Saturday, April 28, 2018

Enaknya vagina janda kembang anak satu

Enaknya vagina janda kembang anak satu

Enaknya vagina janda kembang anak satu

Cerita Sex Pembantu Pemuas Nafsu Majikan – Rumah yg mewah, uang yg berlebihan dan fasilitas hidup yg lebih dari cukup ternyata bukan kunci kebahagiaan utk seorang wanita. Apalagi utk seorang wanita yg muda, cantik dan penuh vitalitas hidup seperti Yuli. Sdh satu bulan ini ia ditinggal suaminya bertugas ke luar kota. Padahal mereka belum lagi 6 bulan menikah. Pasti semakin mengesalkan juga, utk Yuli, kalau tugas dinas luar kota diperpanjang di luar rencana.

Seperti malam itu, ketika Gunawan, suami Yuli, menelepon utk menjelaskan bahwa ia tdk jadi pulang besok karena tugasnya diperpanjang 2 – 3 minggu lagi. Yuli keras mem-protes, tp menurut suaminya mau tdk mau ia harus menjalankan tugas. Waktu Yuli coba utk merayunya, supaya bisa datang utk ‘week-end’ saja, Gunawan menolak. Katanya repot jauh-jauh datang hanya utk sekedar ‘indehoy.’ Dgn hati panas Yuli bertanya:




“Lho mas, apa kamu nggak punya kebutuhan sebagai laki-laki?” Mungkin karena suasana pembicaraan dari tadi sdh agak tegang seenaknya Gunawan menjawab, …
“Yah namanya laki-laki, di mana aja kan bisa dapet.”

terbaru, Dlm keadaan marah, tersinggung, bercampur gemas karena birahi, Yuli membanting gagang telepon. Ia merasa sesuatu yg ‘nakal’ harus ia lakukan sebagai balas dendam kepada pasangan hidup yg sdh demikian melecehkannya. Kembali ia teringat kepada pembicaraannya dgn Yanti beberapa hari yg lalu, kala ia tanyakan bagaimana pembantu wanitanya itu menyalurkan hasrat sex-nya.

Enaknya vagina janda kembang anak satu

Waktu itu ia bercanda mengganggu janda muda yg sedang mencuci piring di dapur itu.

“Yanti, kamu rayu aja si Iman. Kan lumayan dapet daun muda.” Yanti tersenyum malu-malu. Katanya,
“Ah ibu bisa aja … Tp mana dia mau lagi.” Lalu sambil menengok ke kanan ke kiri, seolah-lah takut kalau ada yg mendengar Yanti mengatakan sesuatu yg membuat darah Yuli agak berdesir.
“Bu, si Iman itu orangnya lumayan lho. Apalagi kalau ngeliat dia telanjang nggak pakai baju.” Pura-pura kaget Yuli bertanya dgn nada heran:

“Kok kamu tau sih?” Tersipu-sipu Yanti menjelaskan.
“Waktu itu malam-malam Yanti pernah ke kamarnya mau pinjem balsem. Diketuk-ketuk kok pintunya nggak dibuka. Pas Yanti buka dia udah nyenyak tidur. Baru Yanti tau kalau tidur itu dia nggak pakai apa-apa.” Tersenyum Yuli menanyakan lebih lanjut.
“Jadi kamu liat punyaannya segala dong?” Kata Yanti bersemangat,




“Iya bu, aduh duh besarnya. Jadi kangen mantan suami. Biarpun punyanya nggak sebesar itu.” Setengah kurang percaya Yuli bertanya,
“Iman? Si Iman anak kecil itu?”
“Iya bu!” Yanti menegaskan.

“Iya Iman si Pariman itu. Kan nggak ada yg lainnya tho bu.” Lalu dgn nada bercanda Yuli bertanya mengganggu,
“Terus si Iman kamu tomplok ya?” Sambil melengos pergi Yanti menjawab,
“Ya nggak dong bu, ” kata Yanti sambil buru-buru pergi.


Enaknya vagina janda kembang anak satu

terbaru, Dlm keadaan hati yg panas dan tersinggung jalan pikiran Yuli menjadi lain. Ia yg biasanya tdk terlalu memperdulikan Iman, sekarang sering memperhatikan pemuda itu dgn lebih cermat. Beberapa kali sampai anak muda itu merasa agak rikuh. Dari apa yg dilihatnya, ditambah cerita Yanti beberapa hari yg lalu, Yuli mulai merasa tertarik. Membayangkan ‘barang kepunyaan’ Iman, yg kata Yanti “aduh duh” itu membuat Yuli merasa sesuatu yg aneh. Mungkin sebagai kompensasi atau karena gengsi sikapnya menjadi agak dingin dan kaku terhadap Iman. Iman sendiri sampai merasa kurang enak dan bertanya-tanya apa gerangan salahnya.

Pada suatu hari, setelah sekian minggu tdk menerima ‘nafkah batin’nya, perasaan Yuli menjadi semakin tak tertahankan. Malam yg semakin larut tdk berhasil membuatnya tertidur. Ia merasa membutuhkan sesuatu. Akhirnya Yuli berdiri, diambilnya sebuah majalah bergambar dari dlm lemari dan pergilah ia ke kamar Iman di loteng bagian belakang rumah. Pelan-pelan diketuknya pintu kamar Iman.

Setelah diulangnya berkali-kali baru terdengar ada yg bangun dari tempat tidur dan membuka pintu. Wajah Iman tampak kaget melihat Yuli telah berdiri di depannya. Apalagi ketika wanita berkulit putih yg cantik itu langsung memasuki ruangannya. Agak kebingungan Iman melilitkan selimut tipisnya utk menutupi tubuh bagian bawahnya. Melihat tubuh Iman yg tdk berbaju itu Yuli menelan air liurnya. Lalu dgn nada agak ketus ia berkata,

“Sana kamu mandi, jangan lupa gosok gigi.” Iman menatap kebingungan,
“Sekarang bu?” Dgn nada kesal Yuli menegaskan,
‘Ia sekarang ,,, udah gitu aja nggak usah pake baju segala.” Tergopoh-gopoh Iman menuju ke kamar mandi, memenuhi permintaan Yuli.

Sementara Iman di kamar mandi Yuli duduk di kursi, sambil me!ihat-lihat sekitar kamar Iman. Pikirnya dlm hati, “Bersih, rapih juga ini anak.”
Kira-kira 10 atau 15 menit berselang Iman telah selesai.






No comments:

Post a Comment

Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts