Thursday, June 21, 2018

Kebiasaan menggoyang saat isi BBM bisa sangat berbahaya

Kebiasaan menggoyang saat isi BBM bisa sangat berbahaya

Kebiasaan menggoyang saat isi BBM bisa sangat berbahaya

Ada banyak hal yang biasa dilakukan oleh konsumen saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan. Banyak pula orang menganggapnya sepele tapi dampaknya sangat berbahaya bagi keselamatan diri dan juga lingkungan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).Kegiatan yang sering dilakukan namun berbahaya, di antaranya menggoyang-goyangkan kendaraan saat pengisian BBM, menggunakan handphone saat mengisi BBM, mesin mobil tetap hidup saat pengisian dan merokok di SPBU.

Beberapa pengendara yang ditemui secara terpisah di antaranya Semuel Nea mengatakan, dia mengisi BBM sambil menggoyang-goyangkan kendaraan agar lebih banyak BBM yang masuk ke dalam tangki mobil.Win Antonio, warga BTN Kolhua mengatakan, banyak orang suka menggoyang kendaraan agar BBM itu bisa masuk sampai ke 'lorong lorong' sehingga pengisian bisa lebih banyak.




Sementara Evi Pello, warga Oetete mengatakan tidak perlu menggoyang kendaraan karena BBM itu cair. Apalagi sifat benda cair adalah mengiri ruang yang kosong.Sales Executive Retail Wilayah XII Pertamina, Wahyudi yang ditemui di kantornya, Selasa (12/12 /2017), mengatakan, ada hal yang selama ini dilakukan oleh konsumen yang sesungguhnya tak perlu. Semua itu hanya sebatas sugesti atau kebiasaan saja. "Contohnya, saat isi BBM konsumen merasa perlu menggoyang-goyangkan mobil bahkan motor.Dia merasa perlu melakukan itu. Padahal tangki bahan bakar yang itu, ya begitu saja karena BBM itu cair maka BBM akan mengisi ruang kosong. Saya pernah bertanya pada seorang pekerja swasta, mengapa saat isi BBM kendaraan digoyang-goyang. Konsumen itu menjawab biar lebih cepat penuh. Dan, itu logis karena cairan mengisi ruang kosong," katanya.

Wahyudi mengatakan, menggoyang kendaraan itu berpotensi untuk menimbulkan kebakaran karena ujung nosel besi ketemu dengan ujung tangki. Ada yang namanya listrik statis. Dua titik yang berbeda muatan, ketika ada beda muatan, ada loncatan listrik yang tidak bisa dilihat. Saat loncat ada percikan api dan itu berpotensi menimbulkan kebakaran meski kecil potensinya.Kebiasaan mengisi BBM di SPBU dengan jeriken plastik juga akan menimbulkan beda muatan karena nosel itu besi dan jeriken plastik.
Maka beda muatan makin besar saat diisi ke jeriken plastik memungkinkan terjadinya loncatan api. Karena itu disarankan kepada konsumen memakai jeriken besi atau pakai drum.




Wahyudi menjelaskan, mengapa di SPBU tidak boleh menggunakan HP. "Konsumen juga sering menelepon saat mengisi BBM. Konsepnya sama terjadi percikan api dari HP. Sementara Tri Rizky Almaeda, siswa SMA Negeri 1 Kupang mengatakan tahu kalau di SPBU itu dilarang menggunakan HP karena bisa meledak. "Di You Tube itu ada peristiwa orang menggunakan HP di SPBU bisa terbakar," katanya.

Wahyudi mengungkapkan, sifat dari uap BBM itu tidak langsung pencar ke udara. Tangki kendaraan itu posisinya di bawah kaca atau posisi di pinggang. "Kumpulan uap BBM berada di area bawah. Ketika ada percikan api bisa menyebabkan kebakaran," katanya.Wahyudi menjelaskan tiga hal penyebab kebakaran, pertama oksigen. Selama ada oksigen maka api bisa muncul. Kedua, ada bahan bakar, bisa apa saja, kertas, dan lainnya, BBM dan semua dalam bentuk uap. Ketiga, sumber api. Sumber api itu itu panas, tidak harus dalam bentuk percikan, tidak harus dalam bentuk api tapi bisa dalam sumber panas.






No comments:

Post a Comment

Cara Pasang Apk | Cara Betting | Cara Bermain | Panduan Bermain Casino

Popular Posts