Saturday, July 6, 2019

Terhanyut Dalam Keindahan Cinta

Terhanyut Dalam Keindahan Cinta



Terhanyut Dalam Keindahan Cinta


   WINE4D  -  Cinta memang hal terindah yang dapat terjadi di kehidupan kita. Namun, banyak dari kita yang telah mengalami patah hati, hingga rasanya kapok untuk kembali jatuh cinta untuk terluka lagi. Padahal, memang semua hal yang ada di dunia ini berisiko, termasuk jatuh cinta itu sendiri. Cerita-cerita berikut ini justru menunjukkan kalau cinta itu indah.





Maka, IDN Times punya delapan cerita indah yang membuatmu percaya akan cinta sejati!

 TOGEL AMAN DAN TERPERCAYA


 Dashrath Manjhi, seorang pria yang menghancurkan gunung demi cinta


Pernah dengan pernyataan "Aku akan memindahkan gunung hanya untukmu"? Gombalan ini memang kadang terdengar berlebihan dan ucapan belaka. Namun, percayakah ada orang yang benar-benar lakukan hal tersebut?



Adalah Dashrath Manjhi, seorang pria miskin di Gehlour, yang akhirnya menghancurkan gunung dengan memecah belahnya. Hal tersebut dilakukan demi cinta pada istrinya yang meninggal. Bukan tak beralasan, Dasharth Manjhi memecah belah gunung tersebut karena istrinya meninggal setelah ia terjatuh dari tebing.



Dengan tekad yang kuat, meskipun sering disebut dengan 'psikopat', Dashrath menghabiskan 22 tahun untuk memecah belah batu di gunung tersebut untuk menjadi aspal dan membuat jalanan yang menghubungkan desa dengan kota terdekat.





Motivasinya sangat indah, yaitu untuk menyediakan jalan bagi warga desa untuk dapat terhubung dengan fasilitas kesehatan sehingga tidak ada lagi orang yang kehilangan orang yang dikasihinya.



Faizul Hasan Quadri, pria yang membangun Taj Mahal kedua



Dibangun oleh Mughal Emperor Shah Jahan untuk istrinya, Taj Mahal seringkali dianggap sebagai simbol dari cinta. Seorang pria India bernama Faizul Hasan Quadri rupanya juga membangun monumen cinta untuk istrinya, Tajamumuli di kecamatan Bulandshahrdi Uttar Pradesh, India.


Keduanya menikah dan tidak memiliki anak, hingga sang istri khawatir bahwa ia akan dilupakan setelah ia meninggal karena tidak memiliki anak. Akhirnya, Quadri pun berjanji akan memangun maoseleum untuk terus meningat sang istri.




Cerita Seks Selalu Terbayang sewaktu Digubuk Pak RT

Cerita Seks Selalu Terbayang sewaktu Digubuk  Pak RT

Cerita Seks Selalu Terbayang sewaktu Digubuk  Pak RT


   WINE4D     -  Namaku Bastian, aku adalah seorang ABG yang berusia 17 tahun, Aku mempunyai tinggi badan sekitar 170 cm, berat badan 58 kg, cukup ideallah postur tubuhku. Disini aku akan berbagi cerita sex yang hot dari pengalaman saya dengan seorang wanita. Bisa dibilang pengalaman Sexs-ku ini sangat jarang dialami oleh orang lain, dan saya yakin para pembaca-pun mengatakan seperti itu setelah membaca cerita sexs-ku ini.


Tian nama panggilanku, selain berpostur tubuh ideal, aku juga memiliki wajah yang sedikit ganteng,hhe. Saya kira cukup pembukaan ceritanya, sekarang menuju pada cerita sex mesum pribadi Mas Bastian yang paling Ganteng. Pada suatu hari pihak sekolahku mengadakan Study Tour di sebuah pantai di daerah Jabar ( jawa barat). Kami semua sampai di lokasi sekitar pukul 03.00 dini hari.


Karena kami sampai di lokasi wisata pada Pukul 03.00 dini hari, teman satu sekolahku dan semua guru-pun lelah dan langsung tidur di penginapan yang sebelumnya sudah dibooking. Namul hal itu tidak terasa olehku, karena ketika perjalanan ke objek wisata aku sempat tidur. Maka dari itu sesampianya disana akupun bisa tertidur 1 jam kemudian tepatnya pada pukul 05.00 dini hari.


Tidak terasa waktupun berlalu, sampai pada akhirnya aku terbangun sekitar Pukul 08.45 pagi. Namun ketika aku terbangun aku merasa bingung, karena pada saat itu teman-teman sekamarku sudah tidak ada di kamar. Wah nampaknya aku ketinggalan deh ini, ucapku. Saat itu aku-pun segera keluar kamar dan melihat bus sudah tidak ada, hal itu menandakan bahwa mereka sudah pergi ketempat wisata.



Karena merasa kurang yakin aku-pun sempat menanyakan kepada staff hotel, setelah bertanya ternyata benar rombongan sekolahku telah berangkat ke lokasi wisata. Sekitar jam 07.00 pagi mereka sudah berangkat. Saat itu merasa sangat kesal akan hal itu. Aku kesal sekali tidak bisa ikut dan yang paling membuat aku jengkel adalah, mengapa teman sekamarku tidak membangunkan aku. Benar-benar keterlaluan mereka.



Untuk menghilangkan rasa kesalku, akupun langsung keluar dan bejalan-jalan di pantai. Kebetulan sekali hotel tempat kami menginap berdekatan dengan sebuah pantai. Sesampainya di pantai, aku merasa aneh saat itu, karena pantai ini suasana-nya sangat sepi, bahkan tak ada seorangpun kecuali aku. Lalu aku berfikir, mungkin pantai ini sepi karena pantai ini bukanlah tempat wisata.


Saat itu terlihat banyak sampah dan tanaman bakau yang cukup lebat di tepi pantai ini. Mungkin saja hal itu yang menyebabkan orang tidak suka berkunjung di pantai ini. Dengan bertelanjang kaki saat itu mulai menelusuri pantai, tak jarang sepanjang pantai aku banyak menemukan berbagai jenis sampah. Tanpa aku duga ditengah perjalanku dikagetkan dengan adanya sesosok orang yang terkapar di tepi pantai.



Karena aku penasaran, maka aku-pun segera menghampirinya, dan segera menepikanya di bawah pohon tepi pantai yang cukup rindang. Setelah kuperhatikan secara seksama, ternyata dia adalah seorang gadis yang usianya sebaya denganku. Saat itu aku coba memeriksa denyut nadinya, ternyata setelah aku periksa denyut nadinya masih berdenyut dan tubuhnya-pun masih hangat.


Karena dia masih hidup aku-pun mengamati lagi gadis itu. Sungguh sebuah rejeki aku bisa menemukan gadis yang berparas cantik, berkulit putih, bertubuh sintal dan berambut panjang. Pada saat itu Gadis itu memakai hanya mengenakan pakaian renang yang cukup indah dan mahal nampaknya. Dalam hening aku merasa bingung karena memikirkan darimana datangnya gadis ini.


Saat itu aku mencoba memeriksa memeriksa sekujur tubuhnya, dengan maksud siapa tahu ada identitas yang terselip di baju renangnya. Namun ketika aku aku memeriksa tubuhnya, spontan terlintas ide ngeres di otakku. Saat itu sesekali aku menyentuh buah dada-nya yang lumayan kenyal dan besar bagi gadis seumurannya. Saat itu aku juga memperhatikan area kewanitaan-nya yang nampak menyembul indah.




Karena aku laki-laki normal, saat itu tidak terasa kejantananku sudah ereksi hebat, dan seketika timbullah niat buruk untuk menyetubuhi gadis itu. Karena saat itu hanya ada aku dan gadis pingsan yang aku temukan tadi, tanpa buang waktu niat cabulku-pun kulancarkan. Mulailah aku melucuti celana renangnya yang menutupi tubuh dan kewanitaan-nya yang menyembul indah.


Stelah terlepas, maka terlihatlah kewanitaan dengan bulu kewanitaan yang sangat terawat dihadapanku. Tanpa berfikir panjang akupun mulai menyentuh bibir kewanitaan-nya, berhubung aku si otong (penis) sudah tidak tahan lagi, maka aku-pun bergegas melepas celana pendek, celana dalamku. Sembari memandangi indahnya tubuh gadis itu, kejantanankukupun aku gesek-gesekkan pada kewanitaan gadis itu.




Sembari masih menggesek-gesekan kejantananku pada kewanitaann gadis itu, tak lupa tanganku meraih buah dada-nya yang kenyal lalu aku remas-remas dengan penuh gairah. Sesekali aku juga memainkan puting susu-nya yang berwarna kemerah-merahan itu. sembari tangan kiriku memegang buah dada-nya, tangan kanan-kupun sekarang bergerak menuju liang senggamanya. Saat itu aku mencoba menusuk-nusukkan jemariku kedalam liang senggama yang masih sempit itu.



Secara perlahan aku menusukan jariku kedalam liang senggama gadis itu, setelah beberapa saat pada akhirnya jemariku berhasil masuk ke dalam liang senggama-nya.

Tidak kusangka ternyata dia masih Virgin, dan keluarlah sebercak darah yang mengalir dari liang senggamanya. Saat itu aku sempat terkejut karena tiba-tiba gadis itu bergerak, mungkin saja dia merasakan sakit ketika jariku menembus selaput daranya.


Seketika aku-pun langsung menghentikan perbuatanku, karena aku takut dia sadarkan diri dan akan berteriak jika melihat aku sedang melakukan hal cabul ketika dia tersadar. Setelah beberapa saat aku hentikan, ternyata dia masih tidak sadarkan diri. Saat itu aku masih sempat menunggu sekitar 10 menit untuk memastikan jika dia benar-benar masih tidak sadarkan diri.

Lalu setelah benar-benar yakin dia masih pingsan, aku-pun kembali melanjutkan bermain di arena kewanitaan-nya dengan jemariku. Setelah itu aku-pun mencoba bermain dengan gaya lain, ketika itu aku mendekatkan wajahku ke depan bibir kewanitaan-nya gadis itu. Kulihat bibir kewanitaan-nya berlumur sedikit bercak darah akibat sodokan jariku yang menembus selaput daranya tadi.


Karena aku sudah terlanjur nafsu dan khilaf akupn tidak perduli dengan bercak darah itu, dan aku-pun langsung melahap kewanitaan gadis itu sembari kedua tanganku membuka lebar dinding bibir kewanitaan-nya. Setelah beberapa saat aku menciumi kewanitaan-nya, aku mulai lidahku menjulurkan lidahku untuk memainkan clitoris-nya. Masih dengan keadaan pingsan, aku mendengar nafas gadis itu memburu.


Seketika itu hembusan nafasnya menjadi lebih cepat dan tidak beraturan. Ketika nafasnya makin tidak beraturan, tiba-tiba dari lubang itu keluar cairan putih bening yang hangat membasahi lidahku. Sungguh hebat sekali gadis itu, dalam keadaan yang tidak sadarkan diri dia bisa orgasme, hha… mantap.


Berhubung gadis itu sudah orgasmen dan masih tidak sadarkan diri, aku-pun langsung mempersiapkan kejantananku yang sudah mencapai ukuran maksimal itu, untuk memcoba memasuki liang senggama-nya. Aku langsung mencoba memasukkan kejantananku ke dalam kewanitaan itu dengan menggesek-gesekan kejantananku terlebih dahulu, tapi ketika aku akan memasukan kejantananku ke dalam liang senggama-nya ternyata liang senggama-nya masih sangat sempit.


Saat itu terasa sangat sulit sekali memasukan kejantananku kedalam Vagina Gadis itu, sampai-samapi kejantananku yang sudah ereksi maksimal tidak kuat untuk menembus kewanitaan gadis itu. Huffttt, sunguh susah menembus memek perawan. Namun aku tidak menyerah begitu saja, secara perlahan aku terus mencoba menusukan kejantananku. Setelah susah payah akhirnya,

“ Zlebbbbbbbbbb ”,

Terbenamlah seluruh kejantananku didalam vagina itu. Setelah berhasil masuk kedalam lubang kewanitaan itu, kurasakan seakan kejantananku seperti dipijat-pijat oleh dinding Vagina gadis itu,

“ Ouhhhhhhhhh…. Nikmatnya surga dunia ini… ”, ucapku puas.

Setelah terbenam seluruhnya kurasakan hangatnya lubang kewanitaan membuat kejantananku semakin keras saja. Lalu aku langsung mengangkat pinggul gadis itu sejajar dengan kejantananku. Dengan perlahan aku gerakan kejantananku keluar masuk dari liang senggamanya,

“ Eughhhhh… Nikmat sekali… Sssss… Aghhhhh… ”, desahku merasa nikmat.


Setelah sekitar 15 aku menggenjot kewanitaan gadis itu dengan tempo pelan, kini aku mempercepat genjotanku dengan liar dan penuh nafsu,

“ Ouhhh… Sssss… Aghhh… Plak… Plak… Plak… ”, desahku bercampur suara hentakan kulit kami yang menempel ketika aku menggoyangkan pinggulku.

Tidak lama kemudian kurasakan ada sesuatu yang mendesak pada pembulu darah pada kejantananku, dan,

“ Aghhhhh… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,

Pada akhirnya tersemburlah semua spermaku di dalam liang senggama gadis itu, aku merasa nikmat dan melayang-layang. Sungguh luar biasa orgasme yang kurasakan saat itu. seketika itu aku-un langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Sejenak aku membaringkan tubuhku di samping gadis itu. Aku barbaring sambil memandang ke atas dan sesekali aku memandang wajah gadis itu yang terlelap dengan wajahnya yang lugu. Dan sesekali aku memegang buah dada-nya yang sangat menggoda.


Tidak terasa haripun sudah sore, saat itu aku terus memainkan tubuhnya karena aku tak mau melewatkan kesempatan ini. Beberapa saat aku berpikir untuk menemani dia hingga sadar. Tapi kadang aku merasa takut akan apa yang telah aku lakukan tadi. Tapi setelah berpikir beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk menemani gadis itu hingga siuman.

Ditemani api unggun dan debur ombak, sambil bersandar di pohon aku memeluk gadis itu dari belakang. Dan walaupun begitu pikiran kotorku tak pernah hilang. Sambil aku memeluknya, mencoba untuk menghangatkannya, tanganku tak henti-hentinya memegangi buah dada-nya yang waktu itu dia masih telanjang karena aku tidak ingat untuk memakaikan pakaian renangnya

Pada waktu itu aku melihat jam tanganku menunjukan tepat pukul 19.00 malam. Beberapa saat kemudian akhirnya gadis itupun siuman, dia terkejut ketika dia melihat aku disampingnya dan sadar bahwa dirinya telah telanjang bulat,

“ Hah… Kamu siapa, kenapa kamu disini dan mengapa aku telanjang ??? kamu melakukan apa padaku ?? ”, ucapnya kaget bercampur kemarahan.

“ Sudah-sudah tenang dulu, tolong diam sebentar dandengarkan aku !!! tenanglah, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu ”, ucapku dengan santainya.

Kemudian akupun menjelaskan semuanya, dari mulai aku menemukan dia sampai dia siuman. Mendengar ceritaku dia sempat meneteskan air mata. Dengan air mata bercucuran, dia menceritakan semuanya kepada aku. Dari ceritanya aku mengetahui ternyata dia adalah putri dari seorang jutawan dari kota B dan tak lupa kamipun berkenalan. Gadis itu ternyata bernama Dila.

Saat itu dia mengatakan kepadaku mengapa dia tidak sadarkan diri, ternyata dia terseret ombak ketika dia sedang berenang di pantai hingga tidak sadarkan diri. Kemudian kamipun mulai akrab dan Dila-pun berkata,

“ Tian, kamu bisa tolongin aku nggak… ”, ucap-nya.

“ Apa saja pasti akan akau lakukan Dil ”, jawabku.

“ Terima kasih sebelumnya ya Tian, aku kedinginan sekali nih tian, dan aku tidak bawa pakaian, hanya baju renang ini saja yang aku bawa ”, ucapnya memelas kepadaku.

“ Yasudah sini aku peluk kamu biar kamu hangat ”, ucapku menawarkan kehangatan.

Kemudian dia mulai mendekat dan dan aku mulai memeluk nya di dalam pelukanku,

“ Dil, kalau kamu cuma begini saja, kamu pasti masih akan kedinginan ”, ucapku penuh dengan pikiran cabul lagi.

“ Lalu aku harus bagaimana Tian biar aku nggak kedinginan ? ”, tanyanya padaku polos.

“ Agar kamu tidak kedinginan kamu harus menggerakan tubuh kamu ”, ucapku.

Lalu Dila-pun mulai menggerakan tubuhnya, sesekali dia melompat lompat agar dia merasa hangat. Namun hal itu percuma saja, karena selain dia telah lama terendam air laut, dan juga suasana dipantai dingin sekali karena angin diapun berkata padaku,

“ Tian… Kenapa aku masih dingin ya ”, ucapnya padaku.

Lalu aku memberanikan diri untuk menawarkan hal lain kepadanya,

“ Masih dingin ya Dil, Eummmm… gimana yah… Eeeeee… gmana kalau kita itu aja… Eummmm… ML maksudku ”, ucapku agak ragu.

“ Hah, Apa ?!!! ”, ucapnya kaget. Bokep Korea

“ Gimana Dil kamu mau nggak, aku yakin kalau kita ML pasti tubuh kamu nanti terasa hangat? ”, ucapku penuh trik dan pikiran cabul .

“ Eummm… giman ya Tian… aku takut kalau begituan… tapi… ”, ucapnya bingung.

“ Sudah nggak udah takut, kita coba lakukan saja… ”, kataku sambil memeluk dan menciumnya dengan lembut.


Beberapa saat kamu berciuman dengan tubuh tanpa busana. Sesekali tanpa disengaja kejantananku yang sedang berdiri menyentuh-nyentuh perutnya. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku langsung menarik mulutku dari mulutnya. Aku langsung menyuruhnya untuk mengulum kejantananku yang dari tadi Ereksi,

“ Sekarang kamu coba sepongin kontol aku yah !!! ”, pintaku.

Tanpa banyak bicara dia langsung menuruti semua apa yang saya katakan. Dia langsung mengulum kejantananku. Pertama dia masih ragu, tetapi setelah beberapa saat dia mengulum kejantananku akhirnya dia menikmatinya dan nafas-nyapun mulai tidak beraturan,

“ Ya gitu… terus Dil… Ssss… bagus sekali… Oughhh… ”, desahku.

Setelah beberapa menit dia mengulum kejantananku, serasa aku akan menyemburkan lahar panasku, namun aku tidak rela jika harus orgasme dengan sebuah kuluman. Lalu aku-pun mengeluarkan kejantanku dari dalam mulutnya dan,



“ Dil, sekarang aku jilatin memek kamu yah !!! ”, ucapku.

Tanpa banyak bicara Dila-pun kemudian dia langsung merebah di pasir dan membuka selangkangannya lebar-lebar. Kemudian aku memulai dengan menciumi pahanya lalu berpindah ke dadanya lalu ke perutnya lalu aku manciumi bibir kewanitaan-nya. Setelah seluruh permukaan bibir kewanitaan-nya aku jilati, aku mencoba membuka kewanitaan-nya lebar lebar dan langsung menghisap clitoris-nya yang sudah mengeras,

“ Oughhhh… geli sekali tian… Ssss… Aghhhh…. ”, ucapnya geli-geli nikmat.

Saat itu aku memainkan clitoris-nya yang tersasa hangat dimulutku. Diapun mengeluarkan desahan-desahan kecil yang membuatku semakin ingin melumat seluruh kewanitaan-nya. Setelah beberapa saat aku melumat kewanitaan-nya itu, aku langsung menghentikan permainanku itu,

“ Ihhhh… kenapa berhenti sih Tian, Lagi enak-enaknya tau… huhhh… ”, ucapnya sedikit kecewa.

Cerita Seks Memperkosa Cewek Yang Pingsan
“ Udah jangan cemberut gitu dong, aku bakal kasih kamu yang lebih nikmat… ”, ucapku.

Tanpa banyak bicara lagi, aku langsung meraih kejantananku yang sudah berdiri lagi. Aku langsung mengarahkan kejantananku kearah kewanitaan-nya yang sudah terlihat basah sekali. Dan ketika aku memasukannya ternyata kali ini lebih mudah dari sebelumnya. Diiringi desahan yang sedikit keras, aku tanamkan kejantananku dalam-dalam,




“ Aowww… aduh, Sakit Tian… ”, ucapnya kesakitan.


Lalu dengan perlahan aku mulai manggenjot pinggulku. Secara perlahan desahan sakit yang keluar dari mulut Dila-pun berubah menjadi desahan nikmat,


“ Sssss… Oughhh… enak Tian… ayo terus… Aghhhh… ”, desahnya mulai menikmati hubungan sex kami.


Ditengah aku sedang menggenjot kewanitaan-nya, aku langsung menyuruhnya untuk bangkit,


“ Dila… kita coba dogy style Yuk !!! ”, pintaku.

“ Apa tuh Tian… ? ”, ucapnya polos.



“ Sekarang kamu nungging seperti anjing kencing yah ”, ucapku mengarahkannya.


“ Oh itu ya Tian, baiklah… ”, ucapnya menggiyakan permintaanku.


Kemudian dia menungging dan aku langsung menyambut kewanitaan-nya dari
belakang. Lalu akupun langsung menggenjot kembali pinggulku ini,


“ Aghhhhh… Aghhhhh… enak, Oughhh… Eummmm… ”, desah Dila.


Setelah hampir mencapai puncak, aku langsung mempercepat genjotanku yang membuat timbulnya suara benturan pinggulku dengan pantatnya,


“ Sssss… Aghhh… Plakkk… Plakkk… Plakkk… Oughhhh yeah… ”,


Diiringi desahan panjang dari mulut Dila,aku merasakan cairan hangat membasahi kejantananku yang masih berada dalam liang senggama Dila. Hal itu menandakan Dila telah Orgasme. Saat itu aku-pun makin mampercepat genjotanku dan tidak lama kemudian,

“ Crottttttttt… Crottttttttt… Crottttttttt… ”,


Pada akhirnya aku pun kembali memuntahkan lahar panasku didalam didalam liang senggama-nya Dila. Sungguh orgasme yang luar biasa kali ini. Karena orgasmemu kali ini aku lakukan dengan keadaan Dila yang sudah sadarkan diri. Kemudian kamipun langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Lalu kamipun barbaring sambil saling berpelukan.PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN



Saat itu kamipun tertidur lelap di tepi pantai disaksikan oleh cahaya bulan dan deburan ombak. Pagi-pagi sekali kami terbangun dan dia segera memakai pakaian renangnya kembali sedangkan aku langsung mengantarnya pulang ke villanya yang letaknya ternyata tidak jauh dari hotel tempat aku menginap.


Sesampainya Di Vila Dila, sebelum kami berpisah kami sempat bertukaran no. Handphone. Setelah sampai di hotel, aku melihat rombongan sekolahku telah kembali ke hotel dan bersiap untuk pulang. Setelah kami semua selesai berkemas, kemudian kamipun pulang. Sesampainya di rumah aku langsung menelefon Dila. Saat itu ternyata dia juga sedang ada di kotaku.


Saat itu kamipun segera menentukan tempat untuk ketemuan. Dan yang pasti setelah kami ketemuan, kami melakukannya hubunngan sex lagi. Setelah kejadian itu kami-pun akhirnya berpacaran hingga sekarang. Untuk menjaga agar hubungan kami tidak rusak karena hamilnya Dila, aku memintanya agar Dila meminum pil KB sebelum dan sesudah berhubunga Sex.


Tuesday, July 2, 2019

Keciprat Genangan Cinta

Keciprat Genangan Cinta

Keciprat Genangan Cinta



Tanpa alasan yang jelas secara tiba tiba dan tak terduga siang ini turun hujan yang begitu deras, padahal tadi pagi cuaca begitu cerah. “Hadehh php banget ini cuaca, tadi pagi aja sok sok cerah nah ini malah tiba tiba turun hujan salju badai angin puting beliung topan segala” ujar Nata teman kerja gua “iya tuh, tau tau aja kita mau jalan, malah udah dandan pula ini, giliran hari kerja aja gak ada tuh nongol si hujan” timpal gua dengan nada kecewa “hahaa kasian kali kalian berdua (dengan logat batak) udah dandan cantik cantik tapi malah turun hujan. Udahlah gak usah lah jalan jalan, bagus kalian berdua butkan teh sana!” Ledek rekan kerja gua deni yang kebetulan kita tinggal satu kantor “eh kecoa angus, diam aja lu, senang kalau liat orang susah” jawab Nata “tau noh buat sendiri aja teh nya” timpal gua kesal “eh ehh janganlah marah adik adik yang cantik, becanda pun” jawab deni dengan kebiasaannya yang suka cengar cengir “bodo” jawab gua ama nata bersamaan.


Satu, dua jam berlalu cuaca pun mulai bersahabat hujan hampir reda namun sekarang waktu menunjukan pukul 3 sore “akhirnya bisa reda juga ini hujan, kita jadi kan jalannya rin? Rin, ririn. Woy malah ngelamun lu” ujar nata “eh ehh iya ya jadilah nat, udah bosan nih gua, hayuk berangkat” “mikirin apa lu tadi?” Tanya nata “oh tadi gua mikir kita gak usah aja ya ke danau minggu ini, kita ke taman aja ya, minggu depan baru ke danau” jelas gua “emmh itu, iya gua sih terserah aja gimana elu, gua mah ikut aja” “oke oke ayuk kita berangkat” dengan waktu yang tersisa kami pun memutuskan untuk tetap jalan, lagian taman juga gak terlalu jauh sekitar 15 menit dari kantor.


Naasnya di tengah jalan motor yang kami kendarai tiba tiba mati “nah loh ini apaan lagi” “ya ampun kita lupa isi bensin. Bensinnya habis nat” “yaelah” “ya udah turun lu, kita dorong motornya sampai tempat orang jualan bensin” “iya dah iya” kami mulai mendorong motor dengan melewati beberapa genangan air efek baru hujan tadi, “aaaaa… kampret lu, kaga liat apa ini ada genangan air lu malah dengan kencengnya bawa motor” teriak gua “sorry mbak sorry nggak sengaja, lagi buru buru ni”.


Entah mengapa hari ini begitu sial, berawal dari hujan, motor kehabisan bensin di tengah jalan, tanggal tua dan sekarang kena cipratan air di jalanan, ini penampilan gua udah kaya kucing kecebur dalam got arrghhh “awas elu ya kalau ketemu” teriak nata.



Dengan kondisi yang menggenaskan gua ama nata pun sampai di tempat abang abang yang jualan bensin di tepi jalan “seliter bang” “iya neng. Habis mandi di mana neng” tanya tukang bensin sambil senyum senyum “mandi apaan bang, tadi keciprat air di jalan gara gara cowok kampret” ujar gua kesel “haha sabar neng” “abang mah bilang sabar tapi ketawa” “tau tuh, udah ah mending kita pulang aja” ujar nata “iyalah gua juga udah malu banget ini, malah pulang nanti pasti diejek sama kecoa angus itu” “iya ya, ah bodo amat lah “gua masih ingat muka itu cowok, awas aja kalau ketemu” ujar gua dalam hati



“Tumben cepat kali kalian berdua pulang, haha kenapa basah? Emang di jalan tadi hujan lagi ya” ledek deni, gua ama nata hanya diam. “Asli gua kesel banget ama itu orang rin” ujar nata “sama nat, malah mukanya kaya gak habis buat kesalahan aja, polos kya gak ada dosa” “tapi kalau diliat liat cakep juga ya tu cowok” ujar nata sambil senyum gak jelas “ahh mulai deh lu, elu mah semua cowok juga dibilang cakep, ingat woy lu udah punya pacar” “biarin, daripada lu jones” ledek nata “kamprett gua cuma jomblo kaga sampai jones kali” jawab gua membela diri “elu sih banyak milih jadi cewek” ledek nata “eh kok malah ngeledek gua sih, kan tadinya kita kesal ama tu cowok kampret “oh iya ya, jangan jangan dia jodoh lu kali “huss jodoh ndas lu, ada ada aja lu, ogah gua” jawab gua geli.


Senin selasa rabu.. gak terasa jumpa lagi sama hari minggu, gua harap minggu kali ini gak kaya minggu kemarin, cuaca sih cerah cerah aja ya cerah, secerah hati gua yang abis gajian kemarin, haha ini pikiran udah pengen beli ini itu aja “eh nat lu jadi kan ke toko sepatu, gua juga pengen nyari sepatu nih” “jadi dong, keliatannya cuaca hari ini gak bakal turun hujan, lu udah siap belum? Kalau udah yuk berangkat” “udah siap dari tadi, yuk”


“Ya ampun cantik cantik sepatunya, gua bingung mau milih yang mana, kira kira ini bagus gak buat gua” tanya nata “emm itu, bagus kok, tapi kayanya yang ini lebih bagus deh” “eh iya yang ini bagus, punya lu udah dapat?” “Udah nih” “yuk bayar” “ehh coba lu liat itu cowok” ujar nata “yang mana?” “Tuh yang di samping lu” “hehh elu kan cowok yang minggu kemarin yang buat gua ama temen gua sampai basah kuyup” “ehh elu, sorry sorry gua kaga sengaja” “kaga sengaja apanya emang lu kaga liat apa banyak genangan air tapi seenaknya aja lu bawa motor” “yaelah, kan gua udah minta maaf ama lu, terus gua mau ngapain lagi coba” “maaf mbak mas tolong ya jangan berdebat di sini” ujar mbak kasir sontak buat gua kaget “ehh iya maaf mbak, yuk nat kita balik” gua pun meraih plastik belanjaan gua lalu bergegas pulang begitu juga dengan itu cowok. “Udah ah rin gak usah kesel kesel lagi, ntar kita ke danau yuk, kali aja kesel lu bisa ilang” “hufff, iya dah iya”




Keciprat Genangan Cinta



“Ehh gua mau ngomong ama lu, kayanya se..” “eh lu lagi lu lagi, lama lama lu kaya hantu ya, baru aja kesel gua mau ilang, ehh elu malah muncul lagi, se apa ha?” “Gak usah marah marah dulu, gua mau kasi tau..” “nah kebetulan ini ada air, lu berenang noh, kan impas kita sama sama ngerasain basah, baru kesel gua ke elu bisa ilang” tanpa pikir pikir gua pun mendorong itu cowok ke dalam danau “ehh rin kayaknya dia gak bisa berenang” ujar nata panik “iya bayu memang gak bisa berenang” “ya ampun, ah yang bener, eh lu tolongin sana” ujar gua panik “gua juga gak bisa berenang” “ehh elu juga satu” gua pun nyebur “duhh berat banget lu” gua menarik itu cowok ke tepi danau “ehhh bangun lu, bangun, mampus gua, ehh kamprett jangan mati woyy…” “coba lu kasi napas buatan rin” saran nata “ogah ah” “ntar mati anak orang baru dah lu” tanpa pikir pikir lagi gua pun ngasi nafas buatan, gak terasa air mata gua tiba tiba ngalir “hahahaaaa…” “ehh lu boongin gua ya” “hahaa kenapa lu nangis? Sebenarnya gua bisa berenang” “bodoh banget sih lu, lu sengaja ya” “iya gua sengaja, habis elu galak banget sih” “senang lu? Puas, lu juga kenapa bilang kalau dia gak bisa berenang” “hahaa habis gua mau liat cewek galak kaya lu ketakutan kaya gimana” “jahat lu, nih lihat tas gua sampai kaga gua lepas, hp gua, tuh kan hp gua rusak kena air” “ehh lu jangan balik dulu, gua mau bilang kalau sepatu kita ketukar” “ehh rin tunggu” ujar nata.







“Ya ampun ternyata gua salah ambil plastik tadi” “kenapa ya lu ketemu lagi ama itu cowok, mungkin bener yang gua bilang kalau lu ma dia..” “ama dia apa? Jodoh?” “Hahaa tapi tadi pas lu kasi napas buatan ke dia so sweet banget rin”
“Eh eluu malah mikirnya gitu, gua udah panik takut tu cowok mati” “haha sampai nangis lagi lu” “uuu udah ah” gua nutup wajah gua dengan bantal karena malu. “Permisi” “ehhh ada orang tuh, lu liat gih” “iya sebentar” ujar nata.


“Eh elu, kok lu bisa ke sini? Tau darimana kita tinggal di sini?” “Tadi gua sengaja ngikutin kalian” “oh iya silakan masuk, duduk dulu” “oh iya cewek galak itu mana?” “Oh ririn? Ada tuh bntar gua panggilin” “rin, ada yang nyariin lu, keluar dulu gih” “kok lu bisa ke sini?” “Sebelumnya gua mau minta maaf ama lu karena kejadian tadi di danau” “ohh iya gua juga minta maaf ya karena udah dorong lu ke danau” “eh ini sepatu lu, dan ini..” “hp?” “Iya kan hp lu rusak tuh” “gak usah aja ntar juga gua perbaiki tu hp” “ihh gak papa kali, ambil aja salah gua juga kan” “emm ya udah deh iya, oh iya tunggu gua ambil sepatu lu” “nih” “oh iya gua balik dulu ya” “gak minum dulu” tawar nata “gak usah nih juga buru buru masih ada kerjaan soalnya, ya udah gua permisi dulu ya” “eh iya, hati hati di jalan” ujar nata.


“Ciee cieee hp baru, ehemm kok gua liatin lu kaya salah tingkah tadi” ledek nata “isss salah tingkah apaan sih” “tuh kan senyum senyum” “ihh elu mah, ehh udah ada satu kontak bbm gua, bayu” “cie ciee udah duluan diinvite aja pin bbm lu ama dia” “jadi nama dia bayu” udah ah gua mau tidur.


Hari semakin berlalu, hal yang gak gua duga sebelumnya entah gimana awalnya gua bisa jadi sedekat ini sama bayu, kita sering chat, jalan dan sesekali juga pergi ke cafe milik bayu, begitu juga dengan nata, sehabis putus dengan pacarnya dia mulai dekat dengan rian sepupunya bayu bahkan sepertinya mereka sudah jadian.


“Kring” bbm gua berdering “rin, malam ini lu sibuk gak?” “Emm nggak sih bay, emang kenapa?” “Kita jalan ya, 30 menit lagi gua jemput” “emm iya bisa, iya gua tunggu” kebetulan gua lagi sendiri, nata juga udah jalan sama rian.


“Udah siap? Yuk berangkat” “yuk”. “Udah sampai, ehh tapi lu tutup mata dulu ya” “tutup mata? Ngapain?” Jawab gua bingung “tutup aja,” bayu memegang tangan gua mengiring ke suatu tempat, jantung gua berdetak lebih kencang gak kya biasanya.






“buka matanya” perintah bayu “ya ampun lilin disusun berbentuk hati, bunga bunga” “rin, sebenarnya gua bingung harus memulai pembicaraan ini ama lu, tapi dari pertama saat gua gak sengaja buat lu jadi basah kuyup di jalan, sepatu kita ketukar kita ketemu dia danau rasanya itu bukan lagi suatu kebetulan tapi memang ini jalan dari Tuhan, meskipun lu galak, tapi gua ngerasa lu itu spesial, lu itu beda dari cewek cewek yang lain, gua ngerasa nyaman saat di dekat lu. Rin lu mau kan jadi pacar gua. Maaf gua udah lancang ngomong ini sama lu, tapi inilah kenyataan yang gua rasain”.


Gua terdiam beberapa saat “mmm gua juga ngerasain apa yang lu rasain, gua juga gak nyangka dengan kejadian kejadian yang ada udah buat kita jadi sedekat ini, awalnya gua kesel banget ama lu, tapi ternyata lama lama saat gua udah ngenal lu lebih jauh, lu itu bisa buat gua nyaman, lu juga beda dengan laki laki yang pernah gua kenal. Dan iya gua mau jadi pacar lu, ehh tapi lu gak ngerjain gua lagi kan?” Gua memastikan “ya nggak lah rin, bodoh kalau gua itu ngerjain lu, gua serius, ehh elunya serius kan” “yah iyalah serius kamprett” tegas gua “haha masih aja lu manggil gua kamprett” “bodo amat dah” “hahaa serah lu dah, yang penting gua udah lega ngungkapin perasaan gua ke cewek galak” “apa galak? Haha tapi lu suka kan” “gua sayang ama lu rin” bayu memeluk gua “gua juga sayang ama lu bayu”. PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN



“Cieee cieeeee yang baru jadian..” “nata, bangke lu, ternyata lu ada di sini, hahaa tadi rian jemput gua ya buat nyiapin semua ini” ujar nata “akhirnya jadian juga kalian bro, eh rin, asal lu tau si bayu ini udah jatuh cinta pada pandangan pertama ama lu saat tragedi cipratan air di jalanan itu”

Selesai





Dirimu Mengalihkan Duniaku

Dirimu Mengalihkan Duniaku

Dirimu Mengalihkan Duniaku


Drrtt.. drrtt..
“Halo?”
“Bu Susan, saya mau curhat, ada waktu ndak?”
“Eh, iya, Andi ada apa? Saya longgar ini. Anak-anak juga sudah tidur. Suami juga belum pulang.”
“Bu, saya semakin tersiksa dengan perasaan ini. Lama-lama saya tidak sanggup. Saya ingin melebur rasa ini tapi tidak bisa. Rasa cinta dan sayang saya sama Nada semakin mendalam. Saya ingin menyerah saja, Bu, tapi ini sulit.”
“Tenang, Ndi? Aku tau perasaanmu.”
“Saya sudah mencoba mendekat, tapi tidak ada respon dari Nada. Saya mencoba memberi harapan tapi tak ada balasan dari Nada. Padahal saya serius, Bu. Bahkan sebenarnya saya berniat menikahinya.”
“Nada memang kuat dalam berprinsip. Semua ini mungkin karena janji yang telah dia utarakan pada almarhum suaminya. Dia berjanji untuk tidak menikah lagi. Dan dia adalah tipe orang yang sangat setia. Dia sangat mencintai almarhum suaminya.”
“Apa lebih baik saya pergi dari kehidupannya ya, Bu?”
“Aku sebenarnya juga kasian sama kamu. Kamu sudah dengan sabar menunggunya dan berjuang sampai sejauh ini. Tapi hasilnya nol. Aku yakin ini ujian terberatmu dalam mencintai Nada.”
“Saya rasa saya sudah tidak bisa lagi meyakinkan Nada. Saya ini hanya bayangan bagi dia. Yang tidak bisa dia genggam maupun dia miliki.”
“Aku mengerti apa yang kamu rasakan. Aku sudah berusaha menyatukan kalian tapi semua kembali ke hati masing-masing.”
“Iya, Bu, saya tau itu. Saya sangat berterima kasih Ibu sudah membantu saya sampai sejauh ini. Tapi tampaknya saya harus menyerah. Saya melihat sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan.”
“Yang sabar, Ndi, saya yakin, kalau bukan dengan Nada, kamu pasti akan mendapatkan yang lebih baik lagi.”
“Insya Allah, Bu. Oh iya, Bu, saya mau minta tolong sekali lagi. Saya akan mengajukan resign akhir bulan ini. Mohon dipercepat acc nya ya, Bu?”
Susan tersentak. “Apa harus seperti itu. Karir kamu sudah bagus lo, Ndi? Apa begini saja, saya usahakan agar kamu dipindahkan ke luar kota.” Susan memberi saran.
“Tidak usah, Bu, terima kasih. Ibu sudah banyak membantu saya. Tapi apapun yang akan Ibu lakukan, saya tetap tidak bisa hidup di bawah atap yang sama dengan Nada. Itu akan menambah luka hati saya.”

Sabtu ini Andi tetap ke rumah seperti biasanya. Kali ini dia hanya membawa satu saudara perempuannya. Padahal sebelumnya dia selalu membawa kawanan manusia hingga membuat rumahku ramai seperti orang punya kerja. Namun malam ini aku merasa ada yang berbeda dari Andi. Memang sih perlakuannya dengan Kezia masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Tapi tidak denganku. Kali ini dia lebih banyak diam. Padahal biasanya meski baru sampai depan gerbang saja dia sudah ceriwis minta ampun dan juga ngegombal alay. Tapi untuk malam ini dia tampak murung. Kupikir apa dia sedang ada masalah. Namun saat aku bertanya tentang hal itu dia hanya menggeleng sambil tersenyum. Tapi kulihat senyumnya pun aneh. Dia berbeda malam ini. Jujur, aku merasa kehilangan sosoknya.

Tok-tok-tok..
“Assalamualaikum..” seseorang menyapa dari luar.
“Ah, Ibu?” lonjakku ketika tau yang datang adalah Ibu mertuaku. “Tumben, ada apa, Bu?” tanyaku kemudian sambil menggandeng lengan Ibu masuk ke rumah.
“Aku hanya mampir sebentar. Adikmu sabtu depan akan dilamar. Ibu mau kamu datang sama Kezia. Oh ya, tolong beritau orangtuamu, suruh mereka juga datang.”
“Baiklah, Bu. Insya Allah.”
“Oh, lagi ada tamu, ya?” seru Ibu begitu melihat Andi dan sepupunya sedang bermain bersama Kezia. Kezia yang mendengar suara neneknya langsung berlari menghampiri. Dia pun menarik tangan Andi untuk ikut bersamanya.
“Nenek..?” suara Kezia sangat bahagia. Dia lalu membenamkan tubuh mungilnya di dada neneknya. Neneknya membalas dengan pelukan hangat.
“Cucuku cantik.. sayang.. nenek kangen..”
“Nek.. ini papa!” seru Kezia tiba-tiba yang membuat aku tercekat. Seisi ruangan saling berpandangan. Apa maksud anak ini berkata demikian.
“Oh.. ini teman kerjaku, Bu. Namanya Andi. Kebetulan sama dengan nama papanya Kezia.” aku membuyarkan pemikiran orang-orang. Aku mencoba menganalisa maksud ucapan anakku itu. Semoga saja jawabanku sama dengan apa yang Kezia maksudkan.
Ibu manggut-manggut. Andi segera meraih tangan Ibu dan mencium punggung tangannya.
“Saya Andi, Bu. Temannya Mbak Nada.”
“Saya mertuanya Nada, Nak.” kata Ibu lembut.
“Kamu harusnya menikah lagi, Na.” Ibu kembali memulai setelah beberapa saat.
“Ah, Ibu. Saya tidak berpikir seperti itu.”
“Kenapa? Kamu masih muda. Masa depanmu masih panjang.”
“Bu, saya sudah 38. Sebentar lagi kepala 4.” aku mengingatkan.
“Memang kenapa dengan usia 38. Kalau masih ada yang mau menerima kamu apa adanya tidak ada salahnya kan? Lagian Kezia juga butuh sosok ayah. Kamu juga butuh pendamping hidup. Biar kelak kalau Kezia sudah menikah kamu masih ada teman untuk berbagi. Syukur-syukur kamu bisa kasih adik lagi buat Kezia.”
“Ah, Ibu, tapi, Bu, saya tidak bisa melanggar janji saya sama Mas Andi. Saya sudah berjanji untuk tidak menikah lagi.”
“Na, Ibu tau betul watak Andi. Dia pasti merestui kamu untuk menikah lagi. Lagipula ini demi kebaikanmu dan Kezia.”
“Tapi, Bu..”
Ibu memegang pundakku meyakinkan. “Menikahlah, Na?” Aku terdiam.
“Kurasa lelaki yang bersama Kezia saat ini pantas untuk kamu.”
Aku mengernyitkan dahi. Kenapa tiba-tiba Ibu bisa berkata demikian. Dan beliau juga senyum-senyum sendiri melihat Andi yang masih asyik bermain bersama Kezia.



“Bu, sebenarnya ada yang bilang kalau lelaki yang sedang bersama Kezia itu punya perasaan khusus dengan saya. Tapi saya tidak bisa menerimanya kalau kenyataannya seperti itu. Saya terlalu tua untuk dia. Usia kami terpaut sepuluh tahun. Saya kasian kalau dia harus menjadi penopang saya dan Kezia. Masa depannya masih panjang dan dia lebih pantas untuk gadis yang seusia dengannya.”
Kali ini Ibu menggenggam tanganku. “Kalau menurut Ibu, usia bukan masalah. Selama dia bisa menerima kamu dan bertanggung jawab atas hidup kamu dan Kezia. Siapapun itu, Na, Ibu merestui. Dan atas nama Andi suamimu, Ibu merestui jika kamu menikah lagi.”

Hari terus berlalu. Tapi aku merasa semakin hampa. Itu karena sejak Sabtu terakhir Andi ke rumah dia sudah tidak lagi ke rumah meski hanya sekedar menemui Kezia. Dan Kezia sering menanyakan keberadaanya. Tapi aku tidak bisa menjawab apapun. Aku hanya memberi alasan kalau Andi tugas ke luar kota.

Perubahan sikap Andi tidak hanya sekedar berhenti ke rumah. Bahkan di kantor pun sikapnya sangat cuek. Dia cenderung menghindar dariku. Aku sangat ingin menanyakan sebabnya tapi dia tidak pernah mengijinkan aku untuk bicara. Dia selalu beralasan kalau sedang sibuk. Terus terang aku merasa sangat sedih. Aku merasa kehilangan. Aku juga galau. Keceriaan yang diciptakan oleh Andi dan kehadirannya untuk memenuhi ruang hatiku yang kosong kini sirna.

Saat sendiri kadang aku berpikir apa aku sudah jatuh cinta pada Andi? Kali ini aku telah merasakan apa yang dulu pernah kurasakan pada Mas Andi. Aku menjadi resah, gelisah, susah tidur, rindu, ingin dekat dengannya. Dan saat mengingatnya aku bisa tertawa dengan sendirinya. Apakah aku sungguh-sungguh telah jatuh cinta?

Siang itu aku hendak menghampiri Susan untuk makan siang. Namun langkahku terhenti saat mendengar pembicaraan antara Susan dengan seseorang di dalam ruangan HRD.
“Surat resign kamu sudah di acc atasan.”
“Terima kasih atas bantuannya, Bu.”


Tanpa berpikir panjang aku langsung membuka pintu dan membuat dua orang di dalamnya menatapku tajam. Tapi aku tidak menghiraukan mereka. Mataku fokus pada map merah yang diberikan Susan pada Andi. Aku tau betul kalau HRD memberikan map merah pada karyawan, itu berarti isinya surat keterangan pernah bekerja. Dan itu tandanya karyawan tersebut resign dari perusahaan.

Tiba-tiba hatiku sangat sakit. Aku tidak bisa menahan sesak di dadaku. Aku berlari begitu saja sambil menitikkan airmata. Saking tidak pedulinya dengan sekeliling aku tidak sadar kalau aku berada di salah satu bangunan kantor yang sedang direnovasi. Dan akhirnya..


Selang oksigen yang memenuhi hidungnya, infus yang mengaliri tubunhnya juga jarum suntik yang menancap di tangannya membuatku miris. Ditambah lagi dengan perban yang membalut kepala juga tangan kirinya membuat aku semakin takut. Saat ini aku benar-benar tidak bisa mengungkapkan rasa yang bergejolak di hatiku. Aku benar-benar takut kehilangan dia. Dan aku tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya. Entah kenapa hati ini tiba-tiba merasa tidak sanggup.

Dia lakukan hal bodoh apa saat itu. Saat aku tidak tau kalau ternyata dia mengejarku saat aku tau dia akan resign. Dan saat tiba di bangunan yang sedang direnovasi untung saja aku selamat dari runtuhan tembok yang dipugar oleh tukang. Tapi tidak bagi Andi. Dan aku baru tersadar dia sedang berusaha menyelamatkanku dari malapetaka. Tapi apa hasilnya, sekarang justru dia yang harus menderita karena runtuhan itu jatuh mengenai kepala juga tangannya.


Pagi itu seusai solat subuh aku masih bertahan di mushola. Sudah dua hari Andi belum juga sadar. Aku semakin kalut dan hanya bisa menahan duka yang membebani pundakku. Beberapa saat kemudian Susan menghampiriku.
“Sabar, Na. Semua akan baik-baik saja.”
Aku pun menangis sejadi-jadinya. Menyandarkan kepalaku di pundak Susan. Susan mengelus kepalaku. “Cinta sudah menemukan jalannya.” bisik Susan.
“Aku tidak mau kehilangan dia.” isakku.


Hari keempat. Andi akhirnya membuka matanya. Samar-samar dia melihatku tertidur di samping tempat tidurnya. Dia tersenyum. “Cantik. Kamu masih bisa tampak polos seperti ini. Sudah berapa lama kamu menungguku bidadariku? Kamu tampak lelah.” batin Andi.
Aku terbangun begitu ada gerakan yang mengguncang tanganku. Aku melonjak bahagia begitu melihatmu membuka mata. Kekosongan hatiku kembali terisi begitu menerima keajaiban ini. Aku segera memanggil dokter untuk memeriksa Andi. Setelah beberapa saat diperiksa, dokter mengatakan kalau Andi sudah mulai membaik dan sudah terbebas dari masa kritisnya. Sesegera mungkin dia akan dipindah ke bangsal.


“Aku tidak ingin kehilangan kamu.” kata-kata itu tiba-tiba saja meluncur dari mulutku.
“Aku tidak akan pergi darimu. Aku masih ingin menjagamu.” Andi mencoba berbicara meski dengan suara pelan. Aku menangis.

“Hapus air matamu. Aku tidak ingin melihat itu. Aku berjanji tidak akan pernah membuatmu menangis lagi.”

“Simpan tenagamu.” kataku lirih.
“Aku bahagia karena luka di kepalaku tidak membuatku lupa padamu. Dan satu-satunya orang yang membuatku semangat untuk tetap hidup adalah kamu.. Nada..”

Andi berangsur sembuh. Lusa kalau kondisinya semakin membaik dia diperbolehkan pulang. Selama dia di rumah sakit aku dan Kezia senantiasa menemaninya. Aku merasa kita sudah seperti keluarga kecil. Kezia sangat senang bersama Andi. Aku pun demikian. Aku tidak menyangka kalau ternyata aku bisa jatuh cinta lagi. Setelah sekian lama bertahan pada almarhum Mas Andi akhirnya hati ini luluh juga pada sosok Andi yang lain. Duniaku telah berubah.




“Hai.. keluarga bahagia?” sapa Susan. Dia lalu menghampiriku dan Kezia lalu menciumi pipi kami.

“Andi apa kabar hari ini?” tanyanya kemudian pada Andi.
“Alhamdulillah sehat, Bu? Berkat kedua bidadari ini saya cepat sekali sehat. Oh, iya, Bu Susan, boleh saya minta tolong satu hal?”
“Apa itu?”

“Saya ingin kembali menjadi karyawan di perusahaan yang sama dengan Nada. Bisa kan, Bu? Please?” Andi memohon sambil menangkupkan kedua tangannya.
“Bisa sih? Tapi dengan satu syarat. Kamu harus menikah dulu dengan Nada.”
Andi mengacungkan jempolnya. “Siap, Bu! Bulan depan saya akan mengikat Nada untuk menjadi istri saya.”

“Hah? Secepat itu?” Susan terbelalak. Dia melirikku. Aku mengangguk.
“Iya, San. Bulan depan aku akan menikah.” sambungku kemudian.
Susan memelukku. “Finnaly..”



Tiga bulan setelah pernikahanku.
“Hari ini Kezia sangat manis. Dia tau kalau Papa dan Mamanya sedang ingin berduaan.” Andi membuka pembicaraan saat kami bersantai di atas ranjang.
“Iya. Anak itu tidak bisa lepas dari kamu. Apa-apa kamu. Mintanya sama kamu. Mamanya dikalahkan begitu saja.” protesku.

Andi melingkarkan tangannya di pundakku. Aku pun bersandar di pundakknya. “Ya sudah kalau begitu mama Nada sama papa Andi saja.” Andi menggoda.
“Kadang aku heran sama kamu, kamu ini kadang masih tampak kekanak-kanakan. Masih manja sama aku. Tapi ternyata kamu juga bisa menunjukkan sikap dewasa kamu padaku ketika dibutuhkan.”

Andi menatapku lekat. “Biar bagaimanapun aku ini masih sepuluh tahun lebih muda darimu, sayang. Jadi wajarlah kalau aku masih punya sifat manja dan ingin diperhatikan. Tapi di sisi lain aku juga harus sadar kalau aku ini suamimu dan juga ayah dari Kezia. Aku harus punya tanggung jawab dan tingkat kedewasaan yang tinggi untuk mengimbangi itu.”
“Oh, iya, ada satu hal yang dari dulu ingin aku tanyakan.”
“Mmm.. apa itu sayang?” Andi penasaran. Dia kemudian merubah posisi duduknya. Kali ini kami berhadap-hadapan.

“Apa yang membuatmu jatuh cinta padaku dan mau berkomitmen padaku. Padahal kamu tau kalau aku ini janda beranak satu.”





Andi menghela nafas lalu menggenggam tanganku erat. “Semua didasari dari rasa ikhlas. Dari awal bertemu kamu, aku sudah ikhlas mencintai kamu. Meski aku tau statusmu, tapi entah kenapa rasa ini muncul begitu saja dari hatiku. Aku sadar saat itu mungkin aku tidak bisa memilikimu. Tapi aku juga tidak tau kenapa aku punya keyakinan akan menjadi pendamping hidupmu.”


“Kamu tidak akan menyakitiku kan?” tanyaku penuh kekhawatiran.
Andi menggeleng. “Tidak akan sayang. Aku sudah berjanji tidak akan membuatmu menangis. Aku akan membahagiakanmu dan aku juga tidak akan menuntut apapun dari kamu. Aku ikhlas mencintai kamu. Aku hanya ingin menghabiskan sisa umur kita bersama selamanya.”

Aku menitikkan air mata haru. “Terimakasih, Ndi, berkat kamu aku bisa jatuh cinta lagi. Kamu bisa mengubah duniaku dan membuat hidupku kembali berwarna.”
Andi mengusap air mataku. “Aku tidak akan menghapus almarhum suamimu dari memorimu. Aku hanya ingin menjadi penopangmu agar kamu tetap kuat menjalani hidup.”
“Aku mencintaimu, Ndi.”
Andi tersenyum bahagia.



“Oh iya, aku punya hadiah buat kamu.” kataku kemudian sambil menyerahkan amplop putih pada Andi. PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN
“Hadiah? Dalam rangka apa? Ini bukan hari ulangtahunku, sayang? Ini juga bukan hari pernikahan kita maupun kenaikan jabatanku.” Andi kebingungan.
“Tidak dalam rangka apa-apa. Sudah buka saja.”
Andi melonjak girang begitu melihat isinya. Dia tampak seperti anak kecil yang mendapat permen. Wajahnya menggemaskan.
“Hore!!! Aku akan menjadi ayah, sayang??!! Aku bahagia!!” teriaknya. Kemudian dia mengecup keningku dengan lembut.






Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts