Kisah mengenai perempuan ini pernah dituliskan Remy Sylado dengan judul Namaku Mata Hari, sama dengan nama panggungnya: Mata Hari.Berlatar pada akhir 1870-an hingga awal 1900.Mata Hari bernama asli Margaretha Zelle, digambarkan sebagai perempuan kuat, cantik, dan memesona.Ia lahir dari pasangan pembuat topi asal Belanda, Adam Zelle dan istri seorang keturunan Belanda-Jawa, Antje van der Meulen pada 1876.
Sayang pada awal kisah romansanya, ia bertemu dengan Rudolf MacLeod—Kapten di Hindia Belanda (Indonesia) yang kerap berselingkuh dan menyiksanya.Dari MacLeod, ia memiliki dua anak, satu lelaki dan satu perempuan.Si sulung lelaki, yang lahir dengan kekurangan fisik, tidak berumur panjang. Sementara si bungsu dititipkan pada pihak keluarga pascaperceraian kedua orangtuanya.
Sebabnya, selama dua tahun, ia tidak bisa bebas melakukan apa-apa. Hanya diam di rumahnya di Belanda sebagai tempat netral.Hingga akhirnya munculah Karl Kramer, atase pers Konsulat Jerman di Belanda. Kramer meminta Mata Hari kembali ke Paris, Prancis, negara yang tidak lain adalah musuh Jerman.Mata Hari diminta menggunakan semua daya pikatnya untuk berbaur kembali dengan para orang berpengaruh di sana.
Hingga pada waktunya aksi ini terungkap. 24 Juli 1917, ia berdiri di hadapan pengadilan tertutup militer.Hanya dalam tempo dua hari, perempuan cerdas dengan pesona luar biasa ini dinyatakan bersalah melakukan kegiatan mata-mata terhadap Prancis dan dijatuhi hukuman mati.Ia dieksekusi pada 15 Oktober 1917 di hadapan regu tembak, tewas dalam usia 41 tahun.
Meski demikian, kasusnya tidak redup. Banyak kontroversi yang menyatakan bahwa ia sebenarnya tidak bersalah.Lain dari itu, namanya diasosiasikan dengan eksotisme yang bertahan hingga masa sekarang.
No comments:
Post a Comment