Friday, February 1, 2019

Cerita Hot Terbaru Nikmati Memek Mama Muda Yang Seksi


Cerita Hot Terbaru Nikmati Memek Mama Muda Yang Seksi

Aku adalah Seorang ibu rumah tangga . Usiaku 42 Tahun . Namaku Rohmah Suamiku Namanya Untung, Umur 47 Tahun, Seorang pegawai Pemerintahan di kota B. Aku Hidup bahagia DENGAN suami Dan kedua anakku. Suamiku Seorang laki- laki Yang gagah Dan bertubuh gede, biasalah dulu dia Seorang Mantan Atlit.
Penampilanku Sendiri walaupun Sudah berumur TAPI Sangat terawat Karena Aku Rajin Ke salon, fitnes
Dan yoga. Kata orangutan, aku mirip seperti shalat Satu artis ibu kota. Tubuhku masih bisa dikatakan LANGSING,
walaupun payudaraku termasuk gede.

Anakku Yang Pertama Bernama Tina, Seorang Gadis dewasa remaja Yang beranjak. Dia baru Saja MASUK
Ke PTN Favorit di Kotaku. Yang Kedua Namanya Birawa, Masih sekolah SMA Kelas 2. Si Tina walaupun Tinggal serumah DENGAN Kami TAPI LEBIH Sering menghabiskan Waktu di Tempat kostnya. Kalau si Birawa, KARENA cowok remaja, Reseller Sering berkumpul DENGAN teman-temannya ATAU pun sibuk
berkegiatan di sekolahnya.

Semenjak TIDAK lagi sibuk mengurusi Anak-anak, Kehidupan seks ku Semakin tua justru Semakin Menjadi-Jadi. Apalagi suamiku selain bertubuh Kekar, juga orangutan Yang Sangat Terbuka soal Urusan seks. Penyanyi Akhir-Akhir, Penghasilan kena Pajak Anak-anak gede, kami Berlangganan internet. Aku dan suamiku Sering berada seks masalah-masalah, video Yang baik, cerita, ATAU pun foto-foto. Segala macam hd ngeseks Sudah Kami lakukan.

Android4d BO Togel Bonafid Terbaik Terpercaya Terjamin Aman

Kami Bercinta minimal seminggu 3 Kali. Entah mengapa, Semenjak Kami Sering berseluncur di internet, gairah seksku Semakin menggebu. Sebagai Pejabat, suamiku Sering TIDAK ADA di rumah, TAPI kalau pas di rumah, kami langsung ” ngeseks sepuasnya.

Sudah lama Kami memutuskan untuk review TIDAK Punya Anak Lagi. TAPI aku Sangat Takut untuk review pasang spiral.
Dulu aku PERNAH Mencoba suntik Dan pil KB. TAPI Sekarang Kami LEBIH Sering pakai kondom, ATAU LEBIH seringnya suamiku ‘Keluar’ di Luar. Biasanya di mukaku, di Payudara, ATAU bahkan di hati mulutku. Pokoknya Kami Sangat hati-hati agar Birawa TIDAK Punya adik Lagi.

Dan Tenang Saja, suamiku Sangat jago mengendalikan muncratannya, Jadi Aku Tidak khawatir dia muncrat di hati rahimku.

Sebagai wanita berumur, tubuhku termasuk sintal Padat Dan seksi. Payudaraku Memang Sudah Agak melorot, TAPI tentu Saja lumrah seperti ITU KARENA ukurannya Yang Memang termasuk gede. TAPI Yang Jelas, bodiku Masih semok Karena Aku Masih Punya pinggang walapun pantatku termasuk gede.

Aku Sadar, kalau tubuhku Masih Tetap Sanggup MEMBUAT para pria menelan Udara liurnya. Apalagi aku termasuk ibu-ibu Yang Suka pakai baju Yang Agak ketat. Sudah Kebiasaan sih Dari remaja. Apalagi Sekarang susuku Tambah gede.

Suamiku termasuk Seorang Pejabat yang Baik. Dia Rama PADA SETIAP orangutan. Di kampung dia termasuk
aparat Yang Menyukai Oleh para Tetangga. apalagi suamiku juga Banyak bergaul DENGAN Anak-anak muda
kampung. Kalau pas di rumah, suamiku Sering mengajak Anak-anak muda untuk review Bermain Dan bercakap-cakap di teras rumah.

Semenjak Setahun Yang Lalu, di Halaman Depan rumah Kami dibangun semacam gazebo untuk review nongkrong Kami sekeluarga Dan Anak-anak muda, para Tetangga. Penghasilan kena Pajak Membeli Televisi baru, Televisi lama Kami taruh di gazebo ITU sehingga para Tetangga betah nongkrong di Situ. Yang Jelas, Banyak bapak-bapak Yang curi-curi pandang Ke tubuhku kalau pas aku Bersih-Bersih Halaman ATAU ikutan nimbrung Sebentar di Tempat ITU. Maklumlah, aku khan ibu-ibu Yang bohai, hehehe.




Selain bapak-bapak, ADA juga pemuda Dan remaja Yang Sering Bermain di rumah. Hal Penyanyi KARENA
gazebo ITU juga dipergunakan sebagai Perpustakaan untuk review mengulas Warga. Salah Satu Anak kampung Yang memucat
Sering main Ke rumah Adalah Ridwan, Yang Masih SMP Kelas 2. Dia Anak Tetangga Kami Yang berjarak 3 rumah Dari Tempat Kami.

Anaknya Baik Dan Ringan serbi. Sama suamiku dia Sangat Akrab, bahkan Sering membantu suamiku kalau Lagi Bersih-Bersih rumah, ATAU membelikan Kami Sesuatu di warung. Sejak Masih Anak-anak, Ridwan Dekat DENGAN Anak-anak Kami, mereka Sering Utama Karambol bareng di gazebo. Bahkan kadang-kadang Ridwan menginap di Situ KARENA kalau Malam gazebo ITU diberi Penutup Oleh suamiku, sehingga TIDAK terasa Anda Andari Dingin.

Pada Suatu Malam, aku dan suamiku sedang bermesraan di KAMAR Kami. Semenjak Sering Melihat hal HAL Adegan mahasiswi di internet, aku Jadi Kecanduan mengulum kontol suamiku. Apalagi kontol suamiku Adalah kontol Yang memucat gagah sedunia Bagiku. TIDAK Kalah DENGAN kontol-kontol Yang biasa Kulihat di
BF.

Padahal dulu Waktu Masih manten muda Aku Selalu menolak kalau diajak mahasiswi. Entah kenapa Sekarang di Usia Yang Sudah LEBIH 42, aku justru Tergila-gila mengulum Senjata suamiku. Aku Bahkan
bisa orgasme Hanya DENGAN mengulum batang gede ITU. TIAP nonton pun blue film mulutku serasa
Gatal. Kalau pas TIDAK ADA suamiku, Aku Selalu membawa pisang kalau nonton film yang Film gituan.
Malam ITU pun aku DENGAN rakus menjilati kontol suamiku. Bagi mas Untung, mulutku Adalah tempik
keduanya. Mencari Google Artikel berseloroh, dia PERNAH Bilang kalau sebenarnya dia sama Saja Sudah poligami,
Karena Dia Punya DOA Lubang Yang sama-sama hotnya untuk review dimasuki. Ucapan ITU ADA benarnya, KARENA
mulutku Sudah hampir menyerupai tempik, baik hati mengulum hati maupun menyedot. KARENA Kami menghindari Kehamilan, bahkan sebagian gede sperma suamiku MASUK Ke hati mulutku.




Malam ITU Kami lupa kalau Ridwan Tidur di gazebo Depan. Seperti biasa, aku teriak-teriak PADA Waktu
kontol suamiku mengaduk-Aduk isi memekku. Suamiku Sangat KUAT. Malam ITU aku Sudah berkali-Kali
orgasme, SEMENTARA suamiku Masih Segar Bugar Dan menggenjotku Terus-menerus. Tiba-Tiba Kami
tersentak ketika Kami mendengar Suara Berisik di Jendela.

Segera suami mencabut batangnya Dan Membuka Jendela. Di Luar Nampak Ridwan DENGAN Wajah Kaget Dan gemetaran ketahuan mengintip Kami. Suamiku Nampak marah Dan melongokkan badannya Keluar Jendela. Ridwan Yang Kaget Dan ketakutan meloncat Ke Belakang. Saking kagetnya, kakinya terantuk Selokan Kecil di teras rumah. Ridwan terjerembab Dan terjungkal Ke Belakang. Suamiku Tak Jadi marah, TAPI dia Kesal juga.

“Walah, Sembuh! Kamu ITU ngapain?” Bentaknya.

Ridwan ketakutan setengah mati. Dia Sangat menghormati Kami. Suamiku Yang tadinya Kesal pun tak
memarahinya Jadi. Ridwan gelagepan. Wajahnya Meringis Menahan sakit, sepertinya pantatnya terantuk
Sesuatu di Halaman. Aku tadinya juga Sangat malu diintip Anak ingusan ITU. TAPI aku juga Menyayangi Ridwan, bahkan seperti anakku Sendiri. Aku juga Sadar, sebenarnya Kami Yang shalat KARENA bercinta DENGAN Suara segaduh ITU. Aku Segera Meraih dasterku Dan Ikut menghampiri Ridwan.

“Aduh, mas. Kasian dia, gak usah dimarahin. Kamu sakit Sembuh?” Aku mendekati Ridwan Dan memegangi
tangannya. Wajah Ridwan Sangat memelas, ANTARA Takut, sakit, Dan malu.

“Sudah gak papa. Kamu sakit, Sembuh?” Tanyaku. “Sini coba kamu Berdiri, bisa gak?”

KARENA gemeteran, Ridwan Gagal Mencoba Berdiri, dia Malah terjerembab Lagi. Beroperasi reflek, aku memegang punggungnya, sehingga Kami Berdua Menjadi berpelukan. Dadaku kartun kostum Mainan Mewah lengannya, tentu Saja dia bisa merasakan lembutnya gundukan gede Dadaku Karena Aku Hanya memakai daster Tipis Yang Sambungan, SEMENTARA di dalamnya Aku Tidak memakai apa-APA Lagi.

“Aduh sorri, Rid,” pekikku.

Tiba-Tiba suamiku tertawa. Agak Kesal aku meliriknya, kenapa dia menertawai Kami?

“Aduh, Mas Penyanyi. Ada Anak Jatuh kok Malah ketawa,”
“Hahaha .. lihat ITU, Dik. Si Ridwan Ternyata udah gede, hahaha …” kata suamiku Sambil menunjuk
selangkangan Ridwan.

Weitss … Ternyata mungkin Tadi Ridwan mengintip Kami Sambil mengocok, KARENA di perbedaan celananya Yang
Melorot Agak, batang kecilnya terlihat mencuat perbedaan Ke. Kontol Kecil ITU terlihat Sangat Tegang Dan berwarna kemerah-merahanan. Malu juga aku Melihat hal HAL Adegan ITU, apalagi si Ridwan. Dia Tambah gelagepan.

“Hussh, Mas. Kasihan dia, udah malu tuh,” Kataku Yang justru Menambah malu si Ridwan.
“Kamu Suka lihat barusan, Sembuh? Wah, hayooo … kamu nafsu ya lihat Bu Rohmah?” Goda suamiku. Dia
Malah ketawa-ketawa Sambil Berdiri Di Belakangku.

Tentu Saja Wajah Ridwan Jadi Tambah memerah, perbedaan walaupun Saja kontol kecilnya Tegak Berdiri. Kesal juga aku sama suamiku. Udah gak menolonng Malah menertawakan Anak ingusan ITU.

“Huh, Mas … mbok Jangan godain dia, mbok tolongin nih, Angkat dia!”
“Lha dia khan udah Berdiri .. ya tho, Sembuh? Wakakak,” kata suamiku.

Aku Sungguh TIDAK tega Melihat hal HAL Muka Anak ITU Yang merah padam KARENA malu. Aku Segera Berdiri
mengangkang di depannya Dan memegangi doa ulasan tangannya untuk review menariknya Berdiri. Berat juga badannya. Kutarik kuat-KUAT, akhirnya dia terangkat juga. TAPI baru Setengah jalan, mungkin Karena Dia Masih gemetar Dan aku juga Kurang KUAT, Tiba-Tiba justru aku yang Jatuh menimpanya .

Ohhh … aku berusaha untuk review Menahan badanku agar TIDAK menindih Anak ITU, TAPI tanganku Malah menekan dada Ridwan Dan membuatnya Jatuh terlentang Sekali Lagi. Bahkan Kali Penyanyi, aku Ikut Jatuh terduduk di pangkuannya. Dan … ohhhh! Sleppp … terasa Anda Andari Sesuatu MASUK Tepat di tempikku.

Waah … !!

Aku tersentak Dan Sesaat bingung APA Yang Terjadi, Begitu juga DENGAN Ridwan, wajahnya Nampak Sangat ketakutan.

“Aduuuhhh!” Teriakku.

SEMENTARA suamiku justru tertawa HAL Melihat hal Kami Jatuh Lagi.

Tiba-Tiba aku Sadar APA Yang MASUK Tepat di Lobang tempikku, Ternyata kontol Kecil si Ridwan! Kontol ITU DENGAN Mudah MASUK Ke tempikku KARENA di Samping tempikku Masih basah Sisa persetubuhanku DENGAN suamiku, juga KARENA Aku Tidak mengenakan apa-APA di balik daster pendekku.

Ohhhhh … APA Yang Terjadi? Pikirku.

Mungkin juga KARENA kontol Ridwan Yang Masih imut Dan Lobang tempikku Yang biasa digagahi kontol gede suami, jadinya Sangat Mudah diselipin batang Kecil ITU.

“Ohhh .. masss? !!” Desisku PADA suamiku. Kali Penyanyi suamiku Berhenti Tertawa Dan Agak mendongal
kaget.
“Kenapa, Dek?” Tanyanya Heran.

Kami bertiga sama-sama kaget, suamiku juga nampaknya menyadari APA Yang Terjadi. Mendekati dia
Kami, Dan Melihat hal HAL bahwa batang Ridwan Sudah amblas di Lobang tempikku. Beberapa Saat Kami bertiga
Terdiam bingung DENGAN APA Yang Terjadi. Aku merasakan kontol Ridwan berdenyut-denyut di hati
lobangku. Lobangku juga Segera meresponnya, mengingat rasa tanggung Penghasilan kena Pajak persetubuhanku DENGAN suamiku Yang Tertunda.

Aku Mencoba Bangkit, TAPI entah kenapa, kakiku Jadi gemetar Dan Kembali selangkanganku menekan
Tubuh si Ridwan. Tentu Saja kontolnya Kembali menusuk lobangku. Ohhh … aku merasakan Sensasi Yang
biasa kutemui kala sedang bersetubuh.

“Ohhh …” desisku.
“Acchhhhhh …” Ridwan Ikut terpekik tertahan. Wajahnya memerah. TAPI aku merasakan pantatnya Sedikit dinaikkan merespon selangkanganku.

Slepppp … !! Kembali kontol ITU menusuk Ke hati lobangku. Yang mengherankan, suamiku diam Saja,
entah Karena Dia kaget ATAU APA. Hanya aku lihat wajahnya Ikut memerah Dan Sedikit Membuka
mulutnya, mungkin bingung juga untuk review bereaksi ulasan DENGAN situasi Aneh Penyanyi.

Aku diam Saja Menahan napas Sambil tanganku menguatkan Yang Menahan tubuhku. Tanganku berada di Sisi Kanan Dan Kiri si Ridwan. SEMENTARA Ridwan DENGAN Wajah merah padam Menatap mukaku DENGAN panik. Agak mangkel juga aku lihat mukanya, panik, Takut, perbedaan TAPI kok kontolnya Tegang di hati tempikku. Dasar Anak mesum, pikirku.

TAPI Aneh juga, aku justru merasakan Sensasi Yang Luar Biasa DENGAN adanya kontol Anak Yang Sudah
kuanggap saudaraku Sendiri ITU di hati tempikku. Agak Kasihan juga Melihat hal HAL mukanya, Dan juga Muncul rasa sayang. Pikirku, Kasihan juga Anak Penyanyi, Sangat dia bernafsu mengintip Kami, Dan juga
apalagi Yang dikawatirkan, KARENA kontolnya Sudah terlanjur menusuk Ke hati tempikku.

Aku melirik suamiku Sambil Tetap Duduk di pangkuan si Ridwan. Suamiku Tetap diam Saja. Agak Kesal
juga respon aku lihat mas Untung. Tiba-Tiba menyelimuti Pikiran nakal. Kenapa TIDAK kuteruskan
Saja persetubuhanku DENGAN Ridwan, toh kontolnya Sudah menancap di tempikku. Apalagi kalau lihat
Muka hornynya Yang Sudah di Ubun-Ubun, Kasihan lihat Ridwan kalau TIDAK diteruskan.

Mencari Google Artikel nekat aku pun Kembali menekan pantatku Ke Depan. Tempikku meremas kontol Ridwan di hati. Merasakan remasan ITU, Ridwan terpekik kaget. Suamiku mendengus kaget juga.

“Dik, aa-APA Yang Kau lakukan?” Kata suamiku Gagap.

Aku diam Saja, Hanya Saja aku Mulai menggoyang pantatku maju Mundur. Suamiku melongo Sekarang. Wajahnya mendekat Melihat hal HAL mukaku Setengah tak Percaya. Ridwan TIDAK Berani Melihat hal HAL suamiku. Dia Menatap wajahku keheranan Dan Penuh nafsu.

“Mas … aku Teruskan Saja ya, Kasihan si Ridwan. Apalagi khan Sudah terlanjur MASUK, toh sama saja …”
Bisikku Berani.

Aku Tak Bisa Lagi menduga Perasaan suamiku. Kecelakaan Benar-Benar Penyanyi di Luar perkiraan Kami SEMUA. TAPI suamiku memegang pundakku, Yang kupikir mengijinkan Kejadian Penyanyi. Entah APA Yang ADA di pikiranku, aku Tiba-Tiba Sangat Ingin menuntaskan nafsu si Ridwan.

“Accccccccchh … hh .. hh … ughh !!” Si Ridwan mengerang-Erang Sambil Tetap berbaring di rerumputan di Halaman rumah Kami.

Kembali aku memaju-mundurkan pantatku Sambil meremas-remas kontol Kecil ITU di hati lobangku. Remasanku Selalu bikin suamiku tak tahan Karena Aku Rajin Ikut senam. Apalagi Penyanyi si Ridwan, Anak ingusan Yang TIDAK Berpengalaman.

Tiba-Tiba, KARENA Sensasi Yang Aneh Penyanyi, aku merasakan orgasme di hati vaginaku. Jarang aku orgasme secepat ITU. Aku Merintih Dan mengerang Sambil memegang ERat Lengan suamiku. Banjir Mengalir hati lobangku. Otomatis hati remasan tempikku menguat, Dan kontol Kecil si Ridwan dijepit DENGAN Luar Biasa.

Ridwan Meringis Dan mengerang. Pantatnya melengkung Naik Dan … crooooott-crooooott-crooooott … !!
Cairan panasnya meledak membanjiri rahimku. Aku seperti Hilang Kendali, SEMUA Tiba-Tiba Gelap Dan aku diserbu Oleh badai kenikmatan … Ohh, aku terkulai lemas Sambil menunduk Menahan tubuhku DENGAN kedua serbi. Nafasku terengah-engah TIDAK karuan. Sejenak aku diam tak industri industri tahu Harus bagaimana. Aku dan suamiku saling berpandangan.

“Dik, I-Ridwan gak p-pakai kondom.” Kata suamiku terbata-bata.

Kami sama-sama kaget menyadari bahwa Percintaan ITU Tanpa pengaman sama Sekali, Dan aku memiliki
Hati MENERIMA Banyak Sekali sperma rahimku, sperma si Anak ingusan. Ohh … Tiba-Tiba aku Sadar akan
Risiko Dari persetubuhan Penyanyi. Aku hati masa subur, Dan Sangat bisa Jadi aku bakalan hamil Anak Dari Ridwan, bocah SMP Yang Masih ingusan.

Ooooohhhh …………… !!!

Pelan-pelan aku Berdiri Dan mencabut kontol Ridwan Dari tempikku. Kontol ITU Masih Setengah Berdiri Dan berkilat basah Oleh Cairan Kami Berdua. Aku dan suamiku nafas menghela. Cepat-Cepat aku Memperbaiki dasterku. Mencari Google Artikel Gugup, Ridwan juga menaikkan celananya Dan Duduk ketakutan di
rerumputan.

“Ma-ma’af, Bu ..” akhirnya Keluar juga suaranya.

Aku Menatap Ridwan DENGAN Wajah seramah Mungkin. Suamiku Yang akhirnya Pegang Peranan.

“Sudahlah, Sembuh. Sana kamu Pulang, mandi Dan cuci-cuci!” Perintahnya tegas.
“Iya, om. Ma-maaf ya, Om,” kata Ridwan Sambil menunduk.

Segera dia meluncur Pergi lewat Halaman Samping.

“Masuk!” Suamiku Melihat hal HAL Ke arahku DENGAN Suara Agak keras.

Gemetar juga aku mendengar suamiku Yang biasanya Halus Dan mesra Padaku. Aduuh, APA Yang akan
Terjadi? Kami Berdua MASUK Ke rumah, aku tercekat TIDAK dapat mengatakan apa-APA. Tiba-Tiba Pikiran-Pikiran buruk menderaku, Jangan-Jangan suamiku tak memaafkanku. Ohh, APA Yang Bisa Kulakukan?

Di hati KAMAR tangisanku pecah. Aku tak Berani Menatap suamiku. Selama Penyanyi aku adalah Istri yang
setia Dan bahagia Bersama suamiku, TAPI Malam Ini … Tiba-Tiba aku merasa Sangat-Sangat Kotor Dan hina. Agak lama suamiku membiarkanku Menangis. PADA akhirnya dia mengelus pundakku.

“Sudahlah bu, Penyanyi khan Kecelakaan.” Katanya.

Hatiku Sangat Lega. Aku Menatap suamiku, Dan mencium bibirnya. Tiba-Tiba aku Sangat Takut Menjadi
dia Kehilangan. Kami berpelukan lama Sekali.

“TAPI, mas … kalau aku hamil … gimana?” Tanyaku memberanikan Diri.
“Ah .. mana mungkin, dia khan Masih ingusan. Dan kalau pun Dik Rohmah hamil, khan gak papa, si Birawa juga Sudah Siap kalau Punya adik Lagi,” kata suamiku.

Jawaban Anda Andari ITU Sedikit menenangkan hatiku. Akhirnya Kami bercinta Lagi. Kurasakan suamiku Begitu mengebu-gebu mengerjaiku. Apa Yang ADA di pikirannya, aku tak tahu, padahal dia barusan Saja
Melihat hal HAL istrinya disetubuhi Anak Muda ingusan. Sampai-sampai aku kelelehan Melayani suamiku. PADA
orgasme Yang Ketiga aku pun Menyerah.

“Mas, keluarin di mulutku Saja ya … aku tak KUAT Lagi,” Bisikku PADA orgasme ketigaku ketika Kami
hati POSISI doggy.

Suamiku mengeluarkan kontolnya Dan menyorongkannya Ke mulutku. Sambil terbaring aku menyedot-Nyedot kontol ITU gede. Sekitar Setengah jam kemudian, mulutku Penuh DENGAN sperma suamiku. Mencari Google Artikel Penuh kasih sayang aku menelan SEMUA Cairan Kental ITU.

Hari-hari Selanjutnya Berlalu DENGAN biasa. Aku dan suamiku Tetap DENGAN Kemesraan Yang sama. Kami
SeolAh-olah melupakan Kejadian Malam ITU. Hanya Saja, Ridwan Belum Berani Ke Utama rumah. Agak
kangen juga Kami DENGAN Anak ITU. Sebenarnya rumah Kami Dekat DENGAN rumah Ridwan, aku TAPI juga
Belum Berani untuk review Melihat hal HAL keadaan Anak ITU.

Hanya Saja Aku Masih Sering ketemu ibunya, Dan Sering iseng-iseng nanya keadaan Ridwan. Katanya sih dia Baik-baik Saja, Hanya Sekarang lagi sibuk Persiapan mau Naik Kelas 3 SMP.

Seminggu SEBELUM bulan puasa, Ridwan Datang Ke rumah mengantarkan selamatan keluarganya. Wajahnya Masih kelihatan malu-malu ketemu aku. Aku Sendiri DENGAN riang menemuinya di Depan rumah.

“Hai, Rid, kok kamu Jarang rumah Ke Utama?” Tanyaku.
“Eh .. iya, bu. Gak papa kok, Bu,” jawabnya Sambil tersipu.
“Bilang Ke mamamu, makasih ya,”
“Iya, bu,” jawab Ridwan DENGAN Canggung. Dia bahkan tak Berani Menatap wajahku.

Entah kenapa aku merasa kangen Sekali sama Anak ITU. Padahal dia Jelas Masih Anak ingusan, Dan
Bukan tipe-tipe Anak SMP Yang Populer Dan gagah kayak Yang jago-jago basket Utama. Jelas si Ridwan
TIDAK Terlalu gagah, ukuran TAPI sedang Untuk Anak SMP. Hanya badannya Memang Tinggi.

“Ayo MASUK dulu. Aku buatin udara air minum ya,” ajakku.

Ridwan Tampak Masih Agak malu Dan Takut untuk review MASUK rumah Kami. Siang ITU suamiku Masih Dinas Ke
Kulonprogo. Anak-anak juga TIDAK ADA Yang di rumah. Kami bercakap-cakap Sebentar TENTANG sekolahnya Dan sebagainya. Sekali-Kali aku merasa Ridwan melirik Ke badanku. Wah, gak industri industri tahu kenapa,
aku merasa Senang juga diperhatiin sama Anak ITU. Waktu ITU aku mengenakan kaos Agak ketat KARENA
barusan Ikut Kelas yoga Bersama ibu-ibu RT. Tentunya Dadaku terlihat Sangat menonjol.

Akhirnya TIDAK Begitu lama, Ridwan pamit Pulang. Dia kelihatan Lega sikapku padanya TIDAK Berubah
Penghasilan kena Pajak Kejadian Malam ITU.

Hingga Pada Bulan Selanjutnya, aku Tiba-Tiba Gelisah. Sudah hampir lewat doa minggu aku Belum
Datang bulan. Tentu Saja Kejadian Waktu ITU membuatku bertambah panik. Gimana kalau Benar-Benar
Jadi? Aku Belum Berani Bilang PADA Mas Untung. Untuk review melakukan tes Saja aku Sangat Takut. Takutnya kalau positif.

Hingga Pada Suatu pagi aku melakukan tes Kehamilan di Kamar Mandi. Dan, deg! Hatiku seperti mau
copot. Lembaran Kecil ITU menunjukkan kalau aku positif hamil.

Oh, Tuhannnnn ……. !!

Aku Benar-Benar Kaget Dan tak Percaya. Jelas Penyanyi Bukan Anak suamiku. Kami Selalu bercinta DENGAN
pria Seorang. Dan Jelas Sesuai DENGAN Waktu Kejadian, Penyanyi Adalah Anak Ridwan, si Anak SMP Yang Belum Cukup
Umur. Aku Benar-Benar bingung. Seharian Aku Tidak bisa berkonsentrasi. Pikiranku berkecamuk TIDAK karuan.

Bukan Saja KARENA Aku Tidak Siap untuk review Punya Anak Lagi, TAPI juga bagaimana Reaksi suamiku bahwa aku hamil Dari laki-laki lain. Itulah Yang memucat membuatku bingung. Hari ITU aku Belum Berani untuk review Memberi industri industri tahu suamiku. Dua hari berikutnya, justru suamiku Yang merasakan Perbedaan sikapku.

“Dik Rohmah, ada apa? Kok sepertinya Kurang sehat?” Tanyanya Penuh Perhatian.

Waktu ITU Kami sedang Tidur Bedua. Aku Tidak dapat mengeluarkan kata-kata. Hanya Yang kulakukan
Memeluk suamiku ERat-ERat. Suamiku membalas pelukanku.

“Sayang Ada Apa?” Tanyanya. Badan kekarnya memelukku mesra. Aku Selalu merasa Tenang hati Pelukan laki-laki perkasa ITU.

Aku Tidak Berani Menjawab. Suamiku memegang mukaku, Dan menghadapkan Ke mukanya. Sepertinya dia menyadari APA Yang Terjadi. Sambil Menatap Mataku, bertanya dia,

“Benarkah?”

Aku mengangguk Menangis pelan Sambil,

“Aku hamil, mas …”

Jelas suamiku juga Kaget. Dia diam Saja Sambil Tetap memelukku. Lalu dia Menjawab Singkat,

“Besok kitd Ke Dokter Merlin.”

Aku mengangguk, Lalu Kami saling berpelukan Sampai pagi Tiba.

Hari Selanjutnya, sakit-sakit Kami Berdua menemui Dokter Merlin. Penghasilan kena Pajak tes dilakukan, Dokter cantik ITU Memberi selamat PADA Kami Berdua.

“Selamat, Pak Dan Bu Untung. Andari akan mendapatkan Anak Ketiga,” kata Dokter ITU riang. Kami mengucapkan terimakasih perbedaan ucapan ITU, Dan Sepanjang jalan Pulang TIDAK Berkata sepatah
kata pun.

Penghasilan kena Pajak ITU suamiku TIDAK menyinggung masalah ITU Lagi, bahkan dia Memberi Industri industri tahu PADA Anak-anak
kalau mereka akan Punya adik baru. Anak-anak Ternyata Senang juga KARENA Sudah lama TIDAK ADA Anak
Kecil di rumah. Bagi mereka, adik Kecil akan menyemarakkan rumah Yang Sekarang Sudah TIDAK Lagi
ADA Suara Anak kecilnya.

Malamnya, Penghasilan kena Pajak industri industri tahu aku hamil, suamiku justru menyetubuhiku DENGAN ganas. Aku Tidak Tahu apakah
dia Ingin agar Anak ITU gugur ATAU Karena Dia merasa Sangat bernafsu Padaku. Yang Jelas aku menyambutnya DENGAN tak Kalah bernafsu. Bahkan Kami baru Tidur Menjelang jam 3 dini hari Penghasilan kena Pajak
Sepanjang Malam Kami bergelut di perbedaan Kasur.

Aku Tidak Tahu Lagi bagaimana wujud mukaku Malam ITU KARENA Sepanjang Malam mulutku disodok-sodok Terus Oleh kontol suamiku, Dan dipenuhi Oleh muncratan spermanya Yang Sampai Tiga Kali membasahi Muka Dan mulutku. Aku hampir TIDAK bisa Bangun pagi harinya KARENA Seluruh tubuhku seperti Remuk dikerjain suamiku. Untungnya esok ITU hari Libur, Jadi Aku Tidak Harus buru-buru menyiapkan sekolah Anak-Anak.

Hari-hari Selanjutnya Berlalu DENGAN Luar Biasa. Suamiku bertambah SETIAP Malam Panas. Aku juga
Selalu merasa horny. Wah, Beruntung juga kalau SEMUA ibu-ibu ngidamnya kontol suami seperti
kehamilanku Kali Penyanyi. Hamil Kali Penyanyi betul-betul beda DENGAN kehamilanku sebelumnya Yang biasanya
pakai Ngidam gak karuan. Hamil Kali Penyanyi justru aku merasa Sangat santai Dan bernafsu birahi Tinggi.

SETIAP Malam tempikku terasa Anda Andari senut-senut, ADA atau tak ADA suamiku. Kalau pas ADA ya Enak, aku
Tinggal Naik Dan goyang-goyang pinggang. Kalau pas gak ada, aku yang Jadi kebingungan Dan akhirnya
Mencari-cari film yang Film porno di internet. Sesudah ITU Pasti aku mainin tempekku pakai pisang, Yang
Jadi langgananku di Pasar SETIAP pagi.

Yang Jadi masalah Adalah perlukah aku Memberi Industri industri tahu si Ridwan bahwa aku hamil Dari benihnya? Aku
TIDAK Berani bertanya PADA suamiku. Dia mendukung kehamilanku Saja Sudah Sangat membahagiakanku.
Aku Menjadi bahagia DENGAN Kehamilan Penyanyi. Di Luar dugaanku, Ternyata Kami sekeluarga Sudah Siap menyambut ANGGOTA baru Keluarga Kami. Itulah HAL Yang Sangat aku syukuri.

Pas bulan puasa, Tiba-Tiba suamiku melakukan Sesuatu Yang mengherankan. Dia mengajak Ridwan ulasan untuk review
membantu Bersih-Bersih rumah Kami. Tentu Saja aku Senang KARENA suamiku Sudah bisa MENERIMA
Kejadian Waktu ITU. Aku Senang Melihat hal HAL mereka Berdua bergotong-royong membersihkan Halaman Dan
Bagian hati RUMAH.

Ridwan Dan Mas Untung Nampak Sudah bersikap biasa sebagaimana SEBELUM Kejadian Malam ITU. Bahkan sesekali Ridwan Kembali menginap di gazebo Kami, KARENA Kami merasa sepi juga Tanpa kehadiran Anak-Anak. Si Tina Semakin sibuk DENGAN Urusan kampusnya, SEMENTARA si Birawa Hanya PADA Malam hari Saja menunjukkan mukanya di rumah.

Semenjak ITU, suasana di rumah Kami Menjadi Kembali seperti sediakala. Tetap Saja gazebo Depan
rumah Sering Ramai dikunjungi orang-orangutan. Cuma Sekarang Ridwan TIDAK PERNAH Lagi menginap di sana. Mungkin KARENA hampir ujian, Jadi dia Harus Banyak belajar di rumah.

Beberapa bulan kemudian, tubuhku Mulai Berubah. Perutku Mulai terlihat membuncit. Kedua Payudara
membesar. Memang kalau hamil, Aku Selalu mengalami pembengkakan PADA kedua payudaraku. Hormonku membuatku Selalu bernafsu.

Mas Untung Memuat different SeolAh-olah Ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya Semakin menggebu
Melihat hal HAL perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, SETIAP Malam Kami bertempur Habis-habisan.
Gawatnya, payudaraku Yang Memang sebelumnya Sudah gede Menjadi bertambah gede. * * Semua bra Yang kucoba Sudah TIDAK muat Lagi, bra padahal Yang kupakai Adalah ukuran Terbesar Yang ADA di toko.
Kata Yang jual, Aku Harus Pesan dulu ulasan untuk review bra Membeli Yang pas di ukuran Dadaku Sekarang.

Akhirnya aku nekat kalau di rumah Jarang memakai bra. Kecuali kalau Keluar, itupun aku Menjadi
tersiksa KARENA pembengkakan payudaraku. Aku Menjadi Seperti Mesin seks. Dadaku gede Dan pantatku
membusung. SeolAh Tak Pernah PUAS DENGAN bercinta SETIAP Malam. Suamiku mengimbangiku DENGAN
nafsunya Yang juga bertambah gede.

Ridwan akhirnya industri tahu industri juga kehamilanku. Dia Sering curi-curi pandang Melihat hal HAL perutku Yang Mulai
membuncit. Aku Tidak tahu, apakah dia Sadar kalau Anak Dalam kandunganku Adalah hasil temuan temuan Dari
perbuatannya. Yang Jelas, Ridwan Menjadi Padaku Perhatian Sangat. SETIAP sakit dia Ke rumah untuk review
membantu Apa Saja.

Pada Suatu Malam, Mas Untung Harus Pergi Dinas Ke Luar Kota. Malam ITU Kami membiarkan Ridwan
Sampai Malam di rumah Kami, Sambil membantu Menjaga rumah. Aku Harus Ikut pengajian DENGAN ibu-ibu kampung. Jam Setengah Sepuluh Malam aku baru Pulang. Sampai di rumah, aku lihat Ridwan Masih
mengerjakan telkom sekolahnya di Ruang Tamu.

“Rid, Birawa Sudah Pulang?” Tanyaku Sambil menaruh payung KARENA Malam ITU hujan turun–Cukup
deras.
“Belum, Bu,”

Aku kata kata lalu menelpon Anak ITU. Ternyata dia sedang mengerjakan telkom di rumah temannya. Aku Percaya
DENGAN Birawa, Karena Dia TIDAK seperti Anak-anak Yang Suka hura-hura. Dia tipe Anak Yang Sangat
serius hati belajar. apalagi sekolahnya Adalah sekolah Teladan di kota Kami. Jadi kubiarkan Saja
dia menginap di rumah temannya ITU. Aku Lalu Berkata Ke Ridwan,

“Kamu nginap disini aja ya, aku Takut nih, hujan Deres banget Dan Mas Untung gak Pulang Malam Ini.”
Memang Aku Selalu gak enak hati kalau Cuaca buruk Tanpa mas Untung. Takutnya kalau ADA angin
gede Dan lampu mati. apalagi Kami Sudah TIDAK ADA Lagi masalah DENGAN Kejadian Waktu ITU.

“Iya, bu, Sekalian aku ngerjain Tugas sini,” jawab Ridwan.

Aku melepas kerudungku Dan Duduk di Depan tivi di Ruang Keluarga. Agak malas juga aku ganti
daster, Dan juga ADA si Ridwan, gak enak kalau dia Nanti keingat Kejadian dulu. Sambil Masih Tetap
baju pakai muslim Panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, SEMENTARA si Ridwan Masih sibuk
mengerjakan Kalkulus di Ruang Tamu.

Bajuku baju Panjang terusan. Agak gerah juga KARENA baju Panjang ITU, akhirnya aku MASUK KAMAR Dan
melepas bra Yang menyiksa Payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku KARENA lembab Yang Luar Biasa
di Celah tempikku. Maklum ibu hamil. Kalau Kalian Lihat Aku Malam ITU mungkin Kalian juga bakalan
nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju Panjang, TAPI Seluruh Lekuk tubuhku PADA keliatan KARENA
PANTAT Dan payudaraku Memang membesar.

Acara tivi gak ada Yang menarik. Akhirnya aku untuk review membuatkan Ingat Ridwan Minuman. Sambil membawa kopi Ke Ruang Tamu aku Duduk menemani Anak ITU.

“Wah .. makasih, Bu. Kok repot-repot?” Katanya sungkan.
“Gak papa, kok.”

Aku Duduk di depannya Sambil tak sengaja mengelus perutku. Ridwan malu-malu Melihat hal HAL perutku.

“Bu, udah berapa bulan hamilnya?” Tanyanya kemudian Sambil Penanya meletakkan.
“Berapa bulan Menurutmu? Masak nggak industri industri tahu?” Tanyaku iseng menggodanya.

Tiba-Tiba mukanya memerah. Ridwan Lalu menunduk malu. “Ya nggak tahu, bu … Kok Saya dapat INDUSTRI industri tahu
darimana? “Jawabnya tersipu.

Tiba-Tiba aku Sangat Ingin tahunya Memberi, kabar Gembira Yang sewajarnya juga Dirasakan Oleh
bapak Kandung Dari Anak Dalam kandunganku Penyanyi. Mencari Google Artikel santai aku Menjawab, “Lha bapaknya masak gak industri industri tahu Umur anaknya?”

Ridwan kaget, gak menyangka aku akan Menjawab sejelas ITU. Dia Langsung gelagapan, hehehe. Apa Yang Kau HARAP Dari Seorang Anak ingusan Yang Tiba-Tiba akan Menjadi bapak? Wajahnya melongo menatapku Takut-Takut. Dia TIDAK Industri industri tahu akan Menjawab APA. Aku Jadi Tambah Ingin menggodanya.

“Kamu sih bapak Yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura TIDAK industri industri tahu Lagi,” Kataku
Sambil melirik menggodanya.

Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat Wajah Ridwan Saat ITU. Antara kaget Dan bingung Serta
Perasaan-Perasaan Yang TIDAK dimengertinya.

“Aku … eee … maaf, Bu … Aku Tidak Tahu …” Ridwan menyeka keringat Dingin di dahinya.
“Memangnya kamu TIDAK Suka Anak Dalam perutku Penyanyi anakmu?” Tanyaku.
“Eh … aku suka banget, Bu .. Aku seneng …” Ridwan Benar-Benar Kalut.
“Ya udah .. kalau Benar-Benar seneng, di sini kamu Rasakan gerakannya,” Kataku manja Sambil mengelus
perutku.
“Boleh, Bu, aku Pegang?” Tanyanya khawatir.
“Ya, di sini, kamu Rasakan aja. Biar Kalian Dekat,” perutku terlihat Sangat membuncit KARENA baju
muslim Yang kupakai hampir TIDAK muat menyembunyikan bengkaknya.

Ridwan bergeser Dan Duduk di sebelahku. Matanya menunduk Melihat hal HAL Ke perutku. Takut-Takut tangannya Menuju Ke perutku. Mencari Google Artikel Tenang kupegang serbi ITU Dan kudaratkan Ke bukit di perutku.
Sebenarnya aku berbohong, KARENA Umur Begitu Gerakan bayi Belum terasa Anda Andari, TAPI Ridwan mana industri industri tahu.
Mencari Google Artikel hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.

“Maaf ya, bu,” ijinnya.

Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam SeolAh-olah Mencoba mendengar APA Yang ADA di hati rahimku. Aku merasa Senang Sekali KARENA biar bagaimanapun Anak ingusan Penyanyi
Adalah bapak Dari Anak Dalam kandunganku Penyanyi.

“Kamu Suka Punya Anak, Sembuh?” Tanyaku.
“Aku Suka Sekali, Bu, Punya Anak Dari Ibu. Ohh .. Bu, maafkan Saya ya, Bu,” jawab Ridwan hampir tak
kedengaran.

Tangannya gemetar di perbedaan perutku. Ridwan terlihat kebingungan Sangat, tak industri industri tahu Harus berbuat apa.Aku juga Ikut bingung, DENGAN Perasaan campur Aduk. Antara bahagia, bingung, Angeli, Dan macam-macam Jelas rasa gak.

Tiba-Tiba Dadaku berdebar-debar Menatap Anak Muda ITU. Anak ITU Sendiri Masih Takut-Takut Melihat hal HAL
mukaku. Kami Berdua Tiba-Tiba Terdiam Tanpa Industri industri tahu Harus melakukan APA. Tangan Ridwan Terdiam di perbedaan
perutku.

“Rid, gimana perasaanmu lihat ibu-ibu Yang Lagi Bengkak-Bengkak kayak aku?” Tanyaku memecah kesunyian.
“Saya suka Sekali, Bu ..” jawabnya.
“Kenapa?”
“Ibu Jadi makin cantik.” Jawabnya DENGAN Muka memerah.
“? Ihh .. cantik Dari mana jawabku Aku khan udah tua, Dan lagian Sekarang badanku kayak gini ..”.

Ridwan Mengangkat wajahnya pelan Dan menatapku malu-malu.

“Gak kok, Ibu tetep cantik banget …” jawabnya Lirih. Tangannya Mulai mengelus-elus perutku Lagi.
Aku merasa geli, Yang Tiba-Tiba Jadi Sedikit horny. Apalagi Tadi Malam Mas Untung Belum Sempat
menyetubuhiku.

“Kok Waktu ITU kamu Tegang ngintip aku sama Mas Untung?” Tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku
Benar-Benar bernafsu.

Aneh juga, Anak Kecil Penyanyi pun Sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa Yang Salah DENGAN diriku?

“Aku nafsu lihat badan Ibu …” Kali Penyanyi Ridwan Menatap wajahku. Mukanya merah. Jelas dia bernafsu.
Aku Industri industri tahu banget Muka laki-laki Yang nafsu Lihat Aku.

“Kalau Sekarang, masa Masih nafsu juga? Aku khan Sudah membukit kayak gini ..”

Ridwan blingsatan.

“Sekarang Masih iya ..” jawabnya Sambil celana membetulkan.
“Idiiih …. mana, coba lihat?” Godaku.

Ridwan makin Berani. Tangannya gemetar Membuka celananya. Dari hati celananya tersembul Keluar
Sebatang kontol JAUH LEBIH Kecil Dari Punya suamiku. Yang Jelas, kontol ITU Sudah Sangat Tegang.

“Wah, kok Sudah Tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” Godaku.

Ridwan Sudah Menurunkan SEMUA celananya. TAPI dia TIDAK industri industri tahu Harus melakukan APA. Lucu lihat batang Kecil ITU Tegak menantang. Aku Sudah Sangat horny. Tempikku Sudah Mulai basah. Tak Industri industri tahu kenapa bisa senafsu ITU Dekat DENGAN Anak SMP Penyanyi. Mencari Google Artikel gemes aku Pegang kontol Ridwan.

“Mau dimasukin Lagi?” Tanyaku gemetaran.
“Iya, bu .. mau banget!”

Tanpa Menunggu Lagi aku menaikkan baju panjangku Dan mengangkangkan kakiku. Segera tempikku
terpampang Jelas di Depan Ridwan. Rambut hitam tempikku serasa Sangat KontraS DENGAN kulit putihku.
Segera kubimbing kontol Anak ITU Ke hati Lobang tempikku. Ridwan mengerang pelan, matanya
terbeliak Melihat hal HAL kontolnya pelan-pelan MASUK ditelan Oleh tempikku.

“Ohhhh ……………. Buuu ……………… ..” desisnya.

Memberkati !! Segera kontol ITU MASUK Seluruhnya Ke hati Lobang tempikku. Aku Sendiri merasakan
kenikmatan Yang Aneh. Entah kenapa, aku Sangat Ingin Mengisi lobangku DENGAN batang Kecil ITU.

“Diemin dulu di hati Sebentar, biar kamu gak Cepat Keluar,” perintahku.
“I-iya, Bu ..” erangnya. Ridwan mendongakkan kepalanya Menahan kenikmatan Yang Luar Biasa baginya.
Sengaja pelan-pelan kuremas kontol ITU DENGAN vaginaku, Sambil Kulihat reaksinya.

“Ohhh ………………… ..” perbedaan Ridwan mengerang Sambil mendongak Ke.

Kubiarkan dia merasakan Sensasi ITU. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Ridwan menunduk
Menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia Mulai dapat mengendalikan Diri. Tampak nafasnya Mulai
Teratur Agak. Kupegang Leher Anak ITU Dan kuturunkan mukanya. Muka Kami Semakin berdekatan.
Bibirku Lalu mencium bibirnya.

“Hssh ……………….” Kami Berdua melenguh, Lalu saling mengulum Dan Bermain lidah.

Tangannya meremas Dadaku. Aku merasakan kenikmatan Yang tiada tara. Segera kuangkat Sedikit
pantatku untuk review merasakan Seluruh batang ITU Semakin ambles Ke hati tempikku.

“Rid, ayo gerakin maju Mundur pelan-pelan ..” perintahku.

Ridwan Mulai memaju-mundurkan pantatnya. Kontolnya walaupun Kecil, kalau Sudah keras Ternyata
Begitu nikmat Sekali di hati tempikku. Aku mengerang-Erang Sekarang. Tempikku Sudah basah Sekali.
Banjir Mengalir Sampai ke pantatku, bahkan Mengenai sofa Ruang Tamu. Aku mengarahkan serbi Ridwan untuk review meremas-remas payudaraku Lagi. Mencari Google Artikel hati-hati dia berusaha TIDAK Mengenai perutku KARENA Takut akan menyakiti kandunganku.

Ohhh … aku Sudah Sangat bernafsu!

Sekitar 15 menit mandi mandi Ridwan memaju-mundurkan pantatnya. Aku Tidak mengira dia Sekarang sekuat ITU.
Mungkin dulu dia Panik Dan Belum terbiasa. Aku Tiba-Tiba merasakan orgasme Yang Luar Biasa.

“Ohhhh …………….” Teriakku. Tubuhku melengkung perbedaan Ke. Ridwan Terdiam DENGAN perbedaan menancapkan kontolnya hati lobangku.

“Aku Sampai, Sembuh ……………… .. …” Kataku terengah-engah. Sambil Tetap membiarkan kontolnya di hati tempikku, aku Memeluk pria Kecil ITU. Badannya Penuh keringat. Kami Terdiam selama berepa Menit Sambil berpelukan. Kontol Ridwan Masih keras Dan Tegang di hati tempikku.

“Rid, Pindah Ke KAMAR aja yuk,” ajakku.

Ridwan mengangguk. Dicabutnya penisnya Dan Berdiri di depanku. Aku Ikut Berdiri gemetar KARENA
Dampak Dari orgasme Yang menggebu-gebu barusan. Kemudian aku membimbing serbi Anak ITU,
membawanya Ke kamarku.

Di hati KAMAR, aku meminta dia melepaskan bajuku KARENA Agak Repot melepas baju muslim Panjang Penyanyi. Di Depan pemuda ITU aku kini telanjang bulat. Ridwan juga melepas bajunya. Sekarang Kami Berdua
telanjang Dan saling berpelukan. Aku lihat perbedaan kontolnya Masih Tegak mengacung Ke. Aku rebahkan
pemuda ITU di Kasur, Lalu aku Naik Ke perbedaan Dan Kembali memasukkan kontolnya Ke tempikku. Kali Penyanyi
aku yang menggenjotnya maju Mundur. Tangan Ridwan meremas-remas susuku.

Ohhhhhhhhhh ……………………………, nikmat Sekali.

Kontol Kecil ITU Benar-Benar Hebat. Dia Berdiri Tegak Terus Tanpa mengendor Sedikit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku Supaya kontol ITU Cepat muncrat. TAPI Tetap Saja posisinya sama. Aku Kembali orgasme, bahkan Sampai DOA Kali Lagi.

Orgasme Ketiga aku Sudah didera kelelahan Yang Luar Biasa. Aku peluk pemuda ITU Dan kupegang
kontolnya Yang Masih Tegak mengacung. Kami berpelukan di Tengah Ranjang Yang biasa kupakai bercinta DENGAN suamiku.

“Aduuuh, sembuh .. kamu KUAT juga ya. Kamu Masih Belum Keluar ya?”
“Iya, Bu … Saya Belum Keluar” jawabnya pelan.

Tiba-Tiba Aku Punya ulasan ide untuk review membantu Ridwan. Kuraih batang Kecil ITU Dan Kembali kumasukkan hati tempikku. Kali Penyanyi Kami saling berpelukan Sambil berbaring bersisian.

“Rid, Ibu udah Lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, Sampai kamu Keluar …” Bisikku.

Ridwan mengangguk. Kami Kembali berpelukan Bagai Sepasang kekasih. Tempikku berkedut-kedut MENERIMA batang ITU. Kubiarkan banjir Mengalir membasahi tempikku, Ridwan juga membiarkan kontolnya Tersimpan rapi hati tempikku. KARENA kelelahan, aku tertidur DENGAN Sebatang kontol ADA di hati tempikku.

Gak Industri industri tahu berapa jam aku tertidur DENGAN kontol Ridwan Masih tertanam dalam-dalam, ketika jam 1
Malam Tiba-Tiba hapeku MENERIMA sms. Aku terbangun Dan Melihat hal HAL Ridwan Masih Menatap wajahku Sambil membiarkan kontolnya diam hati lobangku.

“Aduh, Sembuh. Kamu Belum bobok bisa? Aduuuh, soriiii ya …” Kataku Sambil meremas kontolnya DENGAN
tempikku.
“Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di hati ..” kata Ridwan.

Tanpa merubah POSISI aku Meraih hp Yang ADA di Meja Samping Ranjang. Kubuka sms, Ternyata Dari Mas
Untung:

“Hai Say, udah bobok? Kalau Belum, aku pengen telp.”

Aku Segera balas:

“Baru terbangun, telp aja, kangen.”

Segera Penghasilan kubalas kena Pajak sms, Mas Untung menelponku. Aku MENERIMA teleponnya Sambil berbaring Dan
membiarkan kontol Ridwan Tetap berada di hati tempikku.

“Hei … Sorii Ganggu, udah bobok Belum?” Tanyanya.
“Gak papa, Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” Tanyaku.
“Lusa, Dik, Penyanyi Aku Masih di jalan. Lagi ADA pembekalan masyarakat. Gimana Anak-anak?”
“Hmmm …. ” Aku Agak menggeliat.

Ridwan memajukan pantatnya, Takut lepas kontolnya Dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya
agar dia tak bersuara. Ridwan mengangguk Tersenyum Sambil.

“Baik, mereka oke-oke Saja kok. Udah PADA Makan Dan bobok nyenyak Dari jam 9 Tadi. Aku kangen,
mas … ”
“Sama .. pengen nih,” kata suamiku.
“Sini, mau di Mulut APA Di Bawah?” Tanyaku nakal.
“Mana aja boleh,”
“Nih, pakai mulutku aja. Udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihi …” godaku.
“Aduh, Dik. Aku Lagi di kampung sepi. Malah Jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” Rengek suamiku.
Kami Memang biasa saling Terbuka soal Kebutuhan seks Kami.

“Kocok aja, Mas. Aku juga mau,” Kataku manja.

Kemudian aku menggeser Ridwan agar menindih di perbedaan tubuhku. Sambil tanganku Menutup hp, aku
Berbisik Ke Ridwan,

“Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya Sampai Keluar ya. Sekuat-kuatnya!”

Ridwan mengangguk. Aku Lalu Menjawab telepon suamiku Lagi,

“Ayo, mas, buka celananya ..” Aku mengambil cd milikku Yang ADA di Samping Ranjang Lalu kujejalkan
Ke Mulut Ridwan.

Ridwan industri industri tahu maksudku agar dia TIDAK bersuara.
“Oke, Dik. Aku Sudah menghunus rudalku ..”

Sambil Menjawab mesra, aku menekan PANTAT Ridwan agar Segera memaju-mundurkan kontolnya hati tempikku. Ridwan Segera membalasnya Dan Mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk review mengulas Menurunkan kakinya Ke Samping Ranjang sehingga perutku TIDAK tertindih badannya. SEMENTARA aku mengangkang DENGAN DOA kakiku terangkat Ke Samping kiri Dan Kanan badan pemuda abg ITU.

Ohhh, Ya Tuhan. Bagai kesetanan, Ridwan menggenjotku Seperti Yang kuperintahkan. Aku mengerang-Erang, Begitu juga suamiku.

“Mas, aku masturbasi kesetanan Penyanyi … pengen banget! Kamu Kocok yaaa kuat-KUAT … aAACCChhhhh !!”
“Iyaah … oohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nih …. ohhhhh !!” Erang suamiku.

Tak Kalah hebatnya, Ridwan Terus menggasak lobangku DENGAN Tanpa kompromi. Badan kurusnya maju
Mundur secepat bor Listrik. Aku mengerang-Erang TIDAK karuan. Suara lobangku berdecit-decit KARENA
banjir Dan gesekan DENGAN kontol Ridwan.

Benar-Benar gila Malam Ini. Aku Sudah TIDAK Ingat Lagi berapa lama aku digenjot Ridwan. Suaraku
Penuh nafsu bertukar kata-kata mesra DENGAN suamiku. Ridwan SeolAh-olah Tak Pernah Lelah. Tubuhnya
Sudah banjir keringat. Stamina mudanya Benar-Benar membanggakan. Keringat juga membanjiri tubuhku.
SEMENTARA Suara suamiku juga meraung-Raung kenikmatan, semoga KAMAR dia di perjalan dinas ITU
KAMAR Yang kedap Suara. Beberapa Saat kemudian aku kehabisan Tenaga. Kuminta Ridwan UNTUK sejenak Berhenti. Pemuda ITU Nampak terengah-engah sehabis menggenjotku Habis-habisan.

Penghasilan kena Pajak ITU Kami melanjutkan Permainan Kami. Ridwan DENGAN kuatnya menggenjotku Habis-habisan. Aku tak Industri industri tahu Lagi APA Yang kecerecaukan di telepon, TAPI nampaknya suamiku juga sama Saja. Beberapa
Saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama Keluar. Aku terengah-engah mengatur Nafasku. Lalu suamiku Memberi salam mesra Dan ciuman Jarak Jauh. Kami betul-betul terpuaskan Malam Ini. Penghasilan kena Pajak ngobrol-ngobrol Singkat, suamiku teleponnya Menutup.

Di kamarku, Ridwan Masih menggenjotku pelan-pelan. Dia Belum Keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir
jepitanku mungkin Sudah TIDAK mempan untuk review kontolnya Yang Masih Tumbuh. Kubiarkan kontol pemuda
ITU mengobok-obok tempikku.

Tiba-Tiba kudorong Ridwan, sehingga lepas kontol Dari lobangku. Ohhh, lenguhnya Kecewa. Lalu aku
tarik dia Naik Ke Tempat Tidur Dan aku Segera menungging di depannya. Ridwan industri industri tahu maksudku. Dia
Segera mengarahkan kontolnya Ke tempikku. TAPI Segera kupegang kontol ITU Dan kuarahkan Ke Lobang
Yang lain. pantatku! Mungkin di sanalah kontol Ridwan akan dijepit DENGAN Maksimal, pikirku Tanpa
Pertimbangan.

Ridwan Sadar APA Yang kulakukan. Disodokkannya kontolnya Ke Lobang pantatku. TAPI Lobang ITU
Ternyata Masih Terlalu Kecil bahkan buat kontol Ridwan. Aku Berdiri Dan menyuruhnya Menunggu. Lalu
aku turun–Dan mengambil jelli organik Dari hati rak obat di Kamar Mandi. Mencari Google Artikel setia Ridwan
Menunggu DENGAN kontol Yang juga setia mengacung. Jelli ITU kuoleskan Ke Seluruh batang Ridwan, Dan
sebagian kuusap-usapkan Ke Sekitar Lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Ridwan
mengarahkan kotolnya Kembali Dan pelan-pelan Lobang ITU BERHASIL diterobosnya.

“Ohhhhh ………………….” Desisku. Sensasinya Sangat Luar Biasa. Pelan-pelan batang kontol ITU menyusup di Lobang Yang sempit ITU.
“Aaughhh …” Ridwan mengerang keras. Setengah Perjalanan, kontol ITU Berhenti. Baru Separo Yang
MASUK. Ridwan terengah-engah, Begitu juga aku.

“Pelan-pelan, Sembuh …” Bisikku.

Ridwan memegangi bongkahan pantatku Dan Kembali menyodokkan kontolnya Ke lobangku. Dan akhirnya Seluruh batang ITU MASUK hati Lobang pantatku. Ohhh, Tuhan … Rasanya Sangat Luar Biasa, ANTARA sakit Dan nikmat Yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa Menit, lobangku membiarkan terbiasa DENGAN batang kontol ITU. Penghasilan kena Pajak ITU
Pinggangnya Ridwan Mulai memaju-mundukan. Rasanya Luar Biasa. Pengalaman baru Yang membuatku
ketagihan. Beberapa Saat kemudian, Ridwan mengerang-Erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku DENGAN Cepat, TAPI KARENA Sangat sempit, genjotannya Jadi TIDAK bisa TIDAK tidak lancar. Kemudian,

oOOOOOOOOOOOOOhhhhhhhh ……………………………. !!!

Ridwan memuncratkan spermanya hati pantatku !! Crooooott … crooooott … crooooott … Aku tersungkur Dan Ridwan terlentang Ke Belakang. Muncratannya sebagian Mengenai punggungku. Kami
sama-sama terengah-engah Dan didera kelelahan Yang Luar Biasa. Aku membalikkan tubuhku Dan Memeluk Ridwan Yang terkapar Tanpa Daya. Kami berpelukan DENGAN telanjang bulat Malam Sepanjang.

Esoknya, aku bangun jam 6 pagi. Ridwan Masih Ada hati pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci
Pintu Kamar. Mbok Imah, Tetangga Yang biasa bantuin ngurusin Anak-anak, Sudah terdengar suaranya
di Belakang.

Oh .. APA Yang Sudah kulakukan Tadi Malam? Aku Benar-Benar TIDAK Habis Pikir. Kalau Malam Waktu ITU
Benar-Benar Hanya SEBUAH Kecelakaan. TAPI Malam Ini, aku dan Ridwan Benar-Benar melakukannya DENGAN Penuh Kesadaran. Apa Yang kulakukan PADA Anak abg Penyanyi? Aku Jadi Gelisah memikirkannya, aku Takut MEMBUAT Anak Penyanyi Menjadi Anak Yang shalat jalan. Rasa bersalah ITU membuatku merasa bertambah sayang PADA Anak Kecil ITU. Kurangkul Kembali Tubuh Kecil ITU Dan kuciumin pipinya. Tubuh Kami Masih sama-sama telanjang.

