Tuesday, October 30, 2018

Reaksi Indonesia Negatif jika Australia Pindahkan Kedubes di Israel

Reaksi Indonesia Negatif jika Australia Pindahkan Kedubes di Israel

Reaksi Indonesia Negatif jika Australia Pindahkan Kedubes di Israel


CANBERRA - Mantan Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull, memperingatkan pemerintah akan reaksi negatif dari Indonesia jika Canberra mengikuti langkah Washington dengan memindahkan kedutaan besar (kedubes)-nya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Turnbull menyampaikan hal itu kepada wartawan setelah bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Bali hari Senin kemarin. Keduanya kesepakatan perdagangan bebas bilateral.

"Presiden menyatakan kepada saya...kekhawatiran yang sangat serius yang terjadi di Indonesia tentang prospek Kedutaan Besar Australia di Israel dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem," kata Turnbull kepada Australian Broadcasting Corp (ABC) dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Selasa (30/10/2018).

"Tidak ada pertanyaan bahwa langkah itu terjadi, itu akan disambut dengan reaksi yang sangat negatif di Indonesia," lanjut Turnbull.

"Ini adalah negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, jadi kita harus sangat jernih tentang hal itu dan kita harus mempertimbangkan kepentingan nasional Australia dan kepentingan kita di wilayah ini ketika kita mempertimbangkan keputusan seperti itu," ujarnya.
.


Sementara itu, PM Australia Scott Morrison mengatakan pada hari Selasa bahwa belum ada keputusan yang dibuat soal rencana pemindahan keduataan di Israel.

Turnbull mengatakan dia yakin bahwa kesepakatan perdagangan bebas antara Australia dan Indonesia akan ditandatangani dalam beberapa minggu. Turnbull juga mengatakan Australia harus tetap dengan kebijakan yang sudah berumur lebih dari 40 tahun, yakni kedutaannya di Israel harus di Tel Aviv.

Morrison, sekutu lama Turnbull, melontarkan gagasan untuk memindahkan kedutaan tersebut sebelum pemilu sela di pemilih Sydney, wilayah dengan populasi Yahudi yang besar.

"Australia akan selalu membuat keputusan kami tentang kebijakan luar negeri kami berdasarkan kepentingan kami dan kami akan melakukannya sebagai negara yang berdaulat," kata Morrison kepada wartawan.

"Kami akan berkonsultasi, kami akan mendengarkan orang lain, tetapi pada akhir hari saya akan selalu mengutamakan kepentingan kami," ujarnya.


Pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pada bulan Mei dan beberapa bulan kemudian memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut.

Keputusan Trump itu membuat marah dunia Muslim dan merupakan kemunduran bagi aspirasi Palestina untuk menjadi negara. Orang-orang Palestina melihat Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara masa depan negara mereka. Namun, Israel mengklaim seluruh Yerusalem adalah wilayahnya.

Morrison mengatakan Australia tetap berkomitmen untuk mencari solusi dua negara dalam konflik Palestina dan Israel.

No comments:

Post a Comment

Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts