Akhirnya"Perdamaian dan pertemuan Dua Negara Terjadi"KIM dan Moon
5 Fakta Tempat Pertemuan Dua Pemimpin Korea, Kim dan Moon
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu di Garis Demarkasi Militer ( Demilitarized Zone) Korea, Panmunjom, Korea, Jumat (27/4/2018) pagi waktu setempat.
Baik Kim maupun Moon, kedua sempat menginjakkan kaki di Korea Utara maupun Korea Selatan. Pertemuan dua presiden tersebut bisa dibilang merupakan bersejarah sejak perseteruan dua negara di Semenanjung Korea tahun 1950.
Adapun, lokasi pertemuan Kim Jong Un maupun Moon Jae-in merupakan garis perbatasan sepanjang 4 kilometer. Di sana, ada personil militer berjaga dengan sejumlah peralatan militer.
1. Penyangga negara komunis dan kapitalis
Zona Demiliterisasi sepanjang 2.5 mil (DMZ) didirikan pada tahun 1953 sebagai zona penyangga antara utara komunis yang berperang di utara dan kapitalis yang berada di selatan. Pada tanggal 27 Juli 1953, DMZ didirikan sebagai bagian dari gencatan senjata yang dinegosiasikan antara PBB dan pasukan komunis. mengunjungi sebuah pondok DMZ di Panmunjom, di mana dua prajurit dari kedua negara berdiri dalam sikap siaga, berhadapan dalam jarak yang relatif dekat. Jika Korsel menugaskan prajurit berpostur tinggi besar, dada membusung, bertampang garang, lengkap dengan kacamata hitam, di sisi Korut mereka menugaskan seorang prajurit dengan postur jauh lebih kecil. Keduanya berhadapan dengan dingin, layaknya dua sosok patung.
2. Lokasi tak jauh dari Seoul Lokasi Demilitarized Zone berada di wilayah Paju dan Panmunjom. Dari Kota Seoul, Korea Selatan, Demilitarized Zone dapat ditempuh selama satu jam.
4. Bisa mengunjungi terowongan bawah tanah Turis bisa mencoba memasuki terowongan-terowongan bawah tanah yang dahulu dibangun para penyusup Korut untuk menerobos masuk ke wilayah Korsel. Terowongan itu dibangun dengan konstruksi yang sangat baik walau sempat tanpa sepengetahuan pihak musuh.
5. Melihat prajurit dua negara di perbatasan Turis bisa mengunjungi sebuah pondok DMZ di Panmunjom untuk melihat prajurit-prajurit dari kedua negara berdiri dalam sikap siaga, berhadapan dalam jarak yang relatif dekat. Jika Korsel menugaskan prajurit berpostur tinggi besar, dada membusung, bertampang garang, lengkap dengan kacamata hitam, di sisi Korut mereka menugaskan seorang prajurit dengan postur jauh lebih kecil. Keduanya berhadapan dengan dingin, layaknya dua sosok patung.
No comments:
Post a Comment