Aku lihat si Ridwan Masih nyenyak Tidur. Mukanya Nampak manis Sekali pagi ITU. Aku mengecup pipi
Anak ITU Dan membangunkannya.

“Rid, bangun. Kamu sekolah khan?” Bisikku.

Ridwan Nampak Kaget Dan Segera Duduk.

“Oh, Bu .. maaf, aku kesiangan.” Katanya Gugup.
“Gak papa, Rid, aku yang shalat mengajakmu Tadi Malam.” Kami berpandangan.
“Maaf, Bu. Aku Benar-Benar TIDAK sopan,”
“Lho, khan Bukan kamu Yang mengajak kitd Tidur Bersama. Aku Yang shalat, Sembuh.” Bisikku pelan.

Ridwan menatapku,

“Aku sayang sama Ibu …” Katanya pelan.
“Rid, kamu Punya pacar?”
“Belum, bu,”
“Kamu Janji ya Jangan cerita-cerita Ke siapa-siapa soal kitd,”
“Iya, bu, gak mungkinlah,”
“Aku Takut kamu Rusak Karena Aku,”
“Gak kok, Bu. Aku sayang sama Ibu.”
“Kamu Jangan melakukan Penyanyi Ke Sembarang orangutan ya,” Kataku khawatir.
“TIDAK, Bu, Aku Bukan cowok seperti ITU. TAPI kalau sama Ibu, Masih boleh kan?” Katanya pelan.

Tiba-Tiba aku Sangat Ingin Memeluk Anak Penyanyi.

“Aku juga sayang kamu, sembuh. Sini Ibu peluk.”

Ridwan mendekat Dan Kami berpelukan Sambil Berdiri. Tangannya merangkul pinggangku Dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama Dan saling berpandangan. Lalu bibir Kami saling berpagutan. Gila, aku Benar-Benar serasa Berpacaran DENGAN Anak Kecil Penyanyi. Mulut Kami saling bergumul DENGAN panasnya.

Aku lihat kontol Anak ITU Masih Tegak Berdiri, mungkin KARENA Efek pagi hari. Tanganku Meraih
batang ITU Dan mengocoknya pelan-pelan. Aku Berpikir Cepat, KARENA pagi ini Ridwan Harus sekolah,
Aku Harus Segera menuntaskan ketegangan kontol ITU.

Maka aku Segera membalikkan tubuhku Dan berpegangan PADA Meja Rias. Sambil Melihat hal HAL Ridwan lewat
cermin, aku menyuruhnya,

“Rid, kamu pakai Jeli ITU Lagi. Cepat masukin Lagi kontolmu Ke PANTAT Ibu.”

Ridwan buru-buru melumasi batangnya. Aku menyorongkan bongkahan pantatku. Dari cermin aku bisa Melihat hal HAL Muka Dan badanku Sendiri. Ohh … Agak malu juga aku Melihat hal HAL tubuhku Yang Mulai membengkak di sana-sini, TAPI Masih Penuh DENGAN nafsu birahi.

“Cepat, Rid, Nanti kamu Terlambat sekolah,” perintahku.

Sambil Memeluk perutku, Ridwan mendorong kontolnya MASUK Ke Lobang pantatku. Lobang Yang Semalam Sudah disodok-sodok ITU Segera MENERIMA batang Yang mengeras ITU. Segera Kami Sudah melakukan persetubuhan Lagi. Aku bisa Melihat hal HAL Adegan seksi ITU lewat cermin, di mana mukaku terlihat Sangat bernafsu Dan juga Muka Ridwan Yang mengerang-Erang Di Belakangku.

“Ayo, Rid, sodok Yang KUAT!”
“I-iya, Bu ..”
“Terusss … lebih Cepat!”

Sodokan-sodokan Ridwan Semakin bersemangat. Lobang pantatku Semakin Elastis MENERIMA batang
imutnya. Sungguh kenikmatan Yang Luar Biasa. TIDAK berapa lama kemudian Kami Berdua sama-sama
mencapai Puncak kenikmatan. Ridwan membiarkan Cairan spermanya meluncur deras hati pantatku. Kami sama-sama terengah-engah Menikmati Puncak Yang barusan Kami daki.

“OOOOHHHHHHHHHHHHhhh …” Sejenak kemudian aku Lepaskan pantatku Dari kontolnya.
“Udah, Sembuh. Sana kamu mandi, Pulang. Nanti kamu Terlambat lho sekolahnya,” Kataku Sambil Tersenyum.

Ridwan Mencari-cari pakaiannya. Tiba-Tiba Kami Sadar kalau celana Ridwan ADA di Ruang Tamu. Aku Suruh si Ridwan nunggu di Kamar, SEMENTARA aku Segera berpakaian Dan Keluar Ke Ruang Tamu.
Moga-moga Belum ada Yang menemukan celana ITU. Untungnya celana ITU teronggok di Bawah sofa Dan
terselip sehingga Mbok Imah Yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan Belum Sempat membereskan Ruang Tamu. Celana ITU Segera kuambil Dan kubawa Ke KAMAR. Si Ridwan Yang tadinya Nampak panik, kini Berubah Tenang.

Penghasilan kena Pajak memakai celananya, Ridwan kusuruh Cepat-Cepat Keluar Ke Ruang Tamu Dan mengambil tas
belajarnya Yang Semalam tergeletak di meja Negara Negara. Penghasilan kena Pajak ITU dia Anda pamit pulang.Aku Sendiri Segera mandi. Di Kamar Mandi aku merasakan Sedikit perih di Bagian Lobang pantatku.
Baru Kali Penyanyi Lobang ITU Menjadi seks alat, ITU memuat berbagai justru DENGAN Anak Kecil Yang Belum industri industri tahu apa-APA. Ada Sedikit rasa sesal, TAPI Segera kuguyur kepalaku untuk review menghilangkan rasa gundah di Dadaku.

Sorenya Ridwan Kembali rumah Ke Utama. Dia Sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo Kami. Malam ITU Ridwan Tidur Lagi di kamarku. Mas Untung baru Pulang Besok harinya. Selama berjam-jam
Kami Kembali bercinta. Kami saling berpelukan Dan Berbagi kasih selayaknya Sepasang kekasih. TAPI
SEBELUM jam 1, aku Suruh Ridwan untuk review Segera Tidur. Aku khawatir sekolahnya akan terganggu KARENA
aktivitasku.

“Rid, Tadi kamu di sekolah gimana?” Bisikku Penghasilan kena Pajak Kami Selesai ronde Ke Tiga. Kami berpelukan DENGAN mesra di Tengah Ranjang.
“Biasa aja, Bu.”
“Kamu gak kelelahan ATAU ngantuk di sekolah?”
“Iya, Bu, Sedikit. TAPI gak papa, aku Tadi Sempat Tidur siang.”
“Aku Takut menganggu sekolahmu,”
“Gak kok, Bu. Tadi aku bisa ngikutin Pelajaran,”
“Okelah kalau gitu. TAPI Penghasilan kena Pajak Penyanyi kamu Tidur ya, gak usah diterusin dulu.”
“Iya, Bu.”
“Besok Mas Untung Pulang, kamu gak bisa nginap disini,”
“Iya, Bu. TAPI Kapan-Kapan Saya Siap menemani Ibu di sini,”
“Yee …. Maunya. Ya, papa gak,” Kataku Sambil mencubit pinggangnya.
“Aku mau Jadi pacar Ibu,”
“Sudah bersuami Lho, aku khan?”
“Ya gak papa, Jadi Apa Saja deh,”
“Aku justru Kasihan sama kamu. Besok-Besok kalau kamu udah Siap, kamu cari pacar Yang bener ya?”
“Iya, Bu. Aku Tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin Apa Saja juga mau,”
“Idihh .. ya udah, bobok yuk!” Kataku kelelahan. Kami Tidur berpelukan Sampai pagi.

Penghasilan kena Pajak Malam ITU, aku Semakin Sering bercinta DENGAN Ridwan. Kapan pun ADA kesempatan, kami Berdua akan melakukannya. Ridwan Sangat memperhatikan bayi hati kandunganku. SETIAP ADA kesempatan, dia menciumi perutku Dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat Anak Kecil ITU Sudah merasa Harus Jadi bapak.

Herannya, aku juga Kecanduan DENGAN kontol Kecil Anak Penyanyi. Padahal aku Sudah Punya kontol Yang
JAUH LEBIH gede Dan Jumlah:. Jumlah: Tersedia untukku . Bayangkan, beda usiaku DENGAN Ridwan mungkin Sekitar 27 Tahun . Bahkan Anak ITU LEBIH Cocok Menjadi adik anak-anakku . TAPI Hubungan Kami bertambah mesra seiring Usia kehamilanku Yang Semakin membesar Ridwan bahkan Sering Ikut menemaniku Ke Dokter tatkala suamiku sedang dinas Keluar.

Ridwan Semakin Perhatian Padaku Dan Anak Dalam kandunganku. Kami Sangat bahagia KARENA bayi hati kandunganku berada hati Kondisi sehat. Aku Selalu mengingatkan Ridwan ulasan untuk review perbedaan Fokus PADA sekolahnya, Dan Jangan Terlalu memikirkan anaknya. Yang memucat TIDAK bisa dicegah Adalah, Ridwan Semakin lama Semakin Kecanduan Lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan HAL Yang sama. SeolAh-olah Lobang pantatku Menjadi ekslusif Milik Ridwan, SEMENTARA Lobang-lobangku yang lain dibagi ANTARA Ridwan Dan suamiku. Sampai Sekarang, suamiku TIDAK PERNAH Industri industri tahu kalau pantatku Sudah dijebol Oleh Ridwan.

Lama-lama aku khawatir juga DENGAN cerita TENTANG Hubungan kelamin lewat PANTAT dapat menimbulkan penyakit yang berbeda, termasuk AIDS. Aku akhirnya MENYEDIAKAN kondom untuk review Ridwan kalau dia Minta Lobang pantatku. Ridwan sih oke-oke Saja.

Dia juga khawatir, walaupun dia Sangat Senang ketika MASUK Ke Lubang pantatku. Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga Aku Tidak Canggung Lagi Membeli kondom di apotik. Bahkan aku Sering mendapat kondom gratis Dari kelurahan.

Mungkin KARENA Masih masa pertumbuhan Dan Sering kupakai, aku Melihat hal HAL lama kelamaan kontol Ridwan juga mengalami pembesaran. Kontol Yang Semakin Berpengalaman ITU TIDAK Lagi seperti kontol imut PADA Waktu Pertama Kali MASUK Ke tempikku, TAPI Sudah menjelma Menjadi kontol dewasa Dan berurat ketika Tegang. Aku Sadar, kalau aku adalah shalat Satu sebab Dari pertumbuhan Dari instan kontol Ridwan. Kekuatan kontolnya juga Semakin Luar Biasa. Dia TIDAK Lagi Gampang Keluar, bahkan kalau
dipikir-Pikir, dia mungkin LEBIH KUAT Dari suamiku.

KARENA perutku Semakin membesar, aku Jadi Sering memakai celana legging Yang Lentur Dan baju kaos
ketat Yang Berbahan Lentur Sangat. Kalau di rumah aku bahkan Hanya pakai kaos Panjang Tanpa
bawahan. Orang Pasti mengira Aku Selalu pakai cd, padahal Sering aku malas memakainya. Entah
KARENA bawaan ibu hamil ATAU KARENA nafsu birahiku Yang Semakin gila.

Waktu ibu Ridwan mau Naik Haji, aku Ikut sibuk DENGAN ibu-ibu kampung untuk review mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau Naik Haji Pasti hebohnya Minta Ampun. Aku termasuk Dekat DENGAN Mengajukan Ridwan. Namanya bu Masuroh, Yang biasa dipanggil Bu Ro. KARENA Keluarga Ridwan termasuk Keluarga Yang terpandang di desa Kami, Maka Acara pengajian ITU Menjadi Acara Yang gede-besaran. Banyak
ibu-ibu Yang Ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku Ke sana aku LEBIH Sering KARENA Ingin ketemu Ridwan. Acara pengajian Dan keberadaan Mas Untung di rumah MEMBUAT kesempatanku Bertemu DENGAN Ridwan Menjadi Terbatas Sangat. Sudah lama Ridwan TIDAK merasakan Lobang pantatku. Aku Sendiri bingung bagaimana Mencari kesempatan untuk review ketemu Ridwan. Walaupun aku Sering Pergi Ke rumahnya Dan kadang-kadang juga diantar Ridwan untuk review berbelanja Sesuatu untuk review Keperluan pengajian, TAPI Tetap Saja Kami TIDAK Punya kesempatan bercinta ulasan untuk review.

Akhirnya PADA Saat pengajian gede ITU aku mendapatkan ide. Sorenya, Segera kutelepon Ridwan menggunakan telepon rumah, Karena Aku Sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk review Urusan Ridwan.

“Assalamu’alaikum, Bu. Penyanyi Bu Rohmah. Gimana Bu Persiapan Nanti Malam, Sudah Beres SEMUA?”
“Oh, Bu Rohmah. Sudah Bu. Nanti datangnya Agak sorean ya, bu. Kalau gak ada Ibu, kitd bingung
nih, “jawab Bu Ro.
“Iya, beres, Bu. Saya sama Bu Anjar Sudah janjian Penghasilan kena Pajak maghrib Langsung kesitu. Ridwan ADA, Bu
Ro? ”
“Ada, Bu, Sebentar ya,”

Penghasilan kena Pajak Ridwan Yang memegang telepon, aku Segera Bilang: “Rid, Nanti Malam kamu pake celana Yang
bisa Dibuka depannya ya, “Kataku pelan.

“Iya, Bu,” jawab Ridwan Agak bingung.
“Terus kamu pakai kondom kamu …”

Ridwan mengangguk Lagi, Dan telepon Segera kututup.

Malam ITU pengajian dilangsungkan DENGAN gede-besaran. Halaman RW Kami Yang Luas hampir TIDAK
dapat menampung jama’ah Yang Datang Dari Seluruh Penjuru kota. Bu Ro Memang tokoh Yang disegani
masyarakat. Aku Datang Bersama ibu-ibu RT. Aku memakai kerudung, DENGAN baju atasan longgar Yang
Menutup Sampai Bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, KARENA Memang Lagi biasa
Dipakai ibu-ibu PADA sebelumnya Saat Penyanyi. Apalagi Aku Lagi hamil, Pasti orang-orangutan PADA maklum akan kondisiku.

Yang TIDAK biasa Adalah bahwa Aku Tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku
Tinggalkan cd-ku di rumah, Karena Aku Punya SEBUAH ide untuk review Ridwan.

Penghasilan kena Pajak SEMUA Urusan beres kepanitiaan, aku Segera Bergabung DENGAN ibu-ibu jama’ah pengajian.
kemudian TAPI aku dan beberapa ibu yang lain Pindah Halaman ke, KARENA LEBIH Bebas Dan bisa Berdiri. Hanya Saja Halaman ITU Sudah Sangat Penuh Dan berdesak-desakan. Justru aku memilih Tempat Yang Paling Ramai Oleh pengunjung. Di kejauhan aku Melihat hal HAL Ridwan Dan memberinya Kode untuk review mengikutiku.

Ridwan beranjak Menuju Ke arahku, SEMENTARA aku mengajak Bu Anjar untuk review Ke SEBUAH LOKASI Di Bawah
pohon di Lapangan RW. Pariwisata ITU Agak Gelap KARENA Bayangan lampu Tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, Banyak ANGGOTA jama’ah di Situ Yang Berdiri berdesak-desakan.

“Kita di sini aja, Bu, kalau Ibu mau. TAPI kalau ibu keberatan, silakan Ibu Pindah Ke sana,” Kataku PADA Bu Anjar.
“Gak papa, Bu, di sini LEBIH prabayar prabayar bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi ..” kata Bu Anjar.
“Iya, ya. Biasanya pengajian ginian bisa Sampai jam 12 lho,”

Kami kata kata lalu bercakap-cakap DENGAN seru Sambil pengajian mendengarkan. Ternyata di Sebelah Bu Anjar
adan Bu Kesti Yang juara negrumpi. Kami Segera terlibat pembicaraan serius Sambil Sekali-Kali mendengarkan ceramah kalau pas ADA cerita-cerita lucu. Kami Berdiri Agak di Barisan Tengah, Bu Anjar Dan Bu Kesti mendapat Tempat Duduk di sebelahku.

“Bu, monggo kalau mau Duduk,” tawarnya Padaku.
“Wah, gak usah, Bu. Saya LEBIH Suka Berdiri gini aja,” jawabku. Padahal aku sedang Menunggu Ridwan
Yang sedang berusaha menyibak kerumunan Menuju Ke Arah: Kami.

Akhirnya Ridwan Tiba Di Belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku TIDAK memperhatikan kehadiran Ridwan, TAPI aku melirik Anak Muda ITU Dan menyuruhnya Berdiri Tepat Di Belakangku. Aku bergeser Berdiri
Sedikit di Belakang bangku Bu Anjar Dan Bu Kesti. SEMENTARA Ridwan DENGAN Segera Berdiri Tepat Di Belakangku.

Mencari Google Artikel diam-diam aku menempelkan pantatku Ke badan Ridwan. Ridwan Tersenyum Dan memajukan badannya. Pantatku Yang semlohai Segera menempel PADA kontol Ridwan Yang Sudah Tegang di balik celananya.

Aku Berbisik PADA Ridwan, “Buka, Sembuh. Udah pakai kondom?”

Ridwan mengangguk Dan Membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya mengeras Yang Sudah. Segera kusibakkan baju panjangku perbedaan Ke Dan nampaklah leggingku Sudah kuberi Lobang di Bagian belahan PANTAT. Ridwan Nampak terkejut, Dan Sekaligus mengerti maksudku.

Mencari Google Artikel pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya Ke Lobang pantatku. Dan, slepppp … masuklah batang
ITU Ke Lobang favoritnya. Tangan Ridwan MASUK Ke hati Baju kurungku Sambil mengelus-elus perutku.
Batangnya berada di hati lobangku Sambil sesekali dimaju-mundurkan. Kami bercinta di Tengah keramaian DENGAN Tanpa ADA Yang menyadari. Walaupun Begitu aku perbedaan bercakap-cakap DENGAN doa
ibu-ibu tetanggaku, SEMENTARA di Kanan kiri Kami orang-orangutan sibuk mendengarkan ceramah DENGAN
berdesak-desakan.

Sekitar Satu Jam Ridwan memelukku hati Gelap Dari Belakang. Tiba-Tiba tempikku berkedut-kedut,
pengen Ikut disodok. Kalau Dari Belakang Berarti Aku Harus LEBIH menunduk Lagi. Pelan-pelan
kondomnya kutarik Keluar kontol Ridwan Dan kulepas. Aku Kembali mengarahkannya, Kali Penyanyi Ke Lubang
tempikku. Ridwan mengerti. Lalu, memberkati … DENGAN lancarnya kontol ITU MASUK Ke tempikku Dari Arakh
Belakang.

Oooohh …., Enak Sekali. Aku Mulai TIDAK konsentrasi Terhadap ceramah maupun obrolan doa ibu-ibu ITU.
KARENA Hanya sesekali Kami Bergoyang, Maka Adegan persetubuhan ITU berlangsung Cukup lama. Kepalaku Sudah Mulai berkunang-Kunang Penuh kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Ridwan
Semakin LSM-ngosan.

Beberapa Saat kemudian, aku mengalami orgasme Hebat, tanganku gemetar Dan Langsung memegang
sandaran bangku di depanku. Ridwan juga kemudian hati maninya memuncratkan tempikku. Kami Berdua hampir bersamaan mengalami orgasme ITU. Penghasilan kena Pajak Agak reda, aku mendorong Ridwan Dan mengeluarkan kontolnya.

Cepat-Cepat Ridwan memasukkan Kembali Ke hati celana, Dan kuturunkan baju Bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu ITU memutuskan untuk review mengulas Pulang SEBELUM Acara Selesai. Untung Saja aku dan Ridwan Sudah Selesai. Mencari Google Artikel mengedipkan mata, aku menyuruh Ridwan untuk review Meninggalkan LOKASI. Akhirnya

terpuaskan juga Hasrat Kami Penghasilan kena Pajak hari-hari Yang sibuk Yang memisahkan Kami.



No comments:

Post a Comment

Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts