Jamu hanya mencegah datangnya penyakit "Fakta"
Banyak yang menganggap jamu tradisional dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Faktannya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Ir. Heru D. Wardana, jamu tidak dapat menyembuhkan penyakit. Ia menuturkan, fungsi jamu pada dasarnya adalah sebagai pencegah datangnya penyakit. “Sebenarnya jamu bukanlah obat, jamu lebih ke preventif dan promotif pencegahan. Jadi, (jamu) meningkatkan daya tahan, imun, kemudian mencegah (penyakit datang),” tegas Heru saat ditemui di Kampoeng Djamu Organik, Kamis (19/07/2018). Meskipun Heru mengatakan jamu tidak bisa menyembuhkan penyakit, ia tidak sepenuhnya menyalahkan mitos bahwa jamu bisa menyembuhkan penyakit.
Jamu sebenarnya ada unsur kuratifnya, tapi enggak sekaligus seperti (obat) kimia. Kalau kimia, misalnya demam (diberikan) parasetamol, langsung turun panasnya. Tapi kalau jamu enggak, jamu ngobatinnya tidak langsung,” jelas Heru. Misalnya saja daun sirsak yang dipercaya dapat menyembuhkan kanker. Padahal sebenarnya, fungsi daun sirsak adalah sebagai pemotong rantai makanan dari sel kanker. “Sel kanker itu kan butuh makanan, dengan minum jamu (daun sirsak) dia memotong makanannya dan menyebabkan sel kankernya mati,” tutur Heru.
Itu semua aturan per individu” ungkap Heru. Hal ini menimbulkan pertanyaan, dapatkah kita meminum jamu dan obat secara bersamaan? Menurut Heru, tidak ada yang salah dengan meminum obat dan jamu namun perlu diperhatikan jaraknya. “Namanya paliatif. Jadi obat dokter kita minum dulu, dua jam kemudian kita bisa minum jamu," ujar Heru. Dalam beberapa kasus, meminum obat kimia yang diimbangi dengan jamu dapat memberi dampak positif.
Terlepas dari perdebatan apakah jamu dapat menyembuhkan penyakit atau tidak, Heru menegaskan pada masyarakat saat ini untuk tetap merutinkan konsumsi jamu. “Yang sangat penting dari jamu itu preventif, jadi minumlah jamu sebelum sakit. Bukan sakit baru minum jamu.” Tandas Heru.
No comments:
Post a Comment