpa bisa berteriak.

Terpampang sudah tubuh indah Karen, bukan hanya di depan Fahmi, Guntur, Yesi dan Florensia, melainkan di depan kamera yang entah ke depannya akan ditonton orang banyak atau hanya sekedar privasi saja.

Mata Karen mulai meneteskan air mata. Susu nya yang baru tumbuh diraba oleh Fahmi dan Guntur. Kamera menyorot dengan jelas, dari wajah hingga tubuh Karen, termasuk bagian pentingnya, susu dan vaginanya.

Puitng susunya masih berwarna merah muda, nampak segar sekali, sedikit montok karena baru tumbuh sehingga tak sedikitpun terlihat lentur atau kendor. Payudara itu siremas berdua oleh Fahmi dan Guntur, perbuatan mereka terus direkam oleh Yesi dan Florensia, sesekali kilatan cahaya flash kamera terlihat karena mereka juga mengambil foto. 

Karen tidak bisa berkutik, badannya tidak bisa digerakkan, hanya matanya saja yang bisa ia fungsikan. Namun percuma, ia hanya bisa menutup mata sambil membiarkan mereka mengerjainya.


Kedus lelaki itu juga menciumi pipi dan kening Karen sambil membelai rambut panjangnya. Mereka juga mmenciumi bibir Karen, tanpa perlawanan, mereka bergantian memainkan lidah di dalam mulut Karen yang manis itu.

Hancur sudah pikir Karen, ia sudah terlanjur terjun ke dalam dunia ini. Karirnya sebagai model majalah dewasa semakin menghancurkan masa depannya. Gadis yang baru lulus sekolah tingkatan atas itu telah harus mengalami kejadian seperti ini.

“Wah, masih sempit… Perawan sepertinya…”, ujar Guntur ketika menjebloskan jari telunjuknya ke dalam vagina Karen, setelah ia puas membelai dan meraba-raba selangkangan Karen yang ditumbuhi jembut pendek dan jarang-jarang itu. “Mantap nih…”, balas Fahmi.
“Mantap palak lu”, potong Florensia. “Mahal tuh bayarannya!”, sambungnya. “Terus lanjutin jangan main-main saja”, kata Yesi.

Guntur dan Fahmi beraksi, mereka menciumi sekujur tubuh Karen yang indah itu. Karen hanya bisa menutup matanya. Tak habis pikir baginya pekerjaan yang baru ia geluti dua hari itu akan menyiksanya. Dari wajah, leher, payudara, selangkangan, paha, bahkan ujung jari kaki pun tak luput menjadi sasaran ciuman mereka.



Fahmi meremas buah dada Karen sebelah kiri dan mengenyot buah dada sebelah kanannya. Sedangkan Guntur membuka lebar paha Karen dan menjilati vaginanya. Karen mulai resah, geli terasa baginya, ia belum pernah mengalami hal seperti ini. Tubuhnya sama sekali tidak pernah disentuh oleh lelaki, apalagi daerah kewanitaannya. Baru kali ini ia merasakan puting susunya dikenyot-kenyot dan vaginanya dijilat-jilati.

“Tenang saja say… Justru bagian ini yang gaji nya gede…”, bisik Fahmi di telinga Karen. Karen menyesal, ia mengorbankan dirinya sendiri hanya demi bayaran. Ia telah menjual tubuhnya, tidak habis pikir baginya bisa sampai sejauh ini.

Beberapa menit setelah puas menciumi sekujur tubuh Karen, kedua lelaki tersebut pun kemudian bangkit dan melepaskan pakaian mereka masing-masing hingga telanjang bulat. Penis mereka terlihat berdiri tegak, sudah sangat keras. Karen sangat kaget, sepertinya ia tahu keperawanannya sebentar lagi akan direnggut.

Dua pria bugil bersama seorang gadis manis yang bugil juga, mereka disyutting oleh dua gadis cantik. Guntur dan Fahmi bergiliran memeluk Karen yang tidak berkutik. Mereka kembali menciumi sekujur tubuh Karen. Seperti dua ekor serigala yang memperebutkan mangsanya.

Bosan dengan pelukan dan ciuman, kini mereka mengambil aksi lanjutan. Guntur membuka mulut Karen lalu disodorkannya penisnya masuk ke mulut Karen. Mulut Karen tak bisa digerakkan, ia hanya bisa membiarkan penis besar itu masuk ke dalam mulutnya. Karen tidak pernah melakukan hal seperti ini. Guntur menggerakkan penisnya masuk dan keluar dari mulut Karen. Sedangkan kamera tetap merekam, maju mundur agar mendapatkan sudut yang bagus.

Fahmi juga tidak tinggal diam, ia memegang tangan Karen lalu diletakkannya di penisnya. Tangan Karen lunglai, sehingga Fahmi perlu membantunya untuk menggenggam penis Fahmi guna menggocoknya.
“Bagus guys…”, kata Yesi yang sepertinya mendapatkan sudut pengambilan video yang pas. “Mantap nih…”, balas Florensia.

Beberapa menit kemudian setelah mereka puas menggunakan mulut dan tangan Karen untuk mengoral penis mereka bergantian, mereka pun mengambil scene baru. Guntur mulai menindih Karen, sambil perlahan kamera kembali mendekat untuk mengambil video di mana Guntur akan memasukkam penisnya ke liang vagina Karen.


“Wah… Susah…”, kata Guntur yang kesulitan memasukkan penis besarnya ke vagina Karen yang masih sempit. Lalu Fahmi memberikan cairan pelumas kepada Guntur untuk dioleskan ke penisnya sehingga lebih mudah masuk ke lubang vagina Karen.

Karen terlihat kesakitan, namun ia tidak bisa berteriak, dari mimik wajahnya terlihat ia sedang merintih kesakitan karena vagina sempitnya disobek perlahan oleh penis besar Guntur. Air matanya terlihat bercucuran, Guntur tidak memperdulikannya, ia malah menarik lagi penisnya lalu menusukkannya lagi.

Perlahan hingga akhirnya vagina Karen mulai menyesuaikan penis Guntur, akhirnya Guntur pun mempercepat iramanya. Karen merasakan sakit tiada tara, vaginanya terasa perih sekali, kini harus digesek terus oleh penis besar guntur.

Fahmi hanya melanjutkan oralnya menggunakan tangan Karen, sambil sesekali ia membelai rambut panjang Karen.
Cukup lama Guntur menggenjot Karen, sesekali ia memelukkanya lalu menciumi bibirnya, susunya dan lehernya. Payudara mangkel Karen kini penuh cupangan kemerahan. Entah mau taruh muka ke mana pikir Karen jika video ini tersebar.


Sekitar dua puluh menit sudah, Guntur akhirmya menarik penisnya keluar dari vagina Karen, “Tahan dulu…”, katanya karena merasakan penisnya akan bergejolak dan menyemprotkan sperma. Guntur menahannya agar bisa lebih lama menikmati Karen, sehingga ia memberikan posisinya kini kepada Fahmi.

Fahmi langsung saja melanjutkan aksi Guntur barusan. Karen belum sempat menarik nafas, kini ia digilir oleh Fahmi. Dinding vaginanya sudah terluka, perih terasa baginya, bahkan cairan kemerahan seperti darah mulai bercucuran keluar sedikit demi sedikit.

Satu jam sudah Karen disetubuhi tanpa break, ia pun mulai lelah, terdengar nafasnya yang terengah-engah. Namun Guntur dan Fahmi tidak menghentikan aksi mereka, bahkan mereka mengganti gaya sepuas mereka. Timing yang harus mereka kejar adalah dua jam, minimal paling tidak bisa satu jam setengah agar film mereka bisa diterima.

“Bagus!”, kata Florensia yang sedang merekam. Beberapa saat setelah Guntur dan Fahmi bergiliran memperkosa Karen, akhirnya Florensia memberi kode bahwa durasinya sudah cukup. Artinya film siap closing, sehingga kedua pria itu bergerak lebih cepat, Guntur menggenjot vagina Karen semakin cepat, dan Fahmi mengoralkan penisnya di mulut Karen.

Beberapa menit kemudian mereka pun berejakulasi, Fahmi menyemprotkan spermanya di wajah Karen, dan Guntur menyemprotkan spermanya di perut dekat vagina Karen. Kamera maju mundur untuk mengambil video sperma yang tersemprot di tubuh Karen. “Mantap guys”, seru Florensia.
Lalu Karen yang masih lunglai pun dibawa ke kamar untuk beristirahat.

“Mantap kamu say…”, puji Florensia ketika Karen sadar. Karen masih sedikit lelah akibat adegan tersebut. “Tapi…”, kata Karen. “Pokoknya kamu entar tungguin aja bayarannya, pasti mantap dah…”, lanjut Florensia. Di sana Yesi pun mulai menjelaskan apa yang terjadi. Karen shock karena tidak menyangka semua itu, kontrak yang ia tandatangi berisi persetujuan untuk mengambil video porno. Seakan seperti hati pecah berlebur-lebur, Karen langsung menangis. Tanpa pamitan, Karen mengenakan pakaiannya lalu lari dari kantor tersebut.

Florensia coba menjelaskan, “Karen…”, teriaknya. Namun Karen sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Ia terus menangis di sepanjang jalan. Keperawanannya sudah hilang, apajadinya juga kalau video itu ditonton oleh orang yang mengenalnya. Nonton Bokep

Karen menghabiskan dua jam di kamar mandi, ia menyesal, ia menangis di bawah guyuran shower dan berusaha mencuci bersih tubuhnya.PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN

Namun anak alay itu cuma larut dalam beberapa hari saja, setelah mengecek saldonya yang di luar dugaan, Karen langsung kegirangan, seperti tanpa beban, ia melupakan derita hari kemarin. Karen menghabiskan uang tersebut untuk shopping, seperti halnya anak muda borjuis, Karen langsung saja ganti handphone termahal.

Merasa uang tersebut besar sekali, ia jadi kecanduan untuk memperolehnya lagi.

“Tenang saja… Video kita jualnya di luar negeri, saya mau jelaskan eh kamu duluan kabur…”, kata Florensia ketika Karen menemuinua kembali. “Nih ada bonus tambahan”, kata Florensia sambil memberikan amplop. Itu adalah bonus di mana selama ini ternyata Karen direkam sedang ganti pakaian di kamar ganti.

Begitu mudah mendapatkan uang seperti itu bagi Karen, ia menjadi semakin terjerumus. Uangnya hanya dihabiskan untuk foya-foya, belanja pakaian mahal, parfum mahal, kosmetik mahal, ke salon, dan lain sebagainya layaknya artis atau anak-anak orang kaya.




Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts