Tahun Politik waspadanya investor masuk ke Indonesia

Tahun Politik waspadanya investor masuk ke Indonesia

Pengusaha Jangan Takut Investasi di Tahun Politik

JAKARTA - Pendiri CT Corp Chairul Tanjung menyatakan investor tak perlu bersikap wait and see untuk menanamkan dana di Indonesia jelang Pemilihan Presiden 2019.

Hal itu disampaikan Chairul saat seminar Indonesia-Hong Kong Strategic Partnership on Belt and Road Initiative yang digelar Hong Kong Trade Development Council (HKTDC). Dalam acara itu dihadiri puluhan investor diantara 40 investor China dan Hong Kong, delegasi HKTDC.

Baca Juga : Gadis Kampung Tertipu & Akhirnya Hilang Keperlawanan

Baca Juga : Artis Indonesia yang Berhasil Di Rekam Bermain Cinta

Baca Juga : Cerita Misteri Aneh Rumah Bordil Super Mewah Di Indonesia

Menurutnya, hal yang tepat bila investor mulai berinvestasi sebelum masa pemilu tiba, sebab mereka akan mendapat hasil yang jauh lebih baik setelah pemilu berlalu.

“Jujur saya lakukan banyak investasi yang dimulai 2 tahun terakhir. Saya yakini situasi politik dapat dikendalikan. Setelah pemilu, ekonomi tumbuh. Saya akan dapat manfaat dibanding orang yang baru mulai setelah perekonomian membaik. Itu perspektif saya sendiri,” ungkap Chairul di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Meski demikian, dia memahami sikap wait and see dari para investor sangat beralasan karena mengamankan dana mereka.

Baca Juga : Kumpulan Wanita Seksi, Montok yang lagi Buming Di Indonesia

Baca Juga : Cristiano Ronaldo Memiliki Banyak Wanita Seksi Di Dalam Rumah

Baca Juga : Aplikasi Hp yang Bisa Melihat Manusia Tanpa Busana Alias Bugil

Bila menengok tahun 1998, dimana saat itu politik Indonesia bergejolak, karena pergantian dari otoritarian ke negara demokrasi. Saat itu, kondisi perekonomian memang tidak terlalu baik.

“Pada awalnya banyak masalah ya, transisinya agak sulit memang,” ujarnya.

Namun melewati masa tersebut, kta dia Indonesia mulai kembali bertumbuh baik. Oleh sebab itu, dia menegaskan tak perlu takut berinvestasi saat tahun politik.

Dia menyatakan bahwa dirinya tidak percaya Pilpers akan berdampak buruk bagi investasi. Sehingga dia meminta agar pengusaha asing juga segera menanamkan dananya di Indonesia.