Saturday, June 23, 2018

5 Faktor penyebab Kapal Tenggelam

5 Faktor penyebab Kapal Tenggelam

5 Faktor penyebab Kapal Tenggelam

Peristiwa tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, pada 18 Juni 2018, diduga karena sejumlah faktor. Salah satunya, dugaan kelebihan muatan. Hingga saat ini, tim investigasi Kementerian Perhubungan masih menyelidiki peristiwa ini. Jika dilihat dari laporan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) atas sejumlah peristiwa kapal tenggelam, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.

Berikut faktor-faktor penyebab kapal tenggelam berdasarkan laporan investigasi KNKT yang dirangkum Kompas.com dari laman resmi KNKT: 1. Kelebihan muatan Setiap kapal yang beroperasi mempunyai kapasitas tertentu mengenai jumlah muatan yang bisa ditampung dalam kapal tersebut. Oleh karena itu, agar tetap aman, jumlah muatan kapal harus sesuai dengan manifes normalnya.




Kelebihan muatan akan menyebabkan overdraft atau tidak leluasanya pengendalian kapal. Kapal tenggelam karena kelebihan muatan, di antaranya terjadi pada peristiwa tenggelamnya KM Wimala Dharma pada 7 September 2003. Kapal tersebut tenggelam karena membawa muatan yang melebihi kapasitas. 2. Keadaan cuaca Faktor cuaca sangat memengaruhi perjalanan kapal. Dari laporan KNKT disebutkan, sejumlah peristiwa kapal tenggelam karena faktor cuaca buruk. Hempasan ombak dan gelombang tinggi mengakibatkan badan kapal bocor sehingga berakibat fatal.

Kapal Motor (KM) Wahai Star tenggelam pada 10 Juli 2007 karena faktor cuaca sehingga mengalami kebocoran di kamar mesin. Demikian pulang KM Samudra Makmur yang tenggelam pada 17 Mei 2008. 3. Medan/Lintasan Selain cuaca, medan lautan juga memengaruhi keselamatan perjalanan kapal. Sementara itu, kondisi di lautan seperti adanya karang, batuan, dan gunung es juga berisiko mengganggu perjalanan kapal.




Oleh karena itu, penting untuk menentukan posisi jalur aman yang bisa dilintasi kapal.Hal ini terjadi pada Kapal Dharma Kencana VIII yang tenggelam pada 14 oktober 2016. Kapal ini bertolak ke Tanjung Perak Surabaya. Dalam perjalanannya, KM Dharma Kencana VIII menyenggol karang bawah air. Akibatnya, kapal mengalami kebocoran. Air laut masuk dengan cepat sementara pompa air tak bisa bekerja maksimal. 4. Kondisi kapal Kondisi kapal juga menjadi faktor penting yang menentukan keselamatan berlayar. Saat berlayar, kapal harus dengan kondisi dan perawatan yang baik. Kebocoran pada bodi kapal menyebabkan air masuk ke dalam kapal. Oleh karena itu, perawatan dan adanya pompa air bisa meminimalisasi air yang masuk ke dalam kapal jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Pompa air harus dalam kondisi baik agar berfungsi ketika air masuk ke kapal. Selain perawatan pompa, yang harus diperhatikan adalah perawatan mesin, kondisi bodi kapal, kemudi kapal, dan sistem komunikasi kapal. Tak primanya kondisi kapal menyebabkan Kapal Sweet Istanbul tenggelam pada 21 Maret 2017. Minimnya perawatan kapal menyebabkan bodi kapal rentan bocor dan akhirnya tenggelam. 5. Kepiawaian nahkoda kapal Nahkoda, orang yang mengemudikan kapal, mempunya peran penting. Pengalaman dan kecekatan nahkoda menentukan keselamatan perjalanan kapal. Nahkoda harus mengetahui kapasitas maksimal kapal sebelum berlayar. Selain itu, kecepatan nakhoda dalam mengambil keputusan juga berpengaruh terhadap kapal yang dikemudikannya.







No comments:

Post a Comment

Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